Seperti dijanjikan dalam situs radio The Rock FM, pemenang akan mendapat tiket perjalanan selama 12 malam ke Ukraina dan uang tunai $2.000 untuk menjemput sang istri dari sebuah agensi pengantin wanita 'Endless Love'.
Hujan kritik tak hanya datang dari lembaga pembela hak-hak wanita, tapi juga komunitas warga Ukraina di New Zealand. Bahkan, mereka juga menerima surat protes dari Kedutaan Ukraina di Australia.
Duta Besar Ukraina di Australia, Valentyn Adomaytis, menganggap program itu telah merendahkan kesakralan pernikahan menjadi bak lelang ternak. Ia meminta lembaga berwenang segera melarang program tersebut demi menghindari trauma sosial dan masalah hukum.
"Kami melihatnya sebagai acara yang tak pantas dengan selera rendahan dan pelanggaran terhadap martabat manusia. Tidak hanya diarahkan pada perempuan Ukraina tetapi bagi seluruh umat manusia," kata Adomaytis dalam suratnya.
Ketua Asosiasi Ukraina di Selandia Baru, Nataliya Poshyvaylo-Tolwer, mengatakan, program tersebut merupakan aksi promosi memalukan bagi negaranya. Program itu seolah mencitrakan Ukraina sebagai tempat wisata untuk mengambil istri.
Menyikapi protes atas program tersebut, The Rock FM bergeming. Program tetap dilanjutkan, walau namanya diganti menjadi 'Win A Trip To Beautiful Ukraine For 12 Nights and Meet Eastern European Hot Lady Who Maybe One Day You Marry'(Menangkan Hadiah Berwisata Gratis ke Ukraina yang Indah Selama 12 Malam dan Bertemu dengan Perempuan Seksi Eropa Timur yang Suatu Hari Bisa Jadi Akan Anda Nikahi)'. (vivanews.com).
Posting Komentar