Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 08.31

PHYLOPOP.com - Hingga lebih dari sepekan setelah demonstrasi Bersih 2.0 usai, Pemerintah Malaysia terus berusaha memperburuk citra gerakan menuntut reformasi sistem pemilu itu melalui media. Terakhir, Bersih 2.0 diklaim didukung kekuatan asing, termasuk grup Yahudi.

Klaim itu diungkapkan dalam tajuk rencana harian Utusan Malaysia milik partai berkuasa di Malaysia, Senin (18/7). Harian berbahasa Melayu terbesar di Malaysia itu mengatakan, kelompok-kelompok Yahudi di dunia berusaha mencari celah untuk ikut campur dalam urusan dalam negeri Malaysia dengan tujuan menghancurkan negara itu.

”Ketika genderang atas nama hak asasi manusia semakin keras ditabuh, itu menjadi kesempatan bagi kelompok pro-Yahudi campur tangan di negara Islam mana pun,” tulis editorial itu.

Tajuk itu kemudian mengait- ngaitkan makin banyaknya lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang HAM di Malaysia dengan plot pro-Yahudi itu.

Gerakan Bersih, lanjut koran yang telah berusia 72 tahun itu, juga tak luput dari mendapat dukungan dana hingga beribu-ribu ringgit Malaysia dari pihak asing. ”Sumbangan itu bukan sumbangan ikhlas, tetapi mempunyai arti dan maksud tersirat dan sudah pasti memiliki agenda tertentu,” katanya.

Koran itu kemudian mengingatkan rakyat Malaysia bahwa kegiatan demonstrasi turun ke jalan untuk menentang pemerintah bukanlah hal bijak karena bisa memungkinkan elemen asing menyusup ke urusan dalam negeri Malaysia.

Tuduhan tersebut langsung mendapat reaksi sengit dari pihak oposisi. Nurul Izzah Anwar, tokoh Partai Keadilan Rakyat yang juga anak tokoh oposisi Anwar Ibrahim, mengatakan, tuduhan itu selain sudah basi juga tidak benar. ”Sungguh menyedihkan bahwa satu-satunya respons pemerintahan (Perdana Menteri) Najib terhadap tuntutan reformasi pemilu Bersih 2.0 adalah dengan mengulang tuduhan tak berdasar itu,” tandas Izzah dalam pesan singkat kepada Kompas.

Fadiah Nadwa dari kelompok pengacara aktivis Lawyers for Liberty membantah ada sokongan dana luar negeri bagi Bersih 2.0. ”Bersih adalah koalisi berbagai organisasi nonpemerintah dan sumbangan berasal dari warga Malaysia yang tinggal di Malaysia ataupun di luar negeri, dan hasil penjualan kaus Bersih,” katanya.

Tuduhan keterlibatan kelompok Yahudi dalam urusan dalam negeri Malaysia adalah isu yang sangat sensitif di negeri dengan mayoritas penduduk Muslim seperti Malaysia.

”Ini adalah usaha yang diulang-ulang oleh kelompok tertentu dalam masyarakat untuk memecah belah negara berdasarkan perbedaan agama dan ras,” tutur Andrew Khoo, salah satu aktivis Bersih 2.0. (kompas.com).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.