Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 01.27
Surat Terbuka Mohon Perhatian Pemerintah Atas Pencaplokan Tanah Oleh PT Rifijaya


Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama       : Drs. Syafrizal
Pekerjaan  : Pegawai Negeri Sipil Kementrian Dalam Negeri/Pemilik Tanah
Alamat     : Pamulang Permai I Blok C Nomor 19 Pamulang
No. HP     : 0812 9865 9627

Melalui surat ini, saya ingin memberitahukan bahwa PT Rifijaya telah mencaplok tanah kebun yang sudah saya rawat sejak tahun 1993. Tanah seluas 2.000 meter persegi tersebut saya beli menggunakan uang hasil menjual rumah saat masih baru menjadi pegawai negeri.

Pembelian tanah tersebut melalui proses jual beli yang akta jual belinya baru diterbitkan pada tanggal 18 Feburari tahun 1994 dengan No. 594/4/536/11/1994. Camat Bojong Gede, Kabupaten Bogor adalah pejabat PPAT yang menandatangani akte jual beli  tersebut dengan Persil No. 106D/1 Kohir No. 356 yang berada di Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.

Beginilah kronologis perlu saya uraikan satu per satu:

  1. Membeli tanah milik Sdr. Muhari yang disaksikan oleh Kaur pemerintahan dan kepala Desa Sasak Panjang juga beberapa aparat desa dengan harganya Rp. 10 juta pada tahun 1992. Jual beli diketahui oleh saksi Satong Sadirin (anak dari Muhari), Sulaiman dan PPAT Wilayah Bojonggede Nana Sujana, BA.  (NIP 010080976 sebagai camat) dan mengetahui Kepala Desa Sasak Panjang H.M. Sali.
  2. Tahun 1993 tanah tersebut sudah saya tanami singkong, pohon, buah- buahan yang saya upahkan kepada orang tukang pacul dan tukang gali musiman dalam kondisi dipagar bambu.
  3. Awal tanah berpindah tangan dari PT Karsatama ke PT Rifijaya karena PT Karsatama bangkrut besar kemungkinan karena banyak ganti rugi dan pada saat saya urus sertifikat melalui  aparat desa bertahun- tahun tidak selesai dan minta uang terus, akhirnya saya tanya masalahnya dimana dan saya temui saksi rumah dekat lokasi tanah. Ternyata tanah tersebut lagi diboldoser oleh pihak PT Karsatama, karena tanah saya lebih tinggi sekitar 3 meter untuk menguruk tanah rawa yang rendah itu, sehingga saya panggil semua saksi dan aparat desa, pimpinan proyek, petugas buldoser, bagian pembebasan tanah. Saya menanyakan bagaimana penyelesaiannya dan semua berjanji untuk menyelesaikan tapi tidak ada hasil, dan saya selaku pemilik yang dirugikan melaporkan ke bagian sengketa ke  Polres Depok, petugas Polres langsung datang ke lokasi dan langsung minta makan dan berjanji akan menyelesaikan tetapi tidak ada hasil. Karena awal sudah keluar uang bak kata orang kehilangan ayam lapor ke Polisi justru kambing pun bisa melayang ya begitu semua orang juga tahu.
  4. Karena saya seorang anak yatim piatu, merantau sudah tidak punya kedua orang tua, sehinggga Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang anak yatim dikhianati oleh orang yang mampu sehingga PT Karsatama jadi bangrut.
  5. Karena tidak ada penyelesaian, tanah tersebut saya pagar dan bangun gubuk sambil menunggu tanah bisa ditanami karena habis tanah galian tidak bisa ditanami sehingga mungkin dijual ke PT Rifijaya. Begitulah sekelumit cerita peralihan dari PT Karsatama ke PT Rifijaya.

