PHYLOPOP.com - Semakin makmur, semakin banyