Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 00.54
Umat Islam menjalankan shalat Id di Sporthall Zuid, Amsterdam
AMSTERDAM--Sejak hari jum'at pagi, 10 September 2010, pukul 08.00 waktu setempat gema takbir dikumandangkan di Sporthall Zuid, Amsterdam, di mana jamaah Muslim asal Indonesia dan bangsa lainnya berkumpul untuk melakukan shalat Idul Fitri, merayakan hari kemenangan. Sekitar 1.000 orang warga Muslim Indonesia, Belanda, Marokko, Turki dan warga mancanegara lainnya berbondong-bondong menghadiri ritual shalat Idul Fitri serta mengagungkan asma Allah.

Shalat Idul Fitri diorganisir oleh keluarga Muslim Indonesia di Amsterdam yang tergabung dalam organisasi Euromuslim. Bebarapa abad lalu Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa pada suatu saat nanti tiada tempat di muka bumi ini yang tidak mengagungkan asma Allah. Tahun ini, sabda beliau terbukti bahwa di Eropa, khususnya di kota Amsterdam telah berdiri berbagai masjid besar dan kecil yang dikelola oleh organisasi-organisasi Muslim. Saat ini tidak sulit mencari masjid atau tempat shalat di kota Amsterdam. Mayoritas kaum Muslimin di kota Amsterdam merupakan pendatang dari Turki dan Maroko.

Alhamdulillah, kiprah warga muslim Indonesia mulai dikenal di Amsterdam terutama saat bulan Ramadhan. Muslim Indonesia yang tergabung dalam organisasi Euromuslim sudah yang ke lima kali ini mengorganisir shalat tarawih berjamaah dengan imam ustadz Khairul Muttaqin Abdullah, yang khusus didatangkan dari Indonesia.

Setelah shalat Isya dan sebelum shalat tarawih dimulai panitia mengumumkan berbagai informasi. Uniknya, walaupun panitia adalah warga Indonesia namun segala informasi disampaikan dalam bahasa Belanda dan selanjutnya disambung oleh ikhwan asal Marokko dengan bahasa Maroko, karena memang mayoritas hadirin berasal dari negeri tersebut. Di sinilah terasa betapa persaudaraan dalam Islam sangat terasa, walaupun hadirin berbeda warna kulit dan bahasa namun kebersamaan dalam mengagungkan asma Allah SWT telah menghapus segala perbedaan.

Suasana khidmat dan penuh persaudaraan terasa kental di antara warga Muslim yang berasal dari berbagai bangsa dan negara. Bahkan saat panitia tarawih melaksanakan aksi sumbangan untuk bencana banjir di Pakistan para jamaah dengan penuh ikhlas memberikan sedekahnya sehingga dalam satu malam berhasil terkumpul sekitar 4000 euro. Dana tersebut segera dikirimkan untuk meringankan beban saudara-saudara Muslim di Pakistan. Selain itu panitia juga mengorganisir zakat fitrah/mal dan sedekah untuk disalurkan kepada yang berhak di Indonesia.

Selain tarawih kegiatan lain yang menarik adalah acara buka bersama. Mengingat yang hadir dari berbagai bangsa maka makanan pun beraneka ragam karena masing-masing menyumbangkan masakan khasnya. Selain masakan Indonesia jamaah dapat pula merasakan kuliner khas Timur Tengah atau Afrika utara seperti, harira, tajin, kuskus, baklava, ayran, dan sebagainya.
   
Kegiatan tarawih di bulan Ramadhan berikut shalat Idul Fitri telah mengharumkan nama Muslim Indonesia di Amsterdam, mengingat jumlah warga Muslim Indonesia tidak banyak namun telah sukses mengorganisir kegiatan ini dengan rapi. Ditambah lagi dengan keramah tamahan bangsa Indonesia dalam acara khas halal bihalal, membuat warga Muslim Amsterdam sangat menghargai dan mengacungkan jempol atas kegiatan ini.

Euromoslim Amsterdam

Vereeniging Euromoslim Amsterdam adalah organisasi yang dikelola terutama oleh warga Muslim asal Indonesia. Organisasi ini memiliki akar sejak awal 1970 di mana beberapa orang Muslim Indonesia yang merantau di Amsterdam mulai berkumpul secara rutin dan saling membantu di antara sesama perantau.

Seiring dengan berkembangnya anggota dengan berbagai kebutuhan maka dibentuklah suatu organisasi dengan nama Gotong Royong. Kegiatan di antaranya melakukan pembelajaran Alquran bagi anak-anak dan pengajian.

Pada pertengahan tahun 70-an organisasi ini melebur kedalam organisasi yang lebih besar yaitu Persatuan Pemuda Muslim Eropa (PPME) Nederland. Selanjutnya organisasi Gotong Royong menamakan diri sebagai PPME Amsterdam.

Kegiatan pun semakin marak dan organisasi ini menjadi wadah silaturahmi warga Muslim asal Indonesia di Amsterdam. Organisasi ini juga memberikan dakwah dan informasi tentang Islam pada warga asli Belanda atau non-Muslim lainnya yang tertarik untuk mendalami agama yang didakwahkan oleh Rasulullah SAW.

Untuk lebih fokus terhadap dakwah dan kegiatan yang berhubungan dengannya, maka pada musim semi tahun 2010, pengurus organisasi ini memutuskan untuk memisahkan diri dari PPME Nederland dan kembali berdiri sendiri dengan nama Euromoslim Amsterdam. Selain mengorganisir shalat tarawih, kegiatan rutin yang selalu dilakukan setiap hari Ahad di antaranya:


  • Kelas pengajian bapak-bapak berbahasa Indonesia. Pengajian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan agama bagi mereka yang berbahasa Indonesia.
  • Kelas pengajian bapak-bapak berbahasa Belanda.  Pengajian ini ditujukan untuk memperkenalkan dan mempelajari dasar-dasar ilmu agama bagi para mualaf.
  • Kelas pengajian ibu-ibu berbahasa Indonesia. Pengajian ini ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan agama bagi para wanita / ibu-ibu.
  • Kelas pengajian anak-anak dan remaja. Pengajian ini ditujukan untuk mempelajari ilmu agama dan belajar membaca kitab suci Alquran. Mereka yang belajar mulai umur 6 hingga 17 tahun dan dibagi dalam berbagai tingkatan.

Walau kampanye anti Islam cukup gencar dilakukan di negeri Belanda, di antaranya oleh politikus Geert Wilders, namun hal ini tidak menghalangi turunnya hidayah Allah SWT kepada seseorang. Rata-rata sebulan sekali ada saja orang Belanda atau non-Muslim lainnya yang mengucapkan syahadat melalui Euromoslim.
  
Euromoslim memiliki anggota sekitar 250 orang, sedangkan anggota yang aktif mengikuti kegiatan pada hari Ahad sekitar 100 orang. Pucuk pimpinan Euromoslim sendiri saat ini dipegang oleh Faisal Rizky, seorang mualaf Belanda yang memiliki nama asli Jan Peter Zeeman. (republika.co.id).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.