Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 02.42
Kadang kita hanya berfikir, bekerja hanya mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Selain itu, hanya mengerjakan sesuatu yang telah disepakati dalam kontrak kerja tersebut dengan alasan profesional. Misalnya kita bekerja mulai dari jam 09.00 sampai 05.00 dan hanya mengerjakan di bidang sekretaris atau keuangan saja.

Saya tidak menyalahkan, seseorang yang berpegang aturan itu, tetapi di tempat kerja kita bisa mengembangkan kemampuan yang kita miliki dengan banyak belajar dari rekan-rekan kerja di luar tugas kita. Misalnya belajar dari marketing, manajer bahkan direktur.

Dari proses belajar itu, kita akan mendapatkan ilmu, pengalaman serta menjadi bekal dalam mengarungi hidup untuk mendapatkan rezeqi di luar tempat kita bekerja. Saya ingin mencontohkan teman satu kantor yang berprofesi office boy (OB). Sebut saja namanya Kurdi.

Saya menilai Kurdi tipe pekerja cerdas, selain tugas sebagai OB, ia juga belajar komputer di malam hari. Ia pun tidak segan bertanya pada rekan-rekan IT. Dari tambahan kemampuan itu, Kurdi diminta bantuan untuk memperbaiki komputer, install program dan memperbaiki jaringan. Kalau dihitung secara nominal, Kurdi tidak mendapatkan uang sepersen pun, tetapi ia mendapatkan pengetahuan.

Kalau di tempat saya bekerja, OB juga berfungsi sebagai kurir barang. Secara tidak langsung si OB mempelajari harga yang dikirim serta tempat-tempat barang yang harganya murah. Kebetulan tempat saya bekerja, sering melakukan test ponsel dan beberapa orang berminat untuk membelinya.

Ternyata, dari kurir yang dijalani, Kurdi juga mendapat pesanan barang secara pribadi dari seseorang yang ditemuinya saat mengirimkan barang tersebut. “Saat saya mengirimkan barang tersebut, biasa berbicara dengan orang yang menerima barang itu dengan mengatakan menerima pesanan barang itu dengan harga jauh lebih murah dan kualitasnya sama,” cerita Kurdi.

Untuk menyakinkan para pembelinya, ia tidak segan-segan, membelikan barang pesanan itu dengan uangnya terlebih dulu. Berdasarkan penuturan Kurdi, suatu ketika pemesan barangnya tidak sesuai yang diharapkan dan tidak jadi beli. “Itu resiko jadi penjual mas,” ungkap Kurdi.

Kemampuan di bidang komputer yang dimiliki Kurdi juga sangat bermanfaat. Suatu ketika, salah satu karyawan, meminta memperbaiki komputer di rumahnya. Waktu itu, Kurdi tidak berfikiran untuk meminta bayaran, hanya ingin membantu saja. Karena Kurdi hobi komputer. Tanpa diduga, karyawan itu memberinya uang.

Dari bantuan ini, Kurdi tidak menyangka, kalau karyawan yang dibantunya itu mempromosikan kemampuannya di di kompleks perumahan karyawan itu. Dari situlah, ia mulai memasang tarif murah untuk memperbaiki komputer. Adapun kerja sambilan itu dikerjakan Sabtu dan Minggu.

Walaupun ia masih bekerja sebagai OB, ia juga mencari pekerjaan tambahan. Sekarang ini, ia mulai menjajaki pengadaan komputer untuk SD di Kabupaten Lebak Banten, tempat tinggal asalnya.

Ia mulai melihat daftar harga komputer di Hargo Mangga Dua. Putra Banten ini semakin serius menekuni pekerjaan sampingannya ini. Kurdi sesumbar berani mengalahkan pesaingnya dalam pengadaan komputer di SD di Kabupaten Lebak.

* http://media.kompasiana.com

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.