Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 18.30

Ketua Umum Panitia SNMPTN 2011 Herry Suhardiyanto, Rabu (16/2), mengatakan, panitia memang tidak membagikan formulir undangan ke sekolah-sekolah, tetapi sekolah bisa mengaksesnya di internet.
”Bagi sekolah yang kesulitan mendapatkan jaringan internet, bisa memanfaatkan sentral telepon otomat Telkom yang ada di setiap daerah,” kata Herry, yang juga Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB).

Untuk mengetahui pola penerimaan mahasiswa baru memalui jalur undangan, setiap sekolah diminta proaktif melihat informasi secara online di laman http://undangan.snmptn.ac.id.

Dalam jalur undangan, kepala sekolah memegang peranan kunci karena sekolah yang menyeleksi awal siswa dan mendaftarkannya secara online ke panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN).

Belum tahu

Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan, sosialisasi sudah dilaksanakan secara maksimal, baik lewat media massa lokal maupun dengan mengundang perwakilan sekolah ke PTN.
”Kami mengutamakan siswa yang memilih di pilihan pertama. Kami melihat semua prestasinya. Tidak kalah pentingnya, track record sekolah bersangkutan,” ujarnya.

Meski sosialisasi sudah dilakukan, sejumlah kepala sekolah belum tahu tentang jalur undangan ini. Hayatudin, Wakil Kepala SMAN 1 Morait, Kabupaten Sorong, Papua Barat, mengatakan, informasi yang sampai ke sekolah sering terlambat karena kondisi wilayah yang jauh dari kota.

”Sampai saat ini kami tidak tahu soal SNMPTN jalur undangan,” kata Hayatudin. Di sekolah tersebut ada 26 siswa kelas III. Sekolah ini baru empat tahun berdiri.

Kepala SMA Negeri 1 Jambi Adi Triono mengatakan, kepala sekolah telah dibekali buku panduan tentang tata cara mendaftarkan siswa berprestasi dari panitia SNMPTN. Sebelumnya, kepala sekolah mendapatkan sosialisasi dari tim panitia SNMPTN lokal. Jika masih mengalami kesulitan, disediakan pusat informasi (call center) yang akan memandu proses pengisian.

”Siswa-siswa yang terpilih akan dibantu guru pendamping khusus hingga proses pengisian. Anak sendiri yang memilih PTN dan program studinya dengan memerhatikan passing grade dan daya tampung PTN pilihannya,” kata Adi.

Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan IPB Yonny Koesmaryono menambahkan, bagi sekolah yang terbiasa mengikuti jalur prestasi tidak akan mengalami kesulitan. Namun, sistem ini tentu akan membingungkan bagi sekolah yang belum pernah mendapat kesempatan mengikuti jalur prestasi atau kini disebut jalur undangan itu.

”Bagi sekolah yang belum jelas, sekolah bisa datang ke panitia lokal. Ada panitia lokal di setiap daerah yang terpusat di salah satu PTN di daerah itu,” ujarnya. (kompas.com)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.