Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 08.38
Sekitar enam tahun silam sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner dari Universitas Ulm, Jerman melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar saja.

Menggunakan sebuah peralatan canggih milik NASA yang bernama “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), mereka mendapatkan sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan karena menurut hasil penelitian tersebut alam semesta ini ternyata berbentuk seperti terompet.

Di mana pada bagian ujung belakang terompet (baca alam semesta) merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta yang masih mungkin untuk diamati (observable) (lihat gambar bentuk alam semesta dibawah).

Bentuk Alam Semesta
Di dalam kitab Tanbihul Ghofilin Jilid 1 hal. 60 ada sebuah hadits panjang yang menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik untuk dicermati.

Abu Hurairah ra berkata : Rasulullah saw bersabda :“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah”. Saya bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana besarnya?”

Jawab Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Allah yang mengutusku sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup hingga tiga kali. Pertama : Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan). Kedua : Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan). Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”

Dalam hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang – orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.

Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang meliputi/mencakup seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghoib) dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain, bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam nyata hingga alam ghoib.

Jika keshohihan hadits di atas bisa dibuktikan dan data yang diperoleh lewat WMAP akurat dan bisa dipertanggungjawabkan maka bisa dipastikan bahwa kita ini bak rama – rama yang hidup di tengah – tengah kaldera gunung berapi paling aktif yang siap meletus kapan saja.

Dan Allah telah mengabarkan kedahsyatan terompet malaikat Isrofil itu dalam surah An Naml ayat 87 : “Dan pada hari ketika terompet di tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali mereka yang di kehendaki Allah. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan merendahkan diri.”

Makhluk langit saja bisa terkejut apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih lemah dan lebih kecil. Pada sambungan hadits di atas ada sedikit preview tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.

“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya, anak – anak jadi beruban dan setan – setan berlarian.”
Ada sebuah pertanyaan yang menggelitik, jika terompetnya saja sebesar itu, bagaimana dengan peniupnya dan bagaimana pula Sang Pencipta keduanya? Maha Besar Engkau Ya Allah, Allahu Akbar!

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 08.12
Panita Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengumumkan hasil seleksi ujian tulis. Pengumuman bisa di akses di situs resmi SNMPTN, www.snmptn.ac.id mulai dari pukul 19.00 WIB (29/6).

Untuk bisa mengetahui hasil ujian peserta terlebih dahulu harus mengklik running tex dengan isi "Pengumuman Hasil SNMPTN Jalur Ujian Tulis / Keterampilan 2011 dapat diklik disini sekarang".

Dari running tex ini, peserta diarahkan menuju https://ujian.snmptn.ac.id/login.php, dan peserta ujian harus memasukan nomor ujiannya serta tanggal lahirnya.

Selain pengumuman lewat online, peserta seleksi ujian juga bisa memantau hasil ujian yang akan diterbitkan Kamis (30/6) besok melalui surat kabar lokal maupun nasional.

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 22.49
PHYLOPOP.com. Peristiwa Isra' Mi'raj adalah peristiwa perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa' dan dari Masjidil Aqsa' ke Sidhratul Munthaha. Dalam perjalanan suci itu, Rasulullah menerima wahyu untuk mengerjakan shalat lima waktu sebagaimana yang kita laksanakan saat ini. Permasalahnya, jika peristiwa itu merupakan awal mula perintah shalat, benarkah sebelum pristiwa itu nabi mengerjakan shalat? Jika benar, shalat apa gerangan?

----
Pertama kali perlu diingat bahwa kewajiban shalat lima waktu memang ditetapkan Allah SWT ketika Rasulullah melaksanakan Mi'raj. Tetapi ini tidak berarti bahwa beliau belum melaksanakan shalat sebelum terjadinya peristiwa itu. Jika kita membuka surah al-Alaq, maka kita akan menemukan ayat yang berbunyi "Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang seorang hamba ketika dia mengerjakan shalat?" (QS. al-Alaq: 9-10).

Para ulama sepakat menyatakan bahwa seorang hamba yang dilarang adalah Rasulullah SAW dan yang melarang adalah Abu Jalal. Pelarangan ini disepakati terjadi di awal masa kenabian dan sebelum peristiwa Mi'raj.

Memang, seperti disabdakan Nabi, "Tidak ada baiknya suatu agama yang tidak ada shalatnya". Karena itu, dapat dipastikan bahwa sebelum Mi'raj, Nabi telah mengerjakan shalat. Hanya saja para ulama menyatakan bahwa pada mulanya shalat yang dilaksanakan Nabi SAW hanyalah dua kali sehari. Dan shalat ketika itu sedikit banyak berbeda dari shalat yang kita kenal sekarang.

Memang, dalam setiap banyak kewajiban dan larangan agama, Allah SWT menemupuh cara penahapan. Bahkan pada mulanya masih dibenarkan bercakap-cakap dalam shalat (sama dengan dibolehkannya berbicara saat melakukan tawaf).

Imam Muslim meriwayatkan bahwa Abdullah Bin Mas'ud menyatakan "Kami tadi mengucapkan salam kepada Nabi sewaktu beliau tengah mengerjakan shalat dan beliau menjawab shalat kami. Ketika kami kembali dari Najasyi (penguasa Ethiopia yang melindungi kaum Muslim yang berhijrah ke sana), kami mengucapkan salam kepada beliau, tetapi beliaua tidak (lagi) menjawabnya. Ketika kami tanyakan hal itu kepada beliau, beliaua menjawab "Dalam shalat ada kesibukan (menghadap Allah)".

Zayd bin Arqam menuturkan "Kami tadinya berbicara dalam shalat. Seseorang bercakap-cakap dengan orang yang berada di sampingnya, sampai turunya firman Allah : Berdirilah karena Allah dalam shalatmu dengan khusyuk (QS. al-Baqarah:238)". Ayat ini termasuk ayat yang turun di Madinah.

Terkait benar tidaknya Nabi mengerjakan shalat sebelum peristiwa Isra' Mi'raj, ada hadis yang mengungkapnya. Akan tetapi, seandainya hadits ini shahih kemudian kita merujuk pada hadits lain, dan menganalogikan dengannya, maka agaknya kita akan dapat menduga bahwa shalat yang Beliau laksanakan itu adalah shalat sunnah Safar.

Dalam hal ini, ditemukan sebuah hadits berikut ini "Tidak ada sesuatu pun yang ditinggalkan seseorang untuk keluarganya lebih baik dari dua rakaat yang dilaksanakan di tengah-tengah mereka sewaktu hendak bepergian".

Memperingati Peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, 27 Rajab 1432 H
Kamis, 29 Juni 2011

M. Quraish Shihab
dalam "1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui".
Cetakan Maret 2011, hal. 58-58.

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 16.16

Menjadi korban kebohongan seorang pria merupakan hal yang sangat menyakitkan bagi wanita. Pria pembual kerap punya banyak alasan dan strategi melancarkan aksinya atau menutupi kesalahannya.
Namun, ada cara untuk mengantisipasi agar tidak menjadi korban si pembual ini. Sejumlah penelitian mengungkap ada ciri-ciri pria pembohong dari fisik mereka seperti bentuk bibir, hidung dan alis.

Jurnal The Italian Psicologia e Salute menerbitkan hasil studi yang dilakukan para ilmuwan Inggris. Mereka mengidentifikasi beberapa bentuk tubuh yang bisa menandakan pria jujur dan tidak jujur.

Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, para ahli meneliti wajah para pemimpin politik dari zaman yang berbeda dan negara yang berbeda, terutama dari jenis kelamin pria.
Dari hasil penelitiannya, mereka telah menemukan ciri khas penampilan 'jujur' dan 'tidak jujur'. Menurut penulis studi, fitur dari penampilan pria yang Pembohong antara lain:
1. Sudut wajah memanjang dan tajam
2. Dagu yang tajam
3. Alis yang lebat dan tebal
4. Mata kecil
5. Lubang hidung besar dan jembatan hidung yang lebar
6. Mulut kecil dengan bibir tebal.
Teman pria Anda memiliki ciri-ciri seperti ini? Waspadalah!

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 16.12

Jurnal The Italian Psicologia e Salute menerbitkan hasil studi yang dilakukan para ilmuwan Inggris. Mereka mengidentifikasi beberapa bentuk tubuh yang bisa menandakan pria jujur dan tidak jujur.
Seperti dikutip dari laman Genius Beauty, para ahli meneliti wajah para pemimpin politik dari zaman yang berbeda dan negara yang berbeda, terutama dari jenis kelamin pria.
Dari hasil penelitiannya, mereka telah menemukan ciri khas penampilan 'jujur' dan 'tidak jujur'. Menurut penulis studi, fitur dari penampilan pria yang jujur antara lain:

1. Bentuk wajahnya oval atau bulat
2. Memiliki rahang lembut
3. Matanya bulat, terang, dan besar
4. Hidung tak terlalu mancung dan tegas
5. Alis tidak terlalu tebal
6. Memiliki jembatan hidung yang tipis
7. Mulut lebar dengan bibir tipis

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 16.07

Wanita yang haus harta kekayaan dan rela menikahi pria demi uang mungkin sudah hal yang dianggap lumrah. Tapi tahukah Anda bahwa kebanyakan pria zaman sekarang ternyata juga memiliki pikiran yang sama. Mereka berharap dengan menikahi perempuan kaya, hidup mereka bakal terjamin secara finansial.
Kecenderungan itu terungkap dari sebuah survei perusahaan asuransi di Inggris. Penelitian itu menyimpulkan satu dari dua pria mengaku siap menikahi seorang wanita hanya demi uang. Mereka tidak peduli apakah wanita itu sudah tua, jelek, atau seorang yang membosankan.
Seperti dikutip Mirror, para ahli mengatakan banyaknya pria yang bermimpi menjadi orang kaya akibat kesulitan dan krisis ekonomi, serta ada makin banyak wanita karir yang berpenghasilan tinggi.

Meski demikian, cilakanya, survei ini juga menunjukkan para wanita kini lebih berhati-hati memilih calon suami. Sebanyak 29 persen wanita mengatakan mereka akan mempertimbangkan berbagai hal terlebih dahulu sebelum memutuskan menikah karena khawatir calon suami mereka bakal jadi 'benalu' dalam kehidupan rumah tangganya. Karena itu, mereka mengaku bersikap lebih waspada saat menandatangani perjanjian pranikah dengan calon suami.

Sebanyak 14 persen wanita juga menyatakan bahwa kontrak perjanjian pranikah penting dibuat untuk mengatur pembagian saat terjadi perceraian. Hanya sebanyak 24 persen responden wanita yang menganggap perjanjian pranikah tidaklah romantis.
Psikolog Beverley Stone mengatakan, "Pria kini menikah dengan pikiran dan logika bukannya dengan hati mereka." Menurut Stone, telah terjadi perubahan mencolok menyangkut peran dan harapan kaum Adam. Pria saat ini lebih cenderung mencari pasangan kaya yang bisa menjanjikan jaminan keuangan untuk mereka.

Penelitian ini dilakukan oleh perusahaan asuransi More Than, dengan metode jajak pendapat. Tak lupa, perusahaan asuransi menyisipkan pesan sponsor: sangatlah penting untuk melindungi keuangan, sebelum menikah.

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 16.05
1. Hubungan hanya untuk 'kebutuhannya'
Saat memiliki waktu luang, atau saat stres dan butuh hiburan serta ingin dimanja, ia akan menghubungi Anda. Dalam kondisi seperti ini, ia sepenuhnya 'milik' Anda. Tetapi, ketika Anda membutuhkannya, ia seringkali sulit dihubungi dengan berbagai alasan.

2. Rahasia

Dia mungkin mengatakan kepada Anda menonton pertandingan sepak bola. Tapi dia tak bercerita detil bagaimana serunya, atau pergi dengan siapa. Seperti ada hal-hal dalam hidupnya yang ingin ia rahasiakan.

