Presiden Yunani Karolos Papoulias (kanan) menyambut kedatangan ketua partai Sosialis, Evangelos Venizelos untuk pertemuan di kantornya hari Minggu (12/5). |
PHYLOPOP.com - Presiden Karolos Papoulias mengadakan pembicaraan hari Minggu dengan pimpinan partai konservatif Demokrasi Baru, partai liberal radikal Syriza dan partai sosialis PASOK. Ia dijadwalkan bertemu dengan pimpinan partai-partai lebih kecil yang meraih kursi di parlemen dalam pemilu legislatif 6 Mei lalu.
Pembicaraan itu merupakan upaya terakhir presiden untuk menghindari pemilu baru, setelah hasil dari pemilihan awal bulan ini tidak menghasilkan partai yang mampu membentuk koalisi mayoritas. Ketua PASOK Evangelos Venizelos mengatakan ia memiliki optimisme terbatas setelah pembicaraan hari Minggu. Partai Demokrasi Baru dan PASOK dapat membentuk koalisi jika partai kecil Demokratik Kiri setuju bergabung, tetapi partai tersebut sejauh ini menolak bergabung tanpa menyertakan Syriza.
Papoulias punya waktu hingga Kamis mendatang untuk memperantarai tercapainya kesepakatan membentuk pemerintah koalisi. Jika ia gagal, Yunani harus menggelar pemilu baru bulan Juni. Perdebatan antarpartai terfokus pada kesepakatan pemerintah Yunani yang dililit utang terhadap tuntutan kreditor internasional dan negara-negara Eropa tetangganya. Mereka menuntut langkah-langkah penghematan drastis sebagai imbalan atas persetujuan bagi pengucuran dana talangan kedua untuk Yunani dalam dua tahun ini.
Demokrasi Baru dan PASOK mendukung pemotongan anggaran sosial, tetapi partai Syriza menyatakan para pemilih menolak perjanjian mengenai penghematan. Rakyat Yunani kerap turun ke jalan-jalan dalam aksi protes besar-besaran yang sesekali disertai kekerasan, untuk menentang rencana mengenai kenaikan pajak, pengurangan pensiun dan penghapusan ribuan pekerjaan di pemerintahan.
Para pemimpin Eropa telah memperingatkan bahwa pemerintah Athena harus melaksanakan langkah penghematan itu, atau bila tidak, mereka tidak akan mengucurkan dana talangan selanjutnya. Para analis finansial menyatakan Yunani dapat gagal membayar kewajiban-kewajiban finansialnya dan menjadi yang pertama meninggalkan blok pengguna mata uang euro yang beranggotakan 17 negara itu (voaindonesia.com).
Posting Komentar