PHYLOPOP.com - Shakespeare pernah bilang, perjalanan cinta sejati tak pernah berjalan mulus. Dan itu terbukti betul dalam sebuah kisah cinta mengenai seorang wanita yang setia mendukung suaminya — bahkan setelah sang suami berubah jadi wanita.
Sebagaimana dilaporkan Jezebel, seorang wanita bernama Melissa menuliskan cerita cinta yang tak biasa itu di blognya. Dia menulis:
Saya sadar, mungkin banyak pembaca yang tak mengerti atau tak setuju dengan situasi atau pilihan saya. Kisah ini mungkin membuat Anda bingung, mungkin juga marah. Saya tidak akan tersinggung. Saya tak berusaha "mengubah" orang atau pikiran seseorang, saya tak berusaha mencari dukungan. Saya hanya ingin Anda mendengarkan.
Melissa dan suaminya adalah penganut gerakan Quiverfull — sebuah sekte Kristen konservatif yang tak membolehkan penggunaan kontrasepsi. Mereka menanggap anak-anak adalah berkah tertinggi dan percaya “anak-anak seperti anak panah di tangan ksatria.”
Sesuai keyakinan agama mereka, pasangan itu bertemu di usia muda, menikah, lalu hamil. Ia tinggal di rumah bersama anak-anak sementara suaminya masuk pendidikan jadi pendeta.
Semuanya berubah ketika suami Melissa mengakui, ia mungkin seorang "transeksual" (ia mengetahui istilah itu dari Internet dan televisi). Tetapi bukannya mengacuhkan suaminya, Melissa justru mendukung.
Orangtua saya menganggap “waria” sebagai orang yang tidak mau menerima takdir yang ditentukan Tuhan dan biasanya berperilaku seksual kasar. Tetapi suami saya sama sekali jauh dari itu. Suami saya cerdas, penuh cinta, kreatif. Ia lembut dan penuh perhatian. Saya percaya padanya dalam segala hal. Ia pasangan dan orang tua yang setia. Ia seorang pendeta yang menghabiskan berjam-jam setiap pekan untuk meneliti dan menulis khotbah dan mengunjungi serta menyemangati orang tua yang sakit di jemaat kami. Dan saya tahu saya cinta dia.
Gereja dan umat mereka tak terlalu mendukung. Namun cerita itu berakhir bahagia. Suami Melissa mulai berpakaian dengan cara yang lebih feminin, sesuai jenis kelaminnya yang baru. Sementara itu, cinta dan dukungan kepada suami membuat Melissa bisa menerima dirinya sendiri. Ia pun mulai menyadari seksualitasnya yang sebelumnya tersembunyi – Melissa ternyata tertarik pada wanita.
"Untuk pertama kalinya saya tahu bagaimana betul-betul mencintai suami saya," tulis Melissa.
Melissa dan suaminya pada akhirnya memutuskan keluar dari sekte Quiverfull. (yahoo.co.id0.
Sebagaimana dilaporkan Jezebel, seorang wanita bernama Melissa menuliskan cerita cinta yang tak biasa itu di blognya. Dia menulis:
Saya sadar, mungkin banyak pembaca yang tak mengerti atau tak setuju dengan situasi atau pilihan saya. Kisah ini mungkin membuat Anda bingung, mungkin juga marah. Saya tidak akan tersinggung. Saya tak berusaha "mengubah" orang atau pikiran seseorang, saya tak berusaha mencari dukungan. Saya hanya ingin Anda mendengarkan.
Melissa dan suaminya adalah penganut gerakan Quiverfull — sebuah sekte Kristen konservatif yang tak membolehkan penggunaan kontrasepsi. Mereka menanggap anak-anak adalah berkah tertinggi dan percaya “anak-anak seperti anak panah di tangan ksatria.”
Sesuai keyakinan agama mereka, pasangan itu bertemu di usia muda, menikah, lalu hamil. Ia tinggal di rumah bersama anak-anak sementara suaminya masuk pendidikan jadi pendeta.
Semuanya berubah ketika suami Melissa mengakui, ia mungkin seorang "transeksual" (ia mengetahui istilah itu dari Internet dan televisi). Tetapi bukannya mengacuhkan suaminya, Melissa justru mendukung.
Orangtua saya menganggap “waria” sebagai orang yang tidak mau menerima takdir yang ditentukan Tuhan dan biasanya berperilaku seksual kasar. Tetapi suami saya sama sekali jauh dari itu. Suami saya cerdas, penuh cinta, kreatif. Ia lembut dan penuh perhatian. Saya percaya padanya dalam segala hal. Ia pasangan dan orang tua yang setia. Ia seorang pendeta yang menghabiskan berjam-jam setiap pekan untuk meneliti dan menulis khotbah dan mengunjungi serta menyemangati orang tua yang sakit di jemaat kami. Dan saya tahu saya cinta dia.
Gereja dan umat mereka tak terlalu mendukung. Namun cerita itu berakhir bahagia. Suami Melissa mulai berpakaian dengan cara yang lebih feminin, sesuai jenis kelaminnya yang baru. Sementara itu, cinta dan dukungan kepada suami membuat Melissa bisa menerima dirinya sendiri. Ia pun mulai menyadari seksualitasnya yang sebelumnya tersembunyi – Melissa ternyata tertarik pada wanita.
"Untuk pertama kalinya saya tahu bagaimana betul-betul mencintai suami saya," tulis Melissa.
Melissa dan suaminya pada akhirnya memutuskan keluar dari sekte Quiverfull. (yahoo.co.id0.
Posting Komentar