PHYLOPOP.com - Ahok alias Basuki T. Purnama. Saat ini sosoknya santer diberitakan media terkait pencalonannya sebagai wakil gubernur DKI mendampingi Joko Widodo pada Pemilukada 2012. Tentu sudah banyak media yang sudah mengulas rekam jejak, strategi dan visi misinya dalam membangun Jakarta jika kelak terpilih. Tapi kali ini Phylopop menjauh sedikit dari topik yang bernuansa politik itu. Phylopop tertarik dengan pernyataan Ahok ketika menyikapi kontroversi konser Lady Gaga.
Seperti dilansir beberapa media, Ahok menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas). Menurut Ahok, kalau (Lady Gaga) kertentangan dengan ajaran agama yang dianut, dia menyarankan masyarakat agar jangan menonton. Sejauh ini, pernyataan tersebut sah-sah saja.
Ahok juga mengkritik sikap para pemeluk agama tertentu yang menjadikan dalil ayat suci yang digunakan sebagai dalil untuk menolak Lady Gaga. Pernyataan ini juga masih perlu diperdebatkan, bisa benar bisa salah tergantung keyakinan ajaran agama masing-masing.
Yang sedikit menghentak batin para pemeluk agama mungkin pernyataannya yang mengklaim bahwa ayat suci itu harusnya digunakan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan khalayak ramai seperti halnya konser Lady Gaga. Dalam ajaran Islam, pernyataan ini tentu sangat keliru karena semua aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara diatur dalam ajaran Islam.
Yang paling fatal bahkan bagi semua agama, terlebih Islam, adalah pernyataannya yang satu ini : “Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat kepada ayat-ayat konstitusi. Patuh kepada aturan konstitusi itu lebih utama dibandingkan patuh kepada aturan agama”.
What happen aya naon Ahok? Apakah dalam keyakinanmu membenarkan hal itu? Dalam ajaran Islam, pernyataan seperti ini bisa dikategorikan kafir karena mengingkari kebenaran ayat-ayat suci Alquran dan Hadits yang menjadi pedoman hidup bagi kaum muslimin seluruh penjuru negeri. Tentu lain halnya jika agama si Ahok membenarkan hal itu. Itu sudah menjadi urusannya dengan Tuhannya. It’s ok!
Tapi jika penyataannya itu dikaitkan dengan niatnya maju sebagai calon wakil gubernur DKI, sungguh sangat menyinggung perasaan rakyat. Bisa jadi simpati rakyat DKI untuk memilihnya pada Pemilukada mendatang akan ditarik. Tentu ini sangat merugikan hasil perjuangan para kader partai pendukung yang selama ini terus membangun citra pasangan ini, terlebih merugikan bagi Joko Widodo yang akan didampinginya.
Dan kita tunggu saja, apakah pernyataan tersebut akan berlanjut dalam polemik berkepanjangan?
Seperti dilansir beberapa media, Ahok menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas). Menurut Ahok, kalau (Lady Gaga) kertentangan dengan ajaran agama yang dianut, dia menyarankan masyarakat agar jangan menonton. Sejauh ini, pernyataan tersebut sah-sah saja.
Ahok juga mengkritik sikap para pemeluk agama tertentu yang menjadikan dalil ayat suci yang digunakan sebagai dalil untuk menolak Lady Gaga. Pernyataan ini juga masih perlu diperdebatkan, bisa benar bisa salah tergantung keyakinan ajaran agama masing-masing.
Yang sedikit menghentak batin para pemeluk agama mungkin pernyataannya yang mengklaim bahwa ayat suci itu harusnya digunakan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan khalayak ramai seperti halnya konser Lady Gaga. Dalam ajaran Islam, pernyataan ini tentu sangat keliru karena semua aspek kehidupan bermasyarakat dan bernegara diatur dalam ajaran Islam.
Yang paling fatal bahkan bagi semua agama, terlebih Islam, adalah pernyataannya yang satu ini : “Kita tidak boleh taat pada ayat suci. Kita taat kepada ayat-ayat konstitusi. Patuh kepada aturan konstitusi itu lebih utama dibandingkan patuh kepada aturan agama”.
What happen aya naon Ahok? Apakah dalam keyakinanmu membenarkan hal itu? Dalam ajaran Islam, pernyataan seperti ini bisa dikategorikan kafir karena mengingkari kebenaran ayat-ayat suci Alquran dan Hadits yang menjadi pedoman hidup bagi kaum muslimin seluruh penjuru negeri. Tentu lain halnya jika agama si Ahok membenarkan hal itu. Itu sudah menjadi urusannya dengan Tuhannya. It’s ok!
Tapi jika penyataannya itu dikaitkan dengan niatnya maju sebagai calon wakil gubernur DKI, sungguh sangat menyinggung perasaan rakyat. Bisa jadi simpati rakyat DKI untuk memilihnya pada Pemilukada mendatang akan ditarik. Tentu ini sangat merugikan hasil perjuangan para kader partai pendukung yang selama ini terus membangun citra pasangan ini, terlebih merugikan bagi Joko Widodo yang akan didampinginya.
Dan kita tunggu saja, apakah pernyataan tersebut akan berlanjut dalam polemik berkepanjangan?
Posting Komentar