Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 05.48
Para tentara di kota Tobruk di Libya bagian timur mengatakan, mereka tidak lagi mendukung Khadafy.  
NEW YORK — Anggota Dewan Keamanan PBB sedang memikirkan cara untuk menghukum pemimpin Libya, Moammar Khadafy, serta keluarga dan para pengikutnya. Sebelumnya, Duta Besar Libya untuk PBB Mohamed Shalgham memohon kepada DK PBB agar segera membantu untuk menghentikan serangan brutal mematikan yang dilancarkan teman dekatnya, Khadafy, terhadap para demonstran antipemerintah.

"Saya berharap dalam hitungan jam, bukan lagi hari, mereka dapat melakukan sesuatu yang nyata, efektif untuk menghentikan apa yang mereka, Khadafy dan anak-anaknya, lakukan di sana terhadap bangsa kami," kata Shalgham setelah berpidato di depan anggota DK PBB, Jumat.

Di bawah tekanan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk mengambil tindakan nyata dalam melindungi warga sipil, DK PBB sepakat untuk bertemu lagi hari Sabtu waktu setempat. Sejumlah langkah yang dipertimbangkan adalah embargo senjata untuk pemerintah dan larangan perjalanan dan pembekuan aset Khadafy, kerabat, dan anggota kunci pemerintahannya.

Draf resolusi sanksi-sanksi yang telah diedarkan Perancis, Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat telah memasukkan tindak kekerasan di Libya untuk dibawa ke Pengadilan Kejahatan Internasional sehingga kemudian dapat diselidiki kemungkinan terjadinya kejahatan terhadap kemanusiaan.

Ban Ki-moon mengatakan, sejumlah perkiraan menunjukkan, sudah lebih dari 1.000 orang tewas dalam waktu kurang dari dua minggu sejak aksi protes pecah di negara Afrika Utara itu. Selain itu, banyak orang tidak bisa meninggalkan rumah mereka karena takut akan ditembak. "Dalam situasi seperti ini, hilangnya waktu berarti hilangnya nyawa," kata Ban.

Para anggota DK PBB tampaknya tersentuh oleh pidato Shalgham yang pada hari Selasa masih memuji Khadafy sebagai "teman saya" dan menolak untuk bergabung dengan para diplomat Libya di misi PBB yang telah menuntut Khadafy untuk mundur.

"Mereka hanya meminta kebebasan mereka. Mereka meminta hak mereka," kata Shalgham kepada DK. "Mereka tidak melempar sebuah batu pun, tetapi mereka dibunuh. Saya sudah bilang kepada saudara saya, Khadafy, tinggalkan rakyat Libya." (kompas.com).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.