Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 12.20

PHYLOPOP.com - Halo Phylovers salam jumpa lagi. Meski rakyat Indonesia, terutama keluarga korban tengah dirundung duka, berbagai tanggapan terkait bagaimana nasib penjualan pesawat Sukhoi Superjet100 pasca peristiwa naas Rabu (9/5/2012) yang lalu tengah hangat diperpincangkan berbagai kalangan, terutama para pengamat ekonomi dan pemerhati penerbangan Indonesia dan dunia. Beberapa tanggapan optimis dan pesimis berhasil Phylopop sarikan, di antaranya seperti dimuat di laman republika.co.id.

Para ahli di Rusia sepakat kecelakaan Sukhoi Superjet (SSJ0 100) akan membawa dampak buruk pada penjualannya. Sementara Rusia saat ini hanya dapat menggantungkan harapan pada pesawat yang telah dibeli oleh dua perusahaan Rusia, untuk mengembalikan kepercayaan pembeli lain.

Pengamat ahli dari Fitch Tom Chruszcz mengatakan, saat ini mungkin terlalu dini untuk menilai bagaimana penjualan SSJ 100 ke depannya. Bahkan penyebab kecelakaan belum dapat diketahui. Jika terbukti insiden disebabkan human error pilot, Chruszcz mengatakan kepercayaan pembeli akan cepat pulih. Namun jika penyebab kecelakaan merupakan kesalahan teknis, ini akan berdampak jangka panjang terhadap nasib Sukhoi.

Sementara pengamat lain menilai lebih pesimis insiden kecelakaan ini. Menurut Gusarov salah seorang ahli di Rusia, ia membandingkan kecelakaan SSJ 100 dengan nasib pesawat Concorde supersonik Tu-144. Pesawat yang diresmikan pada 1960 ini ditarik dari peredaran, setelah gagal membuktikan kehandalananya. Pesawat tersebut menyebabkan dua kali kecelakaan udara fatal.

Sekarang Sukhoi menggantungkan harapan pada dua perusahaan yang telah membeli SSJ 100, yakni Aeroflot dan Armavia. Sukhoi berharap SSJ 100 dapat menuai catatan sukses dalam penerbangan di dua perusahaan tersebut, sehingga minat dunia terutama Indonesia akan kembali pulih.

Saat ini hanya tujuh pesawat yang berhasil dijual Sukhoi. Enam pesawat milik Aeroflot digunakan untuk menghubungkan penerbangan dengan rute, Moskow- St Petersburg, dan Minsk-Nizhny Novgorod. Sementara satu pesawat yang telah dimiliki Armavia, melayani penerbangan rute Ibukota Rusia-Yerevan. Hingga Kamis (10/5), kedua perusahaan menyatakan masih terus menerbangkan pesawat.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan ungkapan belasungkawa yang tulus pada Presiden SBY. Putin juga mengatakan telah mengeluarkan instruksi untuk wakil Rusia, agar mengambil bagian dalam investigasi yang sedang berlangsung.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.