Sebuah portal memperkenalkan hasil survei tentang gaji berbagai profesi. Situs www.gajimu.com ini bisa menjadi alat untuk memantau besaran gaji bagi para karyawan dan pencari kerja.
Gajimu.com mempunyai beberapa kanal informasi, seperti survei gaji, cek gaji, gaji minimum, gaji pejabat negara, gaji selebritas, dan tips karier. Sayangnya belum banyak informasi gaji dan jenis pekerjaan di Indonesia.
Survei gaji ini dicetuskan oleh Wage Indicator Belanda. Mereka menjabarkan data yang diperoleh dari 190 ribu kuesnioner yang diisi pengunjung situs ini selama 2009-2010 di seluruh dunia.
Di Indonesia mereka mendapatkan dari 5.200 responden selama sembilan bulan hingga Februari ini. Mereka mendapatkan hasil analisa gaji dan upah lembur di 23 negara.
Anggota tim Wage Indikator Nadia Pralitasari mengatakan hasil yang diperoleh dari survei ini cukup menarik. Menurutnya semakin banyak pengisi survei ini datanya makin akurat.
"Dan ini bisa menjadi acuan mengukur gaji kita saat ini, calon karyawan juga penting melihat besaran upah ini," ujar Nadia di Jakarta.
Menurut data yang masuk, empat dari 10 pekerja tahun lalu bekerja melebihi jam kerja yang ditentukan.
Di Indonesia dari 5200 responden, 34 persen bekerja lembur atau melebihi jam kerja. Ironisnya hanya 6,6 persen yang mendapatkan upah lembur.
Hasil lainnya yakni ternyata ketidakpuasan akan penghasilan berbanding terbalik dengan kepuasan hidup.
Hampir separuh responden mengatakan tidak puas dengan gajinya. Hanya 19 persen yang puas dan 13 persen sisanya mengaku tak peduli.
Tetapi 65 persen responden mengaku memilih lima tingkat kepuasan tertinggi. "Berarti responden bahagia dengan hidupnya. Faktor yang dominan adalah mereka senang dengan kesehatan mereka," ucap Nadia.
Umumnya para responden ini senang dengan pekerjaannya meski gajinya kurang memuaskan karena faktor lingkungan kerja dan kolega yang baik.
Ketua AJI Indonesia Nezar Patria mengatakan situs ini cukup menarik meskipun belum lengkap, terutama perbandingan data di negara yang tingkat produktivitasnya tinggi seperti Jepang, Cina, dan Korea Selatan.
Nezar juga mengatakan saat ini cara paling jitu untuk menaikkan gaji adalah berpindah tempat kerja. Bidang media merupakan salah satu bidang yang sangat dinamis. Perpindahan awak perusahaan media di semua lini sangat tinggi.
Nezar juga menjelaskan hasil survei gaji atau upah layak untuk wartawan. Dari hasil survei 26 kota hampir sebagian media belum memenuhi standar upah layak untuk jurnalis.
"Di Jakarta saja standar Rp 4,7 juta untuk jurnalis lajang yang baru diangkat belum terpenuhi," ujar Nezar.
Di situs ini pengunjung bisa melihat upah minimum semua kota, berapa rata-rata penghasilan beberapa profesi seperti sopir, perawat, sekretaris, dan tenaga lepas.
Pengujung juga bisa menghitung gaji mereka sendiri. Meski jenis pekerjaan belum terlalu komplet, pengunjung masih bisa mendapatkan beberapa aturan ketenagakerjaan dan tips berkarir. (tempointeraktif.com).
Berita terkait
Gajimu.com mempunyai beberapa kanal informasi, seperti survei gaji, cek gaji, gaji minimum, gaji pejabat negara, gaji selebritas, dan tips karier. Sayangnya belum banyak informasi gaji dan jenis pekerjaan di Indonesia.
Survei gaji ini dicetuskan oleh Wage Indicator Belanda. Mereka menjabarkan data yang diperoleh dari 190 ribu kuesnioner yang diisi pengunjung situs ini selama 2009-2010 di seluruh dunia.
Di Indonesia mereka mendapatkan dari 5.200 responden selama sembilan bulan hingga Februari ini. Mereka mendapatkan hasil analisa gaji dan upah lembur di 23 negara.
Anggota tim Wage Indikator Nadia Pralitasari mengatakan hasil yang diperoleh dari survei ini cukup menarik. Menurutnya semakin banyak pengisi survei ini datanya makin akurat.
"Dan ini bisa menjadi acuan mengukur gaji kita saat ini, calon karyawan juga penting melihat besaran upah ini," ujar Nadia di Jakarta.
Menurut data yang masuk, empat dari 10 pekerja tahun lalu bekerja melebihi jam kerja yang ditentukan.
Di Indonesia dari 5200 responden, 34 persen bekerja lembur atau melebihi jam kerja. Ironisnya hanya 6,6 persen yang mendapatkan upah lembur.
Hasil lainnya yakni ternyata ketidakpuasan akan penghasilan berbanding terbalik dengan kepuasan hidup.
Hampir separuh responden mengatakan tidak puas dengan gajinya. Hanya 19 persen yang puas dan 13 persen sisanya mengaku tak peduli.
Tetapi 65 persen responden mengaku memilih lima tingkat kepuasan tertinggi. "Berarti responden bahagia dengan hidupnya. Faktor yang dominan adalah mereka senang dengan kesehatan mereka," ucap Nadia.
Umumnya para responden ini senang dengan pekerjaannya meski gajinya kurang memuaskan karena faktor lingkungan kerja dan kolega yang baik.
Ketua AJI Indonesia Nezar Patria mengatakan situs ini cukup menarik meskipun belum lengkap, terutama perbandingan data di negara yang tingkat produktivitasnya tinggi seperti Jepang, Cina, dan Korea Selatan.
Nezar juga mengatakan saat ini cara paling jitu untuk menaikkan gaji adalah berpindah tempat kerja. Bidang media merupakan salah satu bidang yang sangat dinamis. Perpindahan awak perusahaan media di semua lini sangat tinggi.
Nezar juga menjelaskan hasil survei gaji atau upah layak untuk wartawan. Dari hasil survei 26 kota hampir sebagian media belum memenuhi standar upah layak untuk jurnalis.
"Di Jakarta saja standar Rp 4,7 juta untuk jurnalis lajang yang baru diangkat belum terpenuhi," ujar Nezar.
Di situs ini pengunjung bisa melihat upah minimum semua kota, berapa rata-rata penghasilan beberapa profesi seperti sopir, perawat, sekretaris, dan tenaga lepas.
Pengujung juga bisa menghitung gaji mereka sendiri. Meski jenis pekerjaan belum terlalu komplet, pengunjung masih bisa mendapatkan beberapa aturan ketenagakerjaan dan tips berkarir. (tempointeraktif.com).
Posting Komentar