Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 17.50
Banyak orang berpendapat bahwa kesempatan itu datang sekali. Itu salah. Kesempatan itu datang berkali-kali. Namun, kita sering tidak memanfaatkan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya. Anggapan salah itu adalah awal dari kegagalan. Oleh karena itu, kita tidak boleh mempunyai anggapan itu. Kita harus menjauhkan diri darinya.

Siang nanti, aku akan mempresentasikan konsep buku Terampil Menulis PTK. Beberapa waktu lalu, penerbit menghubungiku. Aku ditawari sebuah pekerjaan besar, yakni menulis buku pegangan pendidik. Jadi, buku itu digunakan oleh para pendidik (guru, dosen, instruktur dll). Buku itu cukup laris di pasaran. Begitulah informasi yang disampaikan penerbitku. Maka, aku pun menerima tawaran itu. Namun, alangkah terkejutnya. Mengapa? Ternyata, buku itu harus terselesaikan satu bulan. Pertengahan Maret 2011, aku harus menyerahkan naskah utuh buku itu. Satu prinsip hidupku: manfaatkan setiap peluang karena itu pasti berbuah manis. Maka, aku pun menyanggupinya.

Satu hal yang selalu memotivasi diriku: milikilah kesanggupan. Dengan berhutang janji, kita akan termotivasi hebat. Kita akan tertantang untuk dapat mengatur waktu, tenaga, pikiran, dana, keluarga, pekerjaan dan lain-lain. Justru situasi itu akan menjadikan diri kita menjadi lebih kreatif dan maju. Jika kita tidak menerima tantangan, tentu situasi akan berjalan stagnan alias jalan di tempat. Lalu, kapan kita akan meraih impian?

Meskipun sudah berkarya puluhan buku, itu terasa belum apa-apa. Aku masih merasa haus akan prestasi dan karya. Aku akan terus berkarya, menulis, dan mengabdi. Aku tidak mengetahui di mana nanti karierku akan berakhir. Selagi aku masih hidup dan berkemampuan untuk menulis, aku akan terus menulis dan menulis. Aku akan mensyukuri nikmat pemberian-Nya ini dengan terus menuangkan isi pikiran untuk menjadi tulisan.

Sebenarnya aku sudah merasakan kedamaian, kecukupan, dan kebahagiaan secara materi. Namun, justru itu mendorongku agar aku terus berkarya. Untuk apa dan siapa? Untuk menjadi teladan bagi anak-anakku. Aku memang berhasil. Lalu, apakah anakku akan berhasil seperti ayahnya? Aku sudah menemukan karakter asli anakku. Terlihat, anakku akan meneruskan bakat ayahandanya. Mereka gemar membaca, menulis, dan berkarya. Itu sudah dapat digunakan sebagai parameter bahwa kelak ia akan berhasil menjadi penulis hebat. 

Orang tua yang bijak adalah orang tua yang menjadi teladan bagi generasinya. Karenanya, orang tua harus berpikiran maju agar kelak anak-anaknya pun maju. Salah satu cara menuju kemajuan adalah kepandaian memanfaatkan peluang. Maka, manfaatkanlah setiap peluang, sekecil apapun. Pohon tumbuh tinggi menjulang mengangkasa dan mencengkeram kuat itu berasal dari sebutir bijih. Gedung bertingkat mencakar langit itu berasal dari tatanan bata merah. Jadi, jika kita mempunyai ketekunan dan keuletan, niscaya peluang itu akan menjadi permata di kemudian hari.

Selamat pagi dan selamat beraktivitas. Semoga tulisan ini mengispirasi untuk menjadi pribadi maju. Amin. Terima kasih.

Johan Wahyudi
kompasiana.com

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.