3. Hubungan stagnan
Anda mungkin sudah menjalin hubungan dalam hitungan bulan atau mungkin bertahun-tahun, tetapi hubungan seperti 'jalan di tempat'. Tidak makin dekat, tidak makin intim atau tidak 'naik level'. Justru, terkadang muncul perasaan yang makin menjauh, karena Anda merasa tidak makin mengenalnya.

4. Tak pernah bertemu orangtuanya
Setelah sekian lama menjalin hubungan tetapi belum pernah bertemu dengan keluarga, apalagi orangtuanya. Ini bisa jadi pertanda kalau si dia tak ingin membuat hubungan menjadi lebih serius. Baginya, hubungan yang dijalani hanya antara dia dan Anda.

5. Ia sering jalan dengan banyak perempuan
Saat menghabiskan waktu bersama dengan teman prianya, selalu muncul kenalan perempuan baru. Jika ia tampak menikmati berkenalan dengan perempuan, bisa jadi 'jiwa bertualangnya' sangat besar. Agak sulit memang mengharapkannya terikat dalam sebuah komitmen.

6. Teman selalu jadi prioritas

Jadwal kegiatannya dipenuhi dengan menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Saat ia bersama Anda, berarti memang dia memang sedang 'libur' dengan temannya dan mengusir kesepiannya bersama Anda. Prioritas dalam hidupnya bukan Anda.

7. Berkata 'Aku suka menghabiskan waktu denganmu'
Berkali-kali ia mengatakan itu karena sengaja ingin membuat Anda 'melayang'. Tetapi faktanya, ia sulit sekali menyediakan waktu dan jarang sekali bersama Anda.

8. Merasa tidak percaya diri
Ia selalu merasa tak percaya diri kalau bisa menjadi suami dan ayah yang baik. Meskipun Anda selalu meyakinkannya, tetapi ia tetap tak percaya diri.

9. Tak sekalipun berpikir masa depan

Jika Anda memancing bahasan seputar masa depan, ia selalu berkilah. Atau, malah berujung pada konflik dan memancing emosinya.

10. Mengagumkan di ranjang

Jangan heran kalau dia kurang perhatian di luar kamar. Tetapi, di tempat tidur ia hanya memiliki Anda dan menjadi sangat 'fokus'.

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 16.01
Pasangan Herrick dan Virginia
Frase 'cinta akan menemukanmu pada waktunya' mungkin tepat menggambarkan pencarian Gilbert Herrick akan cinta sejati. Berpuluh tahun mencari pasangan jiwanya, veteran perang dunia II itu akhirnya menemukan wanita yang tepat baginya. Dia pun memutuskan menjadi pengantin dan menikah untuk pertama kalinya pada usia 99 tahun. Demikian VIVAnews.com memberitakan.

"Saya tidak pernah bertemu wanita yang tepat sampai bertemu Virginia," kata Herrick tentang istri yang baru saja ia nikahi, Virginia Hartman, 86.

Keduanya bertemu pertama kali di panti jompoMonroe Community Hospital, Rochester, New York tepat setahun lalu setelah Virginia tinggal di sana. Hobi pada lukisan membuat keduanya seakan tak terpisahkan lagi.

"Kami ingin berbagi kamar, tapi Anda tidak bisa melakukannya kecuali telah menikah," kata Herryck yang juga seorang pensiunan pekerja pos."Jadi dia bertanya kepada saya, dan saya bilang ya," ungkapnya seperti dikutip dari koran lokal, Rhocester Democrat.

Pasangan ini menikah awal bulan Juni oleh seorang pendeta dan disaksikan teman-teman penghuni rumah jompo. Setelah menikah, keduanya menghabiskan waktu bersama bernostalgia dengan catatan cinta mereka serta berharap segera dapat menyalurkan hobi lukis bersama.

"Ini memang terdengar gila, tapi sesuatu yang sangat menyenangkan," kata sang istri, Hartman. Hartman adalah seorang janda yang membesarkan lima anak dan bekerja sebagai operator telepon.

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 00.50
PHYLOPOP-Brazil. Sebagaimana diberitakan VIVAnews.com, pemerintah Brazil telah mengkonfirmasi keberadaan sebuah suku yang tak pernah terjamah kehidupan modern, yang selama ini mendiami wilayah barat daya hutan Amazon.
Seperti dikutip dari kantor berita AP, tempat hunian mereka telah berhasil diidentifikasi oleh satelit, namun populasi suku tersebut hanya bisa diverifikasi lewat sebuah ekspedisi menggunakan pesawat terbang yang dilakukan pada bulan April lalu. 
Yayasan yang mengurusi suku-suku asli Brazil, Funai, sengaja melakukan ekspedisi menggunakan pesawat terbang agar tidak mengganggu kelompok suku terisolasi ini. Brazil memang memiliki kebijakan untuk tidak mengadakan kontak langsung dengan suku-suku semacam ini, untuk melestarikan otonomi mereka di daerahnya.
Suku yang baru ditemukan ini, diperkirakan memiliki sekitar 200 anggota suku. Mereka tinggal di lima rumah jerami besar, di Hutan Reservasi Vale do Javari, hutan Amazon, dekat daerah perbatasan dengan Peru. Mereka diperkirakan berasal dari kelompok berbahasa pano, yang menyebar dari hutan Amazon ke pedalaman hutan Peru dan Bolivia.
"Tugas mengidentifikasi dan memproteksi kelompok suku terisolasi ini adalah bagian dari kebijakan pemerintah Brazil," kata Fabricio Amorim, koordinator Funai untuk Hutan Reservasi Vale do Javari, dalam pernyataan tertulisnya.
House
Wilayah Vale do Javari, kata Amorim, merupakan wilayah yangmemiliki konstelasi suku-suku terasing terbesar didunia. Di daerah itu, diperkirakan didiami oleh sekitar 14 suku terasing. Selain itu, mereka juga telah mengidentifikasi delapan atau lebih suku terasing lainnya melalui satelit atau melalui survei darat.
Dengan demikian, diperkirakan ada sekitar 2.000 orang anggota suku yang mendiami Vale do Javari. Sementara itu, diperkirakan ada 68 suku terasing yang hidup di Amazon. Untuk melakukan konfirmasi yang terang mengenai kehidupan mereka, kata Amorim, butuh waktu tahunan menggunakan metode khusus.
Suku Indian Amazon terasing
Budaya dan adat istiadat mereka selama ini, Amorim menambahkan, tak hanya terancam oleh aktivitas penangkapan ikan ilegal, perburuan, penebangan, dan pertambangan saja. Melainkan juga oleh pembukaan lahan oleh para petani, kegiatan misionaris, serta penyelundupan narkoba yang marak di daerah perbatasan.
Suku Indian Amazon terasing
Banyak kelompok indian Brazil yang masih mempertahankan bahasa dan tradisi mereka. Mereka berjuang untuk menguasai tanah yang mereka diami secara turun-temurun, dan mereka memenangkan hak itu, di bawah konstitusi Brazil. 
Konstitusi yang dibuat tahun 1988 itu memang mengharuskan semua tanah adat untuk dikembalikan kepada kelompok Indian asli. Selama ini baru 11 persen wilayah Brazil dan 22 persen wilayah Amazon yang dikembalikan kepada suku-suku semacam ini.

