Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 19.57

PHYLOPOP.com - Halo Phylovers, ada perkembangan terbaru tentang penyebab kecelakaan Sukhoi yang santer diwartakan beberapa media pecahan Uni Soviet itu. Seperti diberitakan merdeka.com, media Rusia mengungkap fakta Sukhoi Superjet yang menabrak Gunung Salak minggu lalu merupakan pesawat pengganti. Pihak Sukhoi menggantinya sebelum menyelenggarakan pameran di Indonesia.

Harian Moskovskiy Komsomolets pertama kali mengumumkan temuan ini dalam edisi akhir pekan lalu. Mereka mendapati perbedaan nomor seri pesawat yang dipamerkan di Kazakhstan dan Indonesia. Penggantian itu dibenarkan pihak Sukhoi.

Olga Kayukova selaku juru bicara Sukhoi menyatakan penggantian dilakukan setelah perusahaan spesialis jet tempur itu menyelesaikan pameran di Kazakhstan 4 Mei lalu. "Pesawat yang dipamerkan di Kazakhstan diangkut kembali ke Moskow untuk menjalani serangkaian tes," ujar Kayukova seperti dilansir Kantor Berita Prancis AFP, Senin (14/5).

Indonesia merupakan negara ketiga setelah Pakistan dan Kazakhstan yang dikunjungi Sukhoi Superjet-100. Wartawan Komsomolets berhasil menunjukkan perbedaan nomor seri mesin pesawat. Pameran di Kazahsktan menggunakan pesawat bernomor 97005, sementara Superjet nahas yang terbang dari Pangkalan udara Halim Perdanakusuma kemarin memiliki seri mesin 97004.

Sumber orang dalam Sukhoi menyatakan pada harian Komsomolets  penggantian pesawat di tengah promosi karena alasan mendesak. "Bila pesawat itu tidak bisa terus melanjutkan tur, pasti ada alasannya. Namun apa penyebabnya, saya tidak bisa mengatakan," ujar sumber itu.

Di sisi lain, pihak Sukhoi secara resmi memastikan pesawat pengganti itu pun dalam kondisi prima. "Pesawat yang mengalami kecelakaan di Indonesia dalam kondisi teknis sempurna sebelum terbang," ujar Kayukova.

Temuan media Rusia ini menambah panjang kemungkinan jatuhnya pesawat itu di Gunung Salak Rabu pekan lalu. Sejauh ini, kesalahan pilot dan cuaca buruk kerap dispekulasikan banyak pihak sebagai penyebab kecelakaan nahas ini.

Sejauh ini, proses pencarian korban masih dilakukan tim gabungan Indonesia-Rusia.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.