Siapa bilang nge-tweet itu tak ada seninya? Mengkombinasikan info-info berguna dalam 140 karakter juga butuh latihan. Twitter itu lebih personal, terbatas dan bersifat real-time. Akan tetapi, meski informasi beredar sangat cepat dan ‘dibungkus’ karakter yang sedikit, bukan berarti pengguna bisa nge-tweet asal-asalan.
Faktanya, memposting tweet yang salah bisa menjadi bencana bagi sebuah brand dan seluruh dunia akan melihatnya. Di bawah ini tersaji sejumlah tips yang bisa Anda terapkan untuk ‘meracik’ tweet yang baik guna menggaet audience:
1. Pikir dulu Sebelum Nge-tweet
Sebelum Anda memposting link, mengomentari tweet atau nimbrung dalam perdebatan di Twitter, tanyakan pada diri Anda apakah yang akan Anda posting itu berguna, baik itu bagi komunitas Anda atau bagi perbincangan itu sendiri? Jika jawabannya tidak, batalkan saja. Nge-tweet itu butuh sedikit usaha. Katakan pada audience jika Anda benar-benar memiliki sesuatu yang bernilai untuk dibagi dan audiencepun akan menghargai itu.
2. Terbukalah
Jika Anda nge-tweet bagi kepentingan tempat Anda bekerja, usahakan untuk terbuka saja alias tak perlu menyembunyikan nama perusahaan di akun pribadi Anda. Jika Anda berusaha menyembunyikan perusahaan tempat Anda gawe, toh orang lain akan tahu dengan sendirinya. Kebanyakan pengguna Twitter mengerti bahwa setiap orang punya agenda dan motif dalam tweet-tweetnya dan itu bukanlah suatu masalah. Jadi intinya, terbuka saja.
3. Belajarlah untuk ‘Menggoda’ Audience
Sebagian besar tweet yang bagus lantaran pemiliknya bisa menuliskan kalimat yang berbentuk seperti headlines, sehingga orang yang membacanya tertarik. Belajarlah untuk menulis tweet yang oke dan menggoda seperti judul-judul berita (headlines). Bagus tapi tidak memakan banyak karakter.
4. Perhatikan Grammar
Ejaan dan grammar (jika memakai bahasa Inggris) tidak boleh diabaikan. Sebelum Anda nge-tweet, luangkan waktu untuk membacanya lagi dan pastikan tweet yang Anda posting masuk akal. Anda tak harus sempurna, hanya saja usahakan jangan sampai orang-orang merasa terganggu dengan grammar yang berantakan dan ejaan yang carut marut.
5. Personal, tapi Jangan Terlalu Personal
Tambahkan sedikit kegiatan sehari-hari Anda di timeline seperti saat Anda sedang bermain dengan buah hati atau saat sedang memasak. Meski ada yang dari Anda memakai Twitter untuk urusan bisnis, namun tweet ‘kasual’ bisa meruntuhkan tembok pembatas antara pemilik dan klien. Hal ini menunjukkan bahwa Anda juga seperti mereka.
Akan tetapi harus diingat juga bahwa tweet personal janganlah dibuat terlalu personal. Jangan menuliskan kegiatan-kegiatan yang sangat pribadi atau yang bisa merusak reputasi. Pikirkan pihak lain yang memanfaatkan timeline Anda untuk urusan bisnis.
6. Cek Ulang Link yang Anda Posting
Jika Anda memakai Twitter untuk menghubungkan orang dengan blog, situs atau informasi apapun tentang diri Anda, pastikan link tersebut tidak cacat. Cek ulang link yang akan Anda kirim apalagi bila Anda biasa memakai penyingkat URL seperti bit.ly atau tinyurl. Jangan sampai Anda mengcopy-paste link yang salah atau lupa untuk mengcopy keseluruhan bagian link. (Sumber: Smallbiztrends/Internetsehat/DOR).
Faktanya, memposting tweet yang salah bisa menjadi bencana bagi sebuah brand dan seluruh dunia akan melihatnya. Di bawah ini tersaji sejumlah tips yang bisa Anda terapkan untuk ‘meracik’ tweet yang baik guna menggaet audience:
1. Pikir dulu Sebelum Nge-tweet
Sebelum Anda memposting link, mengomentari tweet atau nimbrung dalam perdebatan di Twitter, tanyakan pada diri Anda apakah yang akan Anda posting itu berguna, baik itu bagi komunitas Anda atau bagi perbincangan itu sendiri? Jika jawabannya tidak, batalkan saja. Nge-tweet itu butuh sedikit usaha. Katakan pada audience jika Anda benar-benar memiliki sesuatu yang bernilai untuk dibagi dan audiencepun akan menghargai itu.
2. Terbukalah
Jika Anda nge-tweet bagi kepentingan tempat Anda bekerja, usahakan untuk terbuka saja alias tak perlu menyembunyikan nama perusahaan di akun pribadi Anda. Jika Anda berusaha menyembunyikan perusahaan tempat Anda gawe, toh orang lain akan tahu dengan sendirinya. Kebanyakan pengguna Twitter mengerti bahwa setiap orang punya agenda dan motif dalam tweet-tweetnya dan itu bukanlah suatu masalah. Jadi intinya, terbuka saja.
3. Belajarlah untuk ‘Menggoda’ Audience
Sebagian besar tweet yang bagus lantaran pemiliknya bisa menuliskan kalimat yang berbentuk seperti headlines, sehingga orang yang membacanya tertarik. Belajarlah untuk menulis tweet yang oke dan menggoda seperti judul-judul berita (headlines). Bagus tapi tidak memakan banyak karakter.
4. Perhatikan Grammar
Ejaan dan grammar (jika memakai bahasa Inggris) tidak boleh diabaikan. Sebelum Anda nge-tweet, luangkan waktu untuk membacanya lagi dan pastikan tweet yang Anda posting masuk akal. Anda tak harus sempurna, hanya saja usahakan jangan sampai orang-orang merasa terganggu dengan grammar yang berantakan dan ejaan yang carut marut.
5. Personal, tapi Jangan Terlalu Personal
Tambahkan sedikit kegiatan sehari-hari Anda di timeline seperti saat Anda sedang bermain dengan buah hati atau saat sedang memasak. Meski ada yang dari Anda memakai Twitter untuk urusan bisnis, namun tweet ‘kasual’ bisa meruntuhkan tembok pembatas antara pemilik dan klien. Hal ini menunjukkan bahwa Anda juga seperti mereka.
Akan tetapi harus diingat juga bahwa tweet personal janganlah dibuat terlalu personal. Jangan menuliskan kegiatan-kegiatan yang sangat pribadi atau yang bisa merusak reputasi. Pikirkan pihak lain yang memanfaatkan timeline Anda untuk urusan bisnis.
6. Cek Ulang Link yang Anda Posting
Jika Anda memakai Twitter untuk menghubungkan orang dengan blog, situs atau informasi apapun tentang diri Anda, pastikan link tersebut tidak cacat. Cek ulang link yang akan Anda kirim apalagi bila Anda biasa memakai penyingkat URL seperti bit.ly atau tinyurl. Jangan sampai Anda mengcopy-paste link yang salah atau lupa untuk mengcopy keseluruhan bagian link. (Sumber: Smallbiztrends/Internetsehat/DOR).
Posting Komentar