Sudah diet tapi perut tetap buncit? Jangan langsung salahkah lemak jika perut Anda tetap buncit meski sudah diet mati-matian. Ternyata ada kesalahan umum yang sering dilupakan ketika seseorang menjalankan diet. Apa saja kesalahannya?
a. Pulang kerja langsung 'nongkrong' di depan televisi
Saat sampai di rumah, kita langsung mengambil makanan atau camilan dan menghabiskannya di depan televisi. Tanpa sadar, porsi makan malam yang seharusnya sedikit menjadi hampir sama dengan porsi makan siang.
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Oulu menyebutkan, orang yang melakukan kebiasaan itu akan dengan cepat menumpuk 10 persen lemak di perut. Bahkan 10 persen lemak yang bertambah itu, ditumpuk hanya dalam jangka waktu 2 jam. Sedangkan pada orang yang tidak menghabiskan makanan di depan televisi di malam hari atau yang melakukan olahraga ringan saat iklan televisi tengah berlangsung, berhasil melunturkan lemak perut.
b. Tak bisa lepas dari olahan tepung terigu
Bagi kita yang selalu sarapan dengan roti, mungkin akan sedikit sulit jika harus mengganti dengan menu sarapan lain. Sebenarnya yang perlu kita ubah hanyalah mengganti roti dari tepung terigu menjadi topi dari gandum utuh. Dengan perubahan bahan baku ini, kita bisa mengurangi 85 gram lemak perut setiap harinya.
Dan penelitian juga membuktikan, orang yang mengonsumsi olahan gandum akan dengan mudah memotong total kalori yang masuk ke dalam tubuhnya. Penelitian ini diumumkan di American Journal of Clinical Nutrition.
c. Terlalu lama tenggelam dalam stres
Rasa panik, cemas, takut, atau stres akan menaikkan hormon kortisol. Hormon ini akan memberikan efek domino yang negatif pada tubuh, sebab kita akan jadi mudah sekali lapar dan metabolisme tubuh bekerja lebih lambat. Alhasil, perut semakin buncit dan lingkar pinggang pun melebar.
Ayo buang stres. Caranya, duduk dengan tenang, tutup kedua mata, dan tarik napas dalam-dalam secara perlahan. Setelah itu, embuskan napas dari mulut kita dalam 8 hitungan. Terus lakukan sampai kita merasa rileks.
d. Ngemil tengah malam
Saat kita mengalami kesulitan tidur atau terpaksa bergadang, biasanya rasa lapar akan datang menghampiri ketika jam sudah menunjukkan lewat tengah malam. Kita pun melangkahkan kaki ke dapur dan membuka lemari makanan atau kulkas. Tanpa pikir panjang, kita membiarkan tangan memilih makanan seperti cokelat, keripik, atau bahkan mi instan. Jika ini yang terjadi, ya jangan heran jika perut kesulitan untuk tanpa timbunan lemak.
Sebenarnya, tak ada larangan mengemil di malam hari. Hanya saja kita harus memilih makanan yang ‘aman’ bagi perut dan lingkar pinggang. Misalnya kacang almond, susu rendah lemak, atau yogurt rendah lemak. Camilan-camilan ini akan membuat perut kenyang lebih lama dan perut jauh dari tumpukan lemak.
Tapi perlu juga diingat, sebaiknya 2 jam sebelum tidur, kita harus berhenti mengunyah. Setelah itu, matikan lampu dan tutuplah mata. (liputan6.com).
a. Pulang kerja langsung 'nongkrong' di depan televisi
Saat sampai di rumah, kita langsung mengambil makanan atau camilan dan menghabiskannya di depan televisi. Tanpa sadar, porsi makan malam yang seharusnya sedikit menjadi hampir sama dengan porsi makan siang.
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Oulu menyebutkan, orang yang melakukan kebiasaan itu akan dengan cepat menumpuk 10 persen lemak di perut. Bahkan 10 persen lemak yang bertambah itu, ditumpuk hanya dalam jangka waktu 2 jam. Sedangkan pada orang yang tidak menghabiskan makanan di depan televisi di malam hari atau yang melakukan olahraga ringan saat iklan televisi tengah berlangsung, berhasil melunturkan lemak perut.
b. Tak bisa lepas dari olahan tepung terigu
Bagi kita yang selalu sarapan dengan roti, mungkin akan sedikit sulit jika harus mengganti dengan menu sarapan lain. Sebenarnya yang perlu kita ubah hanyalah mengganti roti dari tepung terigu menjadi topi dari gandum utuh. Dengan perubahan bahan baku ini, kita bisa mengurangi 85 gram lemak perut setiap harinya.
Dan penelitian juga membuktikan, orang yang mengonsumsi olahan gandum akan dengan mudah memotong total kalori yang masuk ke dalam tubuhnya. Penelitian ini diumumkan di American Journal of Clinical Nutrition.
c. Terlalu lama tenggelam dalam stres
Rasa panik, cemas, takut, atau stres akan menaikkan hormon kortisol. Hormon ini akan memberikan efek domino yang negatif pada tubuh, sebab kita akan jadi mudah sekali lapar dan metabolisme tubuh bekerja lebih lambat. Alhasil, perut semakin buncit dan lingkar pinggang pun melebar.
Ayo buang stres. Caranya, duduk dengan tenang, tutup kedua mata, dan tarik napas dalam-dalam secara perlahan. Setelah itu, embuskan napas dari mulut kita dalam 8 hitungan. Terus lakukan sampai kita merasa rileks.
d. Ngemil tengah malam
Saat kita mengalami kesulitan tidur atau terpaksa bergadang, biasanya rasa lapar akan datang menghampiri ketika jam sudah menunjukkan lewat tengah malam. Kita pun melangkahkan kaki ke dapur dan membuka lemari makanan atau kulkas. Tanpa pikir panjang, kita membiarkan tangan memilih makanan seperti cokelat, keripik, atau bahkan mi instan. Jika ini yang terjadi, ya jangan heran jika perut kesulitan untuk tanpa timbunan lemak.
Sebenarnya, tak ada larangan mengemil di malam hari. Hanya saja kita harus memilih makanan yang ‘aman’ bagi perut dan lingkar pinggang. Misalnya kacang almond, susu rendah lemak, atau yogurt rendah lemak. Camilan-camilan ini akan membuat perut kenyang lebih lama dan perut jauh dari tumpukan lemak.
Tapi perlu juga diingat, sebaiknya 2 jam sebelum tidur, kita harus berhenti mengunyah. Setelah itu, matikan lampu dan tutuplah mata. (liputan6.com).
Posting Komentar