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 23.33
Ilustrasi Peluru Emas

Ketika melintas di tengah ramainya kendaraan pagi dan kemacetan lalu lintas dari arah Kampung Melayu menuju kawasan Senen di Jakarta Pusat baru-baru ini, mata saya tertuju pada papan nama Universitas Pertahanan Indonesia, Kementerian Pertahanan Nasional RI di Jalan Salemba Raya. Di salah satu gedungnya terpampang sebuah tulisan lain : “Sekolah Pascasarjana Perang Semesta”.

Sambil merenung saya menebak-nebak apa gerangan yang dipelajari di sekolah Pascasarjana Perang Semesta tersebut. Pelajaran strategi melakukan perangs emestakah kepada bangsa lain, atau bagaimana mempertahankan diri dari serangan perang semesta? Lalu pekerjaan lulusannya apakah untuk merancang perang semesta terhadap negara lain atau menangkal perang semesta yang dilakukan bangsa lain?

Lalu apa yang dimaksud dengan perang semesta? Apakah seluruh semesta dalam keadaan keadaan saling berperang dan sejenisnya? Lalu, perangnya memakai peluru tajam atau perang yang disebut perang social politik (social political warfare).

Dalam keruwetan jalan yang makin macet, saya teringat pengalaman 33 tahun silam. Pada tahun 1978, saya memimpin delegasi pemuda ke DPR RI di Senayan. Saat itu disambut oleh Mashuri, SH. Selaku salah seorang pimpinan komisi DPR RI. Mantan Menteri Pendidikan, juga mantan mantan Tentara Pelajar TRIP masa perjuangan kemerdekaan, tersebut menceritakan pengalamannya sewaktu berjuang melawan penjajah Belanda dengan peralatan dan perlengkapan perang seadanya. Memakai bambu runcing ditembaki peluru tajam pun masih ada.

“Tapi semangat juang kami tidak terpengaruh. Dengan kebersamaan dan tidak pernah memikirkan apa yang diperoleh, dan jadi apa kita kelak, maju terus bahu membahu berjuang, sehingga penjajah dengan segala perlengkapan dan peralatan perang modernnya kewalahan. Itu karena semangat juang kita yang tidak memperhitungkan keuntungan pribadi yang diperoleh selain kepentingan bersama, kepentingan bangsa sebagai warga negara yang merdeka dan bermartabat. Tapi adik-adik tidak akan mengalami lagi ke depan ditembaki pihak asing dengan peluru tajam, melainkan Anda-anda ini kelak akan ditembaki “peluru emas”. Sebab demikian, adik-adik nantinya hanya berlindung dan asyik menguti “emas-emas” yang ditembakkan untuk dimiliki. Bahkan adik-adik tidak perduli lagi dengan nasib kebersamaan, tujuan kemerdekaan bangsa ini, persatuan, rasa senasib dan sebagainya. Karena yang diusahakan adalah memiliki peluru emas yang ditembakkan. Untuk itu, harapan kami yang tua ini agar semakin waspada terhadap “peluru emas”yang ditembakkan pihak asing”, kata Mashuri mengingatkan.

Itulah yang terjadi dalam perang semesta yang menjadi salah satu program studi Pascararjana Universitas Pertahanan Indonesia. Kita kini terus menerus terlibat dalam perang semesta, dimana seluruh aspek kehidupan atau asta gatra terlibat perang, terutama dengan “peluru emas” sehingga semua selalu dalam transaksional kepentingan materi. Pasal Undang-undang pun bias diatur asal ada emas, terjadi mafia hukum, mafia pajak, skandal korupsi, money politic dalam Pemilu dan Pemilukada. Menyeruaknya LSM bayaran dari luar dengan bendera kemanusiaan dan sebagainya, membuat konsep-konsep yang diadopsi dari bangsa asing merusak sendi-sendi mendasar bangsa ini, implikasi otonomi daerah yang menyebabkan daerah bersikap lebih dari negara bagian, wawasan nusantara yang terlupakan, Pancasila, pilar berbangsa lainnya yang tidak diperdulikan, pluralisme yang semakin memudar dan lain sebagainya.

Semuanya membuat bangsa ini jalan di tempat, atau bahkan mundur karena sengaja direm bangsa asing melalui rentetan tembakan “peluru emas”, kenikmatan materi dan sebagainya. Oh, rupanya renunga  saya di tengah kemacetan lalu lintas sudah kemana-mana, tidak terasa mobil sudah memasuki halaman kantor yang saya tuju. Renungan saya pun berakhir mengenai “peluru emas” dalam perang semesta.

