Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 07.14

PHYLOPOP.com - Wacana pensiun dini bagi para PNS bisa jadi alternatif solusi yang baik untuk mengatasi masalah pemerataan SDM di lembaga atau kementerian. Sebab masih terjadi penumpukan PNS di sektor administrasi, bukan pelayanan publik.

"Seringkali kita melihat ada penumpukan PNS di tingkat lebih atas, pusat. Tapi sektor pelayanan publik yang langsung berhubungan dengan masyarakat relatif kurang," kata staf khusus presiden bidang pembangunan dan otonomi daerah, Velix Wanggai, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/6/2011).

Menurut Velix, kebijakan pensiun dini bagi PNS saat ini sedang digodog pemerintah. Mulai dari aspek peraturan hingga efeknya bagi pembangunan daerah.

Selain itu, strategi alokasi penggunaan APBD yang lebih tepat di daerah juga perlu terus diperhatikan. "Lalu ada aspek penyediaan sumber daya manusia yang harus kita benahi. Terutama dalam pembenahan alokasi yang kita pilih ada membatasi penerimaan PNS," imbuhnya.

Pria asal Papua ini mengakui masih ada penumpukan PNS di sektor tertentu. Banyak PNS yang memilih bekerja di satuan kerja pemerintah daerah atau di sektor administrasi.

"Lebih banyak administrasi, sementara sektor pelayanan publik kurang. Ketimpangan di tingkat atas, ada penumpukan di satuan tertentu, yang bisa dilakukan pemerintah adalah menata kembali strategi penataan PNS," jelasnya.

Sebelumnya, Rencana pemerintah untuk merampungkan jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) nampaknya bakal terealisasi. Para PNS yang dianggap tak produktif akan disodorkan untuk segera mengambil pensiun dini.

Menteri Keuangan Agus Marto mengatakan opsi pensiun dini akan dikaji melalui produktivitas para PNS. Jika ada PNS yang dianggap sudah tidak dibutuhkan dan pegawai bersangkutan juga menginginkan untuk mengikuti program pensiun dini maka Kementerian Keuangan bisa melepaskan pegawai tersebut.

"Kepada pegawai di lingkungan kemenkeu, pegawai dimungkinkan untuk kita menawarkan pensiun dini secara sukarela. kalau kita buka opsi itu ada di pemerintah, kalau dia ingin ikut program tersebut tapi masih dibutuhkan maka akan kita pertahankan, tapi kalau seandainya kita tidak keberatan kita maka kita akan dukung program pensiun sukarela," jelas Agus saat ditemui di kantornya. (detik.com).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.