Pertemuan saya dengan PT Karsatama, Lurah dan Camat

  1. Saya cek ke kecamatan tentang AJB asli atau palsu, setelah saya ketemu camat dan dilihatkan buku besar dasar nomor AJB ada sehingga benar asli AJB.
  2. Saya temui lurah berjanji mau ganti lokasi, di tempat yang jauh dari jalan dengan luas yang sama, saya tidak mau karena tanah saya buat urukan saja masa itu kalau dibayar bisa beli tanah 1 ha lebih, dan yang sudah ada AJB saja bisa seperti itu. Jadi saya sangsi, sehingga tanah tetap saya garap tanam kembali pohon berbagai buah- buahan dan tanam singkong.
  3. Tolong diceritakan pertemuan bapak dengan orang pt. rifijaya termasuk penawaran ganti rugi Rp. 200.000 per meter persegi dan pertemuan dg siapa lagi.
Singkat cerita, tanah yang saya tanami pohon buah-buahan tersebut, tiba-tiba di buldozer oleh PT Rifijaya yang selanjutnya akan digunakan untuk membangun perumahan.  PT Rifijaya membuldozer tanah tersebut tanpa memberitahu saya sebagai pemilik yang sah berdasarkan surat akta jual beli yang dikeluarkan Camat Bojong Gede.


Berbagai upaya untuk mempertahankan tanah tersebut sudah saya lakukan. Salah satunya dengan melakukan mediasi dengan Seksi Sengketa Konflik dan Perkara di BPN Kabupaten Bogor sampai tiga kali (3x) pertemuan dan terakhir tanggal 29 Juni 2015.

Namun yang terjadi sangat membuat saya sangat kecewa. Karena pada minggu pertama bulan Juni 2015, PT Rifijaya telah melakukan tindakan sewenang-wenang dengan membabat habis tanaman buah yang berdiri di dalam kebun tersebut.

Sebagai pemilik tanah, saya tidak terima dengan tindakan sewenang-wenang PT Rifijaya karena karena dari awal sudah ada pembicaraan untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan.
Sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap sewenang-wenang tersebut, saya mengajukan permohonan Ganti Untung Materil Rp 750.000/meter persegi x 2.000 meter persegi dan ganti Immaterial Rp 1.500.000 /meter persegi  x 2.000/ meter persegi.

Menyambung Surat Saya Nomor. 1/SGU/VI/2015 tanggal 17 Juni 2015 hal Permintaan Ganti Untung yang belum mendapat tanggapan dari PT Rifijaya untuk mengganti tanah milik saya yang dicaplok dan kini dibangun perumahan, saya berharap pihak BPN Kabupaten Bogor untuk memblokir semua sertifikat beralamat di Desa Sasak Panjang, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor yang terletak di areal Perumahan PT. Karsatama dan Sertifikat HGB Nomor: 9671 dan HGB Nomor: 4675, sampai tahap penyelesaian pengantian semua tanah tersebut.

Berikut Dokumen Pelengkap Kepemilikan dan Foto-Foto Kondisi Tanah/Perumahan Saat Ini

Akta Jual Beli (AJB)

Gambar Lokasi Tanah

Girik


Kronologis Tanah



Pembayaran PBB

Pemblokiran Sertifikat

Riwayat Tanah

Surat Tanda Terima Setoran


Surat dari BPN Bogor

Surat Keterangan Ganti Rugi/Untung



Surat Keterangan Tidak Sengketa

Surat Mediasi



Surat Pemberitahuan BPN

Tanda Terima Dokumen dari BPN

Undangan Gelar Kasus

Foto-Foto Kondisi Tanah dan Perumahan






Demikian terima kasih atas perhatian pihak-pihak terkait. Mohon bantuan untuk menyebarkan informasi ini agar masalah ini menjadi perhatian pihak berwajib, juga agar segera selesai dan saya mendapatkan hak-hak saya.


Pamulang, 23 Februari 2016

Hormat Saya
ttd
Drs. Syafrizal

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 18.41

PHYLOPOP.com - Mau urus KTP-el, Kartu Identitas Anak (KIA), Akta Kelahiran dan dokumen kependudukan lainnya?

Kini Anda dapat berkomunikasi langsung melalui WhatsApp dengan pejabat Dukcapil setempat untuk mengurus semua dokumen tersebut tanpa dipungut biaya apapun alias gratis.

Anda bisa juga memberi saran, masukan, keluhan atau melakukan pengaduan terkait layanan petugas/pegawai.

Silakan download nomor HP/WhatsApp kepala dinas Dukcapil seluruh Indonesia melalui artikel berikut (mohon maaf saat ini baru tersedia sebagian nomor WhatsApp dan akan terus kami update secara berkala).