Eliakim Tambun
Kementerian Dalam Negeri

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 23.20
Ilustrasi kondisi petani Indonesia
“Pada zaman berladang untuk subsistensi di waktu dulu, peladang mendapatkan rumput gratis untuk menganyam atap, bambu dan kayu bakar dari lahan terlantar milik umum. Mereka bisa mendapatkan ikan di danau atau sungai di sekitar mereka, dan menenun baju mereka sendiri di rumah".

Ketika lahan terlantar milik umum diubah menjadi ladang, perikanan dinyatakan sebagai hak pemerintah dan menenun di rumah menjadi tidak menguntungkan, orang-orang kecil, seperti penggarap, terpaksa mencari uang untuk memenuhi kebutuhan yang dulu dapat mereka penuhi sendiri.

Demikian James Scott (1993) dalam Perlawanan Kaum Tani mengutip tulisan Rangoon (1938) dalam Report of the Land Agriculture Committee ketika menggambarkan keadaan tertindasnya kaum tani di pedesaan. Kenyataan ini dialami hampir seluruh kawasan pedesaan yang akrab dengan kegiatan bertani di seluruh Indonesia.

Hal tersebut hanya menggambarkan satu sisi dari banyak sisi lain yang berpeluang pada penindasan, baik yang disadari atau tidak. Dalam konsep internal colonialism (penjajahan internal), keadaan semacam ini merupakan bentuk penindasan yang dilakukan terhadap segolongan masyarakat (meskipun masyarakat tersebut tidak merasa tertindas) sebagai akibat dari eksploitasi oleh kekuatan suatu kelompok dalam satu komunitas atau masyarakat yang sama.

Penindasan yang dimaksud adalah penindasan yang diciptakan melalui suatu sistem sosial yang dibangun sedemikian rupa oleh sekelompok yang kuat yang karena kekuatannya mampu menempati posisi-posisi penting, serta memonopoli proses pengambilan keputusan politik dan menguasai sumber-sumber ekonomi. Internal kolonialism umumnya muncul dalam suatu masyarakat yang memiliki tingkat pendididikan dan pemahaman yang masih relatif kurang.

Karena itu di negara-negara dunia ketiga, kolonialisme internal berkembang pesat seiring dengan minimnya tingkat pengetahuan masyarakat. Penindasan dan penjahan internal yang dialami masyarakat tani di Indonesia yang mayoritas penduduknya menggantungkan pendapatan pada hasil pertanian, perkebunan, peternakan dll pun ikut terbawa arus internal cklonialism yang dilakoni oleh kekuatan-kekuatan tertentu dari sekelompok orang, baik yang mengatasnamakan pemerintah, serta dalam bentuknya yang baru mengatasnamakan masyarakat setempat (indigenous people).

Kekuatan penindas tersebut telah mampu memutus rantai serta arus distribusi berbagai kebutuhan pokok masyarakat petani, seperti halnya mandeknya distribusi pupuk yang berakibat pada meningkatnya harga ketika pupuk tersebut sampai ke tangan petani. Hal lain yang lebih menghkhawatirkan adalah menurunnya harga hasil pertanian saat jatuh musim panen. Akibat yang demikian selain karena lemahnya koordinasi dan pengawasan dalam masyarakat petani yang berakibat pada tidak tersedianya saluran kepentingan masyarakat petani, juga dikarenakan “permainan gelap” kelompok kapital yang bermain di tingkat atas.

Perlu dijelaskan lebih lanjut, bahwa kelompok kapital di sini bukan hanya kelompok bisnis yang datang dari institusi-institusi non formal pemerintah (daerah), melainkan mereka lebih banyak memadu relasi dan kekuatan dengan para pemain di lembaga-lembaga formal pemerintah (daerah), yang sekali lagi tentu saja mengatasnamakan rakyat. Di era spekulasi bisnis yang semakin menantang seperti sekarang ini, kelompok kapital tidak lagi hanya duduk diam sambil menunggu keuntungan yang ditawarkan padanya. Mereka mulai jemput bola untuk memaksimalkan keuntungan serta meminimalkan kerugian dengan jalan bersentuhan langsung dengan masyarakat petani, meski terkadang aksi mereka di lapangan lebih sering terlihat melalui perantara.

Apa Yang Bisa Dilakukan?

Semakin dekatnya masyarakat petani dengan kelompok pemodal tersebut membawa implikasi positif sekaligus negatif. Implikasi positif hanya bisa didapatkan dengan membentuk kekuatan pembanding dengan cara menggabungkan diri dalam kelompok-kelompok tani maupun dengan jalan membentuk koperasi tani. Akan tetapi perlu diingat, pembentukan kekuatan pembanding tersebut semata sebagai wadah penjamin terluruskannya hak-hak yang memang pantas mereka dapatkan, bukan sebagai kekuatan pemberontak yang dapat melakukan segala macam cara.

Implikasi negatif terjadi karena dekatnya kelompok pemodal dengan masyarakat tani membuka peluang bagi besarnya manipulasi tawar menawar. Hal ini selain karena umumnya masyarakat petani belum memiliki cukup pengetahuan untuk mampu menerobos ruang-ruang rahasia yang menjandi peluang bagi kelompok pemodal di satu sisi dan sebagai hal yang tabu bagi masyarakat tani di sisi yang lain.

Jalur distribusi hasil pertanian masyarakat Indonesia yang sebagian besar hanya terputus pada penjualan hasil panen sangat potensial untuk dikembangkan dengan prinsip pengembangan yang menuntut peran katif dari masyarakat tani itu sendiri. Menghadapi berbagai tantangan yang tak memungkinkan, sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan dari sekedar menanam lalu kemudian menjual hasil tanaman pada musim panen, yang berimplikasi pada murahnya harga saat musim panen dan mahalnya harga saat musim paceklik.

