Google memutuskan melakukan perubahan cukup signifikan dalam algoritma pencariannya, dengan menurunkan ranking website berkualitas rendah, misalnya yang hanya berisi sedikit konten dan malah mengarahkan user ke halaman penuh iklan. Modifikasi ini dipandang punya dampak cukup dramatis di ranah pencarian online.
Setelah diamati, beberapa website yang sebelumnya diranking tinggi di pencarian dengan keyword tertentu, telah menurun drastis dalam daftar hasil. Sedangkan beberapa situs jejaring sosial, situs berita dan situs retail naik rankingnya.
Dilansir Wall Street Journal dan dikutip detikINET, Senin (28/2/2011), diestimasi bahwa algoritma baru ini bakal mempengaruhi sekitar 12% search queries di Amerika Serikat. Kemudian akan segera diterapkan di wilayah lainnya.
"Beberapa situs akan naik (rankingnya-red) dan sebagian turun," tukas teknisi Google, Amit Singhal dan Matt Cutts. Mereka mengatakan, situs dengan konten orisinal seperti riset, laporan mendalam dan analisis kuat bakal meninggi. Juru bicara Google sendiri mengklaim, perubahan ini mendapat tanggapan positif dari user.
Dampaknya memang terasa. Sebab, banyak situs amat bergantung dari trafik web yang berasal dari pencarian di Google. Penurunan ranking yang kecil saja dapat menurunkan pendapatan yang berasal dari iklan di halaman web mereka. Tak heran beberapa website harus berhitung soal dampak perubahan tersebut.
Beberapa situs pun protes karena rankingnya menurun, padahal mereka merasa berkualitas bagus. Ini misalnya dialami oleh situs WiseGeeks.com, yang biasa menggaji penulis untuk memproduksi konten bermutu. Karenanya, mereka ingin bertanya pada Google bagaimana agar bisa naik lagi rankingnya.
Studi dari Sistrix yang meriset ranking pencarian online, menemukan beberapa website telah naik peringkat akibat modifikasi Google. Misalnya situs jejaring LinkedIn.com dan Facebook.com. Situs berita seperti Fox News dan New York Daily News juga mengalami lonjakan.(detik.com).
Setelah diamati, beberapa website yang sebelumnya diranking tinggi di pencarian dengan keyword tertentu, telah menurun drastis dalam daftar hasil. Sedangkan beberapa situs jejaring sosial, situs berita dan situs retail naik rankingnya.
Dilansir Wall Street Journal dan dikutip detikINET, Senin (28/2/2011), diestimasi bahwa algoritma baru ini bakal mempengaruhi sekitar 12% search queries di Amerika Serikat. Kemudian akan segera diterapkan di wilayah lainnya.
"Beberapa situs akan naik (rankingnya-red) dan sebagian turun," tukas teknisi Google, Amit Singhal dan Matt Cutts. Mereka mengatakan, situs dengan konten orisinal seperti riset, laporan mendalam dan analisis kuat bakal meninggi. Juru bicara Google sendiri mengklaim, perubahan ini mendapat tanggapan positif dari user.
Dampaknya memang terasa. Sebab, banyak situs amat bergantung dari trafik web yang berasal dari pencarian di Google. Penurunan ranking yang kecil saja dapat menurunkan pendapatan yang berasal dari iklan di halaman web mereka. Tak heran beberapa website harus berhitung soal dampak perubahan tersebut.
Beberapa situs pun protes karena rankingnya menurun, padahal mereka merasa berkualitas bagus. Ini misalnya dialami oleh situs WiseGeeks.com, yang biasa menggaji penulis untuk memproduksi konten bermutu. Karenanya, mereka ingin bertanya pada Google bagaimana agar bisa naik lagi rankingnya.
Studi dari Sistrix yang meriset ranking pencarian online, menemukan beberapa website telah naik peringkat akibat modifikasi Google. Misalnya situs jejaring LinkedIn.com dan Facebook.com. Situs berita seperti Fox News dan New York Daily News juga mengalami lonjakan.(detik.com).
Posting Komentar