Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 07.54
Di tangan Ilma Puspanusa, 20 tahun, corak ragam batik abstrak Bandung yang dirancang ibunya, Tetet Cahyati Popo Iskandar, menjadi karya istimewa. Ilma mulai merintis merancang batik abstrak Bandung berupa aneka busana, tas, dompet, sandal, sepatu, jam tangan, dan sebagainya. "Saya berharap kolaborasi ini memberikan geliat positif bagi batik Bandung atau Jabar (Jawa Barat), sehingga bisa lebih memasyarakat," kata Tetet saat ditemui pada acara peragaan busana dan peresmian galeri batik abstrak Bandung di Bandung beberapa waktu lalu.


Berdiri di samping sang ibu, Ilma mengatakan, "Aku ingin menghadirkan batik abstrak bisa menjadi salah satu geliat andalan batik Bandung melalui busana dan aneka karya menarik yang bisa dilirik kalangan muda." Hari itu, Ilma menyajikan karyanya berupa koleksi busana siap pakai remaja dan anak yang dirancang secara modern.

Tetet adalah putri mendiang seniman dan maestro lukis kenamaan R.H. Popo Iskandar. Dialah yang mencipta dan merancang batik abstrak Bandung. Ia bahagia jejaknya diikuti putri bungsunya itu. "Ilma akan berkonsentrasi di karya merancang busana atau produknya. Saya akan berfokus merancang batik abstraknya," ucap Tetet.

Hari itu Tetet juga meluncurkan empat corak ragam batik abstrak terbaru untuk tahun ini, yakni motif Seusai Hujan, Cerianya Duniaku, Serenda, dan Living Energy. "Keempat corak ini warnanya lebih soft dibanding tahun lalu, yang cenderung ngejreng," ujarnya. Ia berharap kelembutan warna itu memberi sesuatu yang lebih indah dan pembawa pesan perdamaian untuk semua hal.

Tetet menciptakan batik itu pada 2007. Batik kreasinya berbeda dengan batik biasa. Tidak ada motif bunga, burung, atau ragam hias klasik, seperti parang dan kawung, yang sarat makna, melainkan berupa gambar abstrak dengan sapuan garis geometris berwarna cerah. "Motifnya memang lepas dari pakem batik tradisional dan lebih abstrak, tapi teknik membatiknya tetap sama." Tetet mengakui batiknya sebagai gebrakan seni lukis dan batik di Indonesia.

Batik abstrak kontemporer ini tampil ekspresif, bebas, bahkan polos, yang menjadi bentuk murni ungkapan jiwa. Batik ini berisi sebuah kejujuran, seperti goresan polos anak-anak: jujur dan ceria. Kekuatannya terletak pada warna serta corak yang menampilkan ciri khas. Begitu melihatnya, kita akan langsung mudah mengenali sebagai batik abstrak Bandung. "Untuk mengenali ciri batik saya mudah, yakni berwarna cerah, motif geometris, dan replika lukisan."

Karyanya lahir lewat inspirasi berbagai media. Bermula dari sebuah puisi ciptaannya yang dituangkan menjadi lagu, lalu sebagai lukisan, yang dilanjutkan menjadi batik di atas sehelai kain sutra. Dan melalui karya-karya itu, Tetet pun sudah melanglang buana ke mancanegara mengikuti pameran dan peragaan busana, seperti di Hong Kong, Yunani, Cekoslovakia, Italia, Belanda, serta Monako.

Netty Heryawan, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat, mengatakan kehadiran batik abstrak Bandung menjadi salah satu bagian terpenting dalam geliat batik Bandung. "Saya berharap geliat positif ini terus memberikan motivasi dan inovasi untuk kemajuan batik di Jawa Barat," tutur istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini.

Hal senada diutarakan Nani Dada Rosada, istri Wali Kota Bandung, bahwa batik abstrak akan menjadi karisma dan khazanah batik Jawa Barat yang sudah populer, seperti Garut serta Cirebon. Ia menyebutkan, batik Jawa Barat yang sudah ada dan marak di beberapa sentra atau daerah kerajinan batik, gerai, serta pusat belanja adalah batik Cimahi, batik Komar, batik Hasan, dan batik Wonderful. (tempointeraktif.com).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.