Melalui wadah koperasi tani, masyarakat tani dapat lebih produktif bukan hanya terbatas pada menjual hasil panen, melainkan juga berpeluang besar untuk mengolah hasil panen selain untuk meningkatkan harga jual juga sebagai langkah antisipasi mahalnya harga pada musim paceklik (biasanya satu - tiga bulan sebelum masa panen datang), seperti halnya melakukan penimbunan hasil panen pada gudang koperasi atau dengan langkah pengolahan menjadi barang jadi.

Langkah ini secara otomatis menpersempit ruang gerak para pemodal untuk melakukan “permainan harga” yang di satu sisi menguntungkan pemodal dan di sisi lain mencekik para petani.

Akibat Lebih Lanjut

Menghadapi makin besarnya kebutuhan hidup, meningkatnya pertumbuhan penduduk, serta makin melebarnya perluasan kawasan pemukiman yang dialami sebagian besar masyarakat kota maupun desa beberapa tahun terakhir telah membawa implikasi nyata pada semakin menyempitnya lahan pertanian. Pertumbuhan penduduk salah satunya belum diimbangi dengan penataan kawasan pemukiman yang memadai yang memungkinkan akses-akses pada sumber-sumber ekonomi pertanian tetap terjaga dan meningkat dari tahun ke tahun.

Akibatnya, lahan-lahan produktif pertanian semakin menyempit serta tidak termanfaatkannya secara optimal lahan-lahan produktif yang tersisa yang sedikit banyak dikarenakan minimnya pengetahuan dan lemahnya peran berbagai pihak untuk meningkatkan kawasan pertanian produktif. Kenyataan ini biasanya direspon oleh masyarakat tani dengan melakukan pembukaan lahan pertanian pada kawasan penyangga hutan (buffer zone) yang kemudian memperparah semakin merosotnya ketahanan yang dimiliki kawasan hutan.

Akibatnya, banjir bandang selalu terjadi pada musim penghujan, serta makin meluasnya kawasan kering pada musim gugur. Respon lain yang biasa dilakukan adalah melakukan perpindahan lahan di daerah lain yang dianggap produktif.

Memang tidak dapat dipastikan apakah keadaan yang demikian sengaja dikondisikan atau tidak, akan tetapi satu hal yang tak dapat dipungkiri adalah sangat minimnya (untuk tidak bisa dikatakan tidak) perhatian pihak-pihak terkait baik dalam langkah antisipasi maupun langkah penanganan. Terlambat memang (meski tidak ada kata terlambat dalam hal kebaikan) untuk dapat menciptakan situasi dan kondisi yang memungkinkan masyarakat dapat mandiri serta menghargai kelestarian alam. Akibatnya bukan saja menimpa kaum tani yang sepenuhnya mengandalkan tanah sebagai ladang rezeki dengan terkikis dan makin menyempitnya tanah pertanian sepanjang kawasan sungai, tetapi juga telah menghancurkan berbagai infrastruktur yang ada.

Rekomendasi

Langkah antisipasi dan penanganan yang mendesak untuk dilakukan, yang sering terlupakan, adalah memberikan pembelajaran kepada masyarakat tani dengan melibatkan peran aktif masyarakat tani sendiri serta didukung peran yang strategis dari pemerintah dan berbagai lembaga kemasyarakatan setempat maupun lembaga-lembaga nasional yang memiliki semangat juang dalam membina masyarakat tani.

Proses pembelajaran bukan saja terkait pengembangan dan peningkatan kreatifitas dan produktifitas pertanian melalui wadah penyaluran yang aspiratif, tetapi yang tak kalah penting adalah proses pendewasaan dalam bersikap dan bertingkah laku yang memungkinkan perubahan dan perbaikan dalam cara pandang dan pemahaman akan berbagai hal yang selama ini memungkinkan tetap “terbelakangnya” masyarakat tani.

Apa yang menjadi hak dan kewajiban, bagaimana mendapatkan hak serta melakukan kewajiban, bagaimana menyalurkan aspirasi, bagaimana memperlakukan alam dan tanah pertanian serta bagaimana menghadapi berbagai hal yang tidak memungkinkan serta hal-hal lain yang terkait proses pendewasaan tersebut sudah saat dan sepantasnya mereka mengetahui, sehingga akses terhadap sumber-sumber ekonomi pertanian dapat termanfaatkan secara maksimal.

Zainudin, M.Si.
Badan Diklat Kementerian Dalam Negeri

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 19.10

PHYLOPOP-Jakarta. Satu lagi, artikel PHYLOPOP berjudul “Kaum Tani Yang Tertindas” dimuat di Vlog VIVAnews.com. Sebelumnya, artikel “Filsafat, Kenapa Harus Gila” berhasil masuk tiga besar terpopuler. Kali ini, “Kaum Tani Yang Tertindas” yang judulnya disederhanakan menjadi “Nasib Petani Yang Tertindas” oleh admin VIVAnews.com berhasil masuk empat besar terpopuler.

Meski tidak sesukses artikel sebelumnya, setidaknya ini merupakan prestasi sekaligus menunjukkan bahwa secara kualitas, artikel dan tulisan-tulisan yang dimuat di PHYLOPOP disenangi masyarakat dan mendapat perhatian dan apreasi dari VIVAnes.com.

Kesuksesan yang diperoleh dua artikel tersebut ternyata tidak diikuti oleh kesuksesan artikel lain yang dikirim sebelumnya dengan judul “Jangan Ngaku Penulis Jika Tidak Lakukan Ini”. Hingga tulisan ini diposting, artikel terakhir belum berhasil muncul di halaman depan VIVAnews.com. Hal ini bisa dimaklumi, karena tidak semua artikel yang dikirim langsung dimuat. Tentu saja VIVAnews.com punya pertimbangan-pertimbangan tertentu sebuah artikel atau tulisan layak untuk dimuat atau tidak.