Judul Artikel:

Jajaran Dukcapil Semakin Dekat dengan Masyarakat

Link artikel untuk download silakan klik:

No Wa Para Kepala Dinas Dukcapil

Jakarta, 15-02-2016

Salam
Tim Media Dukcapil
Kementerian Dalam Negeri

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 16.13

PHYLOPOP.com - Inilah dialog yang terjadi antara Gusdur dan Santri. Bukan bermaksud apa-apa silakan maknai sendiri dan ambil hikmahnya.

Santri : "Ini semua gara-gara Nabi Adam, ya Gus!"

Gus Dur : "Loh, kok tiba-tiba menyalahkan Nabi Adam, kenapa Kang."

Santri : "Lah iya, Gus. Gara-gara Nabi Adam dulu makan buah terlarang, kita sekarang merana. Kalau Nabi Adam dulu enggak tergoda Iblis kan kita anak cucunya ini tetap di surga. Enggak kayak sekarang, sudah tinggal di bumi, eh ditakdirkan hidup di Negara terkorup, sudah begitu jadi orang miskin pula. Emang seenak apa sih rasanya buah itu, Gus?"

Gus Dur : "Ya tidak tahulah, saya kan juga belum pernah nyicip. Tapi ini sih bukan soal rasa. Ini soal khasiatnya."

Santri : "Kayak obat kuat aja pake khasiat segala. Emang Iblis bilang khasiatnya apa sih, Gus? Kok Nabi Adam bisa sampai tergoda?"

Gus Dur : "Iblis bilang, kalau makan buah itu katanya bisa menjadikan Nabi Adam abadi."

Santri : "Anti-aging gitu, Gus?"

Gus Dur : "Iya. Pokoknya kekal."

Santri : "Terus Nabi Adam percaya, Gus? Sayang, iblis kok dipercaya."

Gus Dur : "Lho, Iblis itu kan seniornya Nabi Adam."

Santri : "Maksudnya senior apa, Gus?"

Gusdur : "Iblis kan lebih dulu tinggal di surga dari pada Nabi Adam dan Siti Hawa."

Santri : "Iblis tinggal di surga? Masak sih, Gus?"

Gus Dur : "Iblis itu dulunya juga penghuni surga, terus di usir, lantas untuk menggoda Nabi Adam, iblis menyelundup naik ke surga lagi dengan berserupa ular dan mengelabui merak sang burung surga, jadi iblis bisa membisik dan menggoda Nabi Adam."

Santri : "Oh iya, ya. Tapi, walau pun Iblis yang bisikin, tetap saja Nabi Adam yang salah. Gara–garanya, aku jadi miskin kayak gini."

Gus Dur : "Kamu salah lagi, Kang. Manusia itu tidak diciptakan untuk menjadi penduduk surga. Baca surat Al-Baqarah : 30. Sejak awal sebelum Nabi Adam lahir… eh, sebelum Nabi Adam diciptakan, Tuhan sudah berfirman ke para malaikat kalo Dia mau menciptakan manusia yang menjadi khalifah (wakil Tuhan) di bumi."

Santri : "Lah, tapi kan Nabi Adam dan Siti Hawa tinggal di surga?"

Gus Dur : "Iya, sempat, tapi itu cuma transit. Makan buah terlarang atau tidak, cepat atau lambat, Nabi Adam pasti juga akan diturunkan ke bumi untuk menjalankan tugas dari-Nya, yaitu memakmurkan bumi. Di surga itu masa persiapan, penggemblengan. Di sana Tuhan mengajari Nabi Adam bahasa, kasih tahu semua nama benda. (lihat Al- Baqarah : 31).

Santri : "Jadi di surga itu cuma sekolah gitu, Gus?"

Gus Dur : "Kurang lebihnya seperti itu. Waktu di surga, Nabi Adam justru belum jadi khalifah. Jadi khalifah itu baru setelah beliau turun ke bumi."

Santri : "Aneh."

Gus Dur : "Kok aneh? Apanya yang aneh?"

Santri : "Ya aneh, menyandang tugas wakil Tuhan kok setelah Nabi Adam gagal, setelah tidak lulus ujian, termakan godaan Iblis? Pendosa kok jadi wakil Tuhan."

Gus Dur : "Lho, justru itu intinya. Kemuliaan manusia itu tidak diukur dari apakah dia bersih dari kesalahan atau tidak. Yang penting itu bukan melakukan kesalahan atau tidak melakukannya. Tapi bagaimana bereaksi terhadap kesalahan yang kita lakukan. Manusia itu pasti pernah keliru dan salah, Tuhan tahu itu. Tapi meski demikian nyatanya Allah memilih Nabi Adam, bukan malaikat."

Santri : "Jadi, tidak apa-apa kita bikin kesalahan, gitu ya, Gus?"

Gus Dur : "Ya tidak seperti itu juga. Kita tidak bisa minta orang untuk tidak melakukan kesalahan. Kita cuma bisa minta mereka untuk berusaha tidak melakukan kesalahan. Namanya usaha, kadang berhasil, kadang enggak."

Santri : "Lalu Nabi Adam berhasil atau tidak, Gus?"

Gus Dur : "Dua-duanya."

Santri : "Kok dua-duanya?"

Gus Dur : "Nabi Adam dan Siti Hawa melanggar aturan, itu artinya gagal. Tapi mereka berdua kemudian menyesal dan minta ampun. Penyesalan dan mau mengakui kesalahan, serta menerima konsekuensinya (dilempar dari surga), adalah keberhasilan."

Santri : "Ya kalo cuma gitu semua orang bisa. Sesal kemudian tidak berguna, Gus."

Gus Dur : "Siapa bilang? Tentu saja berguna dong. Karena menyesal, Nabi Adam dan Siti Hawa dapat pertobatan dari Tuhan dan dijadikan khalifah (lihat Al-Baqarah: 37). Bandingkan dengan Iblis, meski sama-sama diusir dari surga, tapi karena tidak tobat, dia terkutuk sampe hari kiamat."

Santri : "Ooh…"

Gus Dur : "Jadi intinya begitulah. Melakukan kesalahan itu manusiawi. Yang tidak manusiawi, ya yang iblisi itu kalau sudah salah tapi tidak mau mengakui kesalahannya justru malah merasa bener sendiri, sehingga menjadi sombong."

Santri : "Jadi kesalahan terbesar Iblis itu apa, Gus? Tidak mengakui Tuhan?"

Gus Dur : "Iblis bukan atheis, dia justru monotheis. Percaya Tuhan yang satu."

Santri : "Masa sih, Gus?"

Gus Dur : "Lho, kan dia pernah ketemu Tuhan, pernah dialog segala kok."

Santri : "Terus, kesalahan terbesar dia apa?"

Gus Dur : "Sombong, menyepelekan orang lain dan memonopoli kebenaran."

Santri : "Wah, persis cucunya Nabi Adam juga tuh."

Gus Dur : "Siapa? Ente?"

Santri : "Bukan. Cucu Nabi Adam yang lain, Gus. Mereka mengaku yang paling bener, paling sunnah, paling ahli surga. Kalo ada orang lain berbeda pendapat akan mereka serang. Mereka tuduh kafir, ahli bid'ah, ahli neraka. Orang lain disepelekan. Mereka mau orang lain menghormati mereka, tapi mereka tidak mau menghormati orang lain. Kalau sudah marah nih, Gus. Orang-orang ditonjokin, barang-barang orang lain dirusak, mencuri kitab kitab para ulama. Setelah itu mereka bilang kalau mereka pejuang kebenaran. Bahkan ada yang sampe ngebom segala loh."

Gus Dur : "Wah, persis Iblis tuh."

Santri : "Tapi mereka siap mati, Gus. Karena kalo mereka mati nanti masuk surga katanya."

Gus Dur : "Siap mati, tapi tidak siap hidup."

Santri : "Bedanya apa, Gus?"

Gus Dur : "Orang yang tidak siap hidup itu berarti tidak siap menjalankan agama."

Santri : "Lho, kok begitu?"

Gus Dur : "Nabi Adam dikasih agama oleh Tuhan kan waktu diturunkan ke bumi (lihat Al- Baqarah: 37). Bukan waktu di surga."

Santri : "Jadi, artinya, agama itu untuk bekal hidup, bukan bekal mati?"

Gus Dur : "Pinter kamu, Kang!"

Santri : "Santrinya siapa dulu dong? Gus Dur."

Sumber : Perpustakaan Universitas Menyan Indonesia (UMI)

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 06.33

PHYLOPOP.com - Dalam sidang paripurna kabinet sore hari ini, Rabu, 10 Februari 2016, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2017  harus  terjadi perubahan total. "Artinya, Menteri betul-betul mengendalikan anggarannya dan tidak diberikan ke bawahannya," kata Presiden.

Jajaran di bawah menteri, lanjut Presiden, mulai dari direktur jenderal,‎ direktur hingga di bawahnya hanya memberikan perincian, tetapi arahan  rencana program dan kebijakan anggaran harus dipegang menteri.

Presiden meminta agar penggunaan anggaran tidak berprinsip lagi pada "money follow function", karena selama ini seringkali penggunaan anggaran dibagikan sesuai dengan struktur organisasi kementerian. Di Kementerian PU dan Perumahan Rakyat misalnya, anggaran Rp 100 Triliun, dimana terdapat 11 direktorat jenderal dan langsung diberi. Untuk jajaran di bawah setiap Direktorat Jenderal  terdapat direktur, dibagi lagi  dan dibawah direktur dibagi lagi ke kasubdit, dan akhirnya dibagi lagi ke kepala seksi. “Ini yang menyebabkan anggaran kita hilang tak berbekas, karena duitnya mengikuti organisasi yang ada,” ucap Presiden.

Presiden menyadari bahwa organisasi merupakan suatu hal yang diperlukan, tapi harus diingat adanya program prioritas. Memang akan muncul pertanyaan pada bagian yang belum mendapat anggaran, “lalu saya kerja apa?" Masih banyak yang dapat dikerjakan, kata Presiden.

Hal seperti itu seharusnya terjadi di semua kementerian, sehingga tidak perlu lagi yang namanya setiap unit dalam struktur organisasi kementerian selalu memiliki anggaran. “Itu namanya bagi rata, jadi tidak jelas fokus dan prioritas ke mana,” kata Presiden.

“Jadi yang jelas, harusnya money follow program. Program kita apa, semua fokus ke situ, kalau tidak begini, tidak akan terasa oleh masyarakat.  Ini hal yang perlu dipersiapkan secara matang,” ucap Presiden.

Presiden juga meminta untuk memangkas program yang nomenklaturnya tidak jelas dan tidak ada manfaatnya bagi rakyat. "Saya ingatkan lagi, kata-kata bersayap dengan menggunakan penguatan, pengembangan, pemberdayaan, lupakan itu," ucap Presiden.

Presiden meminta agar penggunaan program langsung menyebut langsung keperluannya. Di Kementerian Kelautan dan Perikanan misalnya, membelib jaring, membeli benih atau membeli ikan. "Sehingga ngontrolnya mudah, mengawasinya menjadi mudah," kata Presiden.

Tim Komunikasi Presiden

Ari Dwipayana

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 19.49

PHYLOPOP.com - Tim Kemendagri bersama Kemenkum HAM, BNPP, TNI AD, Polri, Dinas Dukcapil Kabupaten Merauke, dll melakukan pendataan kepada warga Kampung Yakyu, Desa Rawa Biru, Distrik Sota, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua, pada bulan Juni 2015. Pendataan tersebut sebagai salah satu langkah untuk memberikan kepastian kewarganegaraan suku perbatasan tersebut.

Tim Kemendagri juga sudah memberikan identitas atau dokumen kependudukan kepada mereka, dalam bentuk KTP-el dan KK. Dengan demikian, warga suku ini sudah mulai bisa menggunakan hak pilihnya pada Pilpres dan Pilkada mendatang, serta hak-hal lain sebagai warga negara Indonesia.

Yakyu merupakan satu dari tujuh kampung yang ditemukan berdasarkan laporan Komandan Korem 174/ATW beberapa waktu yang lalu. Enam kampung lainnya adalah Detto, Diggo, Naga, Bestop, Kugo, dan Benkin. Secara Geografis, Kampung Yakyu berada di koordinat 08 38’ 27” LS dan 141 00’ 32.4” BT, sebelah timur berupa daratan dan hutan, barat dan utara berupa rawa, serta di bagian selatan berupa daratan dan hutan.

Jumlah penduduk Kampung Yakyu sebanyak 93 jiwa, atau 19 kepala keluarga. Dari jumlah tersebut, 33 jiwa telah mendapatkan KTP-el dan semua kepala keluarga sudah mendapatkan Kartu Keluarga (KK).

Nenek moyang warga Kampung Yakyu berasal dari Suku Kanum. Saat pembebasan Irian Barat tahun 1963, suku ini meninggalkan kampung halamannya karena mengikuti ajakan dari Suku Marind. Beredarnya isu masyarakat pribumi yang akan diusir/dibunuh memaksa Suku Kanum meninggalkan kampungnya menuju ke perbatasan negara PNG, tepatnya di Kampung Weam. Pada tanggal 22 Juni 2011 mereka kembali ke Kampung Yakyu namun status kewarganegaraannya belum ada kejelasan.

Berikut koleksi foto warga Kampung Yakyu yang berhasil Phylopop dapatkan dari Kementerian Dalam Negeri:








Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 19.14

PHYLOPOP.com -  Yang benar adalah bahwa pemberlakuan KTP Anak atau Kartu Identitas Anak (KIA) dimulai tahun 2016, bukan setiap anak sudah harus/wajib memiliki KIA di tahun 2016.

Sebagai langkah awal di tahun 2016, KIA direncanakan akan mulai diberlakukan di 50 kabupaten/kota.

Tahun berikutnya, diharapkan seluruh Indonesia sudah menerapkan KIA.

Info selanjutnya:

www.dukcapil.kemendagri.go.id

Demikian terima kasih.

Jakarta, 11-02-2016

Salam
Tim Media Dukcapil
Kementerian Dalam Negeri

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 18.23
PHYLOPOP.com -  Sebagai tindak lanjut Permendagri Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan Ketiga Atas Permendagri Nomor 60 Tahun 2007 tentang Pakaian Dinas PNS di Lingkungan Depdagri dan Pemda, Mendagri menerbitkan surat Nomor 025/330/SJ tanggal 02 Februari 2016 hal Jadwal Penggunaan Pakaian Dinas PNS di Lingkungan Kemendagri.

Surat yang ditujukan kepada seluruh komponen Kemendagri termasuk IPDN dan BNPP tersebut, efektif berlaku mulai tanggal 03 Februari 2016.

Jadwal penggunaan pakaian dinas di lingkungan Kemendagri sbb:
  1. Senin-Selasa, mengenakan PDH warna khaki
  2. Rabu, mengenakan PDH kemeja warna putih, celana/rok hitam atau gelap
  3. Kamis-Jum'at, mengenakan batik/tenun/pakaian khas daerah
  4. Peringatan Hari Linmas, mengenakan pakaian Linmas
  5. Peringatan hari Korpri dan/atau sesuai ketentuan acara mengenakan pakaian Korpri. 
Hari pertama berlakunya ketentuan ini pada Rabu (03/02/2016), tampak sebagian besar pegawai Ditjen Dukcapil dan Bina Pemdes sudah mulai mengenakan baju putih dan celana/rok warna hitam/gelap. Hanya beberapa pegawai saja yang masih mengenakan pakaian dinas PDH warna khaki. 

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 18.24

PHYLOPOP.com - Lagi lagi, penumpukan penumpang di stasiun kereta commuterline Jabodetabek terjadi, Rabu (03/02/2016).  Penumpukan penumpang terjadi karena kereta andalan warga ibu kota ini mengalami gangguan sinyal.

Sesekali beberapa kereta terlihat melaju pelan dan berhenti lama di setiap stasiun, mulai dari Bogor sampai Kota. Itupun hanya sampai Stasiun Pasar Minggu. Bahkan melalui pengeras suara petugas menyarankan untuk memilih alternatif transportasi lain terutama bagi yang terburu ke kantor atau tempat tujuan lain.

Akibat gangguan sinyal, terpaksa kereta menggunakan sistem manual. Tentu saja ini membuat jadwal kereta tidak karuan. Akibatnya di setiap stasiun terjadi penumpukan penumpang hingga banyak yang memilih alternatif transportasi lain. Tapi banyak juga yang tetap bertahan dengan sabar menunggu.

Dari hasil pantauan Phylopop di stasium Depok Baru, hingga pukul 09.00 WIB penumpang masih terlihat menunggu hingga memenuhi area stasiun. Sebagian lagi menunggu di tempat parkir dan di jalan.

Berikut situasinya berdasarkan hasil jepretan kamera Phylopop.

Diberdayakan oleh Blogger.