Ke depan, PHYLOPOP akan terus memperbaiki kualitas artikel dan tulisan, baik yang dimuat di PHYLOPOP.com maupun yang dikirim ke VIVAnews.com. Hal ini semata untuk memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung setia sekaligus bukti kepedulian dan keterlibatan PHYLOPOP dalam membangun dan memperbaiki kondisi bangsa dan rakyat Indonesia sesuai dengan slogannya “Bicara Bijak Tanpa Nego”.

Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 03.13

PHYLOPOP.comJika ingin men-download, arahkan mouse pada pilihan yang diinginkan lalu klik untuk memulai download.

SILAKAN DOWNLOAD!


1. PERATURAN DIKLAT PRAJABATAN DAN KEPEMIMPINAN
1.1. Peraturan Diklat Prajabatan Pola Baru
Prajabatan Golongan I, II
Prajabatan Golongan III
Prajabatan K1 dan K2
1.2. Peraturan Diklat Kepemimpinan Poa Baru
Diklat Kepemimpinan Tingkat I
Diklat Kepemimpinan Tingkat II
Diklat Kepemimpinan Tingkat III
Diklat Kepemimpinan Tingkat IV

2. MODUL DIKLAT PRAJABATAN DAN KEPEMIMPINAN
2.1. Modul Diklat Prajabatan Pola Baru
2.1.1. Prajabatan Golongan I, II:
Akuntabilitas PNS
Nasionalisme 
Etika Publik 
Komitmen Mutu
Anti Korupsi 
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
2.1.2. Prajabatan Golongan III:
Akuntabilitas PNS
Nasionalisme 
Etika Publik 
Komitmen Mutu
Anti Korupsi 
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
2.1.3. Prajabatan K1 dan K2:
Akuntabilitas PNS
Nasionalisme 
Etika Publik 
Komitmen Mutu
Anti Korupsi 
Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN 

2.2. Modul Diklat Kepemimpinan Pola Baru 
2.2.1. Diklatpim Tk. I:
- Pembukaan 
- Pengarahan Program 
- Dinamika Kelompok
- Integritas dan Wawasan kebangsaan
- Pembekalan Isu Strategis 
Diagnostic Reading
- Penjelasan Rencana Aksi Perubahan
Taking Ownership (Beraktrhrough I)
- Inovasi 
- Membangun Tim Efektif 
Benchmarking to Best Practice 
- Merancang Proyek Perubahan 
- Merancang Policy Brief
- Persiapan Seminar 
- Seminar Proyek Perubahan
- Seminar Policy Brief
- Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan
- Laboratorium Kepemimpinan (Reakthrough II)
- Seminar Laboratorium Kepemimpinan
- Evaluasi Kepemimpinan 
- Penutup 
2.2.2. Diklatpim Tk. II:
- Pembukaan 
- Pengarahan Program 
- Dinamika Kelompok
- Integritas dan Wawasan kebangsaan
- Pembekalan Isu Strategis 
- Organisasi Berkinerja Tinggi 
Diagnostic Reading
- Penjelasan Proyek Perubahan
Taking Ownership (Beraktrhrough I)
- Inovasi 
- Membangun Tim Efektif 
Benchmarking to Best Practice 
- Merancang Proyek Perubahan 
- Persiapan Seminar 
- Seminar Presentasi Proyek Perubahan
- Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan
- Laboratorium Kepemimpinan (Reakthrough II)
- Seminar Laboratorium Kepemimpinan
- Evaluasi  
- Penutup 
2.2.3. Diklatpim Tk. III:
- Pembukaan 
- Pengarahan Program 
- Dinamika Kelompok
- Wawasan Kebangsaan
- Integritas 
- Pembekalan Isu Strategis 
- Diagnostic Reading
- Penjelasan Proyek Perubahan
Taking Ownership (Beraktrhrough I)
- Pengembangan Potensi Diri 
- Inovasi 
- Jejaring Kerja
- Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan
- Membangun Tim Efektif 
Benchmarking to Best Practice 
- Merancang Proyek Perubahan 
- Persiapan Seminar 
- Seminar Presentasi Proyek Perubahan
- Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan
- Laboratorium Kepemimpinan (Reakthrough II)
- Seminar Laboratorium Kepemimpinan
- Evaluasi Kepemimpinan
- Penutup 
2.2.4. Diklatpim Tk. IV:
- Pembukaan 
- Pengarahan Program 
- Dinamika Kelompok
- Pilar-Pilar Kebangsaan 
- Integritas 
- Standar Etika Publik
- SANKRI
- Pembekalan Isu Aktual Substansi Lembaga
- Diagnostic Reading
- Penjelasan Proyek Perubahan
Taking Ownership (Beraktrhrough I)
- Kecerdasan Emosional
- Pengenalan Potensi Diri 
- Berpikir Kreatif dan Inovasi 
- Koordinasi dan Kolaborasi
- Membangun Tim Efektif 
Benchmarking to Best Practice 
- Merancang Proyek Perubahan 
- Persiapan Seminar 
- Seminar Presentasi Proyek Perubahan
- Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan
- Laboratorium Kepemimpinan (Reakthrough II)
- Seminar Laboratorium Kepemimpinan
- Evaluasi Kepemimpinan
- Penutup 

3. BAHAN AJAR/BAHAN TAYANG DIKLAT PRAJABATAN DAN KEPEMIMPINAN
3.1. Bahan Ajar/Bahan Tayang Diklat Prajabatan Pola Baru
3.1.1. Prajabatan Golongan I, II:
- Akuntabilitas PNS
- Nasionalisme 
- Etika Publik 
- Komitmen Mutu
- Anti Korupsi 
- Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
3.1.2. Prajabatan Golongan III:
- Akuntabilitas PNS
- Nasionalisme 
- Etika Publik 
- Komitmen Mutu
- Anti Korupsi 
- Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN
3.1.3. Prajabatan K1 dan K2:
- Akuntabilitas PNS
- Nasionalisme 
- Etika Publik 
- Komitmen Mutu
- Anti Korupsi 
- Aktualisasi Nilai-nilai Dasar ASN 

3.2. Bahan Ajar/Bahan Tayan Diklat Kepemimpinan Pola Baru 
3.2.1. Diklatpim Tk. I:
- Pembukaan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Pengarahan Program (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Dinamika Kelompok (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Integritas dan Wawasan kebangsaan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Pembekalan Isu Strategis (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
Diagnostic Reading (Bahan Ajar1/Bahan Ajar2/Tayang/RBPMD&RP)
- Penjelasan Rencana Aksi Perubahan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
Taking Ownership (Beraktrhrough I) (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Inovasi (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Membangun Tim Efektif (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
Benchmarking to Best Practice (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Merancang Proyek Perubahan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Merancang Policy Brief (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Persiapan Seminar (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Seminar Proyek Perubahan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Seminar Policy Brief (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Laboratorium Kepemimpinan (Reakthrough II) (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Seminar Laboratorium Kepemimpinan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Evaluasi Kepemimpinan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Penutup (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
3.2.2. Diklatpim Tk. II:
- Pembukaan (Bahan Ajar / Tayang)
- Pengarahan Program (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Dinamika Kelompok (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD/&RP)
- Integritas dan Wawasan kebangsaan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Pembekalan Isu Strategis (Bahan Ajar / Tayang)
- Organisasi Berkinerja Tinggi (Bahan Ajar / Tayang)
Diagnostic Reading (Bahan Ajar/Bahan Ajar2/Tayang/RBPMD&RP)
- Penjelasan Proyek Perubahan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
Taking Ownership (Beraktrhrough I) (Bahan Ajar / Tayang)
- Inovasi (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD/RP)
- Membangun Tim Efektif (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
Benchmarking to Best Practice (Bahan Ajar / Tayang)
- Merancang Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Persiapan Seminar (Bahan Ajar / Tayang)
- Seminar Presentasi Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Laboratorium Kepemimpinan (Reakthrough II) (Bahan Ajar / Tayang)
- Seminar Laboratorium Kepemimpinan (Bahan Ajar / Tayang)
- Evaluasi (Bahan Ajar / Tayang)
- Penutup (Bahan Ajar / Tayang)
3.2.3. Diklatpim Tk. III:
- Pembukaan (Bahan Ajar / Tayang)
- Pengarahan Program (Bahan Ajar / Tayang)
- Dinamika Kelompok (Bahan Ajar / Tayang)
- Wawasan Kebangsaan (Bahan Ajar / Tayang)
- Integritas (Bahan Ajar / Tayang)
- Pembekalan Isu Strategis (Bahan Ajar / Tayang)
- Diagnostic Reading (Bahan Ajar / Tayang)
- Penjelasan Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
Taking Ownership (Beraktrhrough I) (Bahan Ajar / Tayang)
- Pengembangan Potensi Diri (Bahan Ajar / Tayang)
- Inovasi (Bahan Ajar / Tayang)
- Jejaring Kerja (Bahan Ajar / Tayang)
- Budaya Kerja dalam Efektivitas Kepemimpinan (Bahan Ajar / Tayang)
- Membangun Tim Efektif (Bahan Ajar / Tayang)
Benchmarking to Best Practice (Bahan Ajar / Tayang)
- Merancang Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Persiapan Seminar (Bahan Ajar / Tayang)
- Seminar Presentasi Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Laboratorium Kepemimpinan (Reakthrough II) (Bahan Ajar / Tayang)
- Seminar Laboratorium Kepemimpinan (Bahan Ajar / Tayang)
- Evaluasi Kepemimpinan (Bahan Ajar / Tayang)
- Penutup (Bahan Ajar / Tayang)
3.2.4. Diklatpim Tk. IV:
- Pembukaan (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Pengarahan Program (Bahan Ajar1/Bahan Ajar2/Tayang/RBPMD&RP)
- Dinamika Kelompok (Bahan Ajar/Tayang/RBPMD&RP)
- Pilar-Pilar Kebangsaan (Bahan Ajar / Tayang)
- Integritas (Bahan Ajar / Tayang)
- Standar Etika Publik (Bahan Ajar / Tayang)
- SANKRI (Bahan Ajar / Tayang)
- Pembekalan Isu Aktual Substansi Lembaga (Bahan Ajar / Tayang)
- Diagnostic Reading (Bahan Ajar1 / Bahan Ajar2 / Tayang)
- Penjelasan Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
Taking Ownership (Beraktrhrough I) (Bahan Ajar / Tayang)
- Kecerdasan Emosional (Bahan Ajar / Tayang)
- Pengenalan Potensi Diri (Bahan Ajar / Tayang)
- Berpikir Kreatif dan Inovasi (Bahan Ajar / Tayang)
- Koordinasi dan Kolaborasi (Bahan Ajar / Tayang)
- Membangun Tim Efektif (Bahan Ajar Tayang)
Benchmarking to Best Practice (Bahan Ajar / Tayang)
- Merancang Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Persiapan Seminar (Bahan Ajar / Tayang)
- Seminar Presentasi Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Pembekalan Implementasi Proyek Perubahan (Bahan Ajar / Tayang)
- Laboratorium Kepemimpinan (Reakthrough II) (Bahan Ajar / Tayang)
- Seminar Laboratorium Kepemimpinan (Bahan Ajar / Tayang)
- Evaluasi Kepemimpinan (Bahan Ajar Tayang)
- Penutup 

4. BAHAN AJAR/BAHAN TAYANG DIKLAT TEKNIS

5. BAHAN AJAR/BAHAN TAYANG DIKLAT FUNGSIONAL

Berbagai peraturan, modul, bahan ajar, dan bahan tayang tersebut di atas belum sepenuhnya di-upload. Phylopop akan meng-update secara berkala untuk memenuhi permintaan Phylovers.

Silakan berkunjung segera lain waktu untuk melihat update download terbaru dari kami.

Untuk perbaikan dan masukan, Phylovers bisa langsung memberikan masukan pada kolom komentar di bawah ini, atau melalui kontak, alamat dan email kami.

Demikian semoga bermanfaat. Sampai jumpa.

Salam Phylovers!



Diberdayakan oleh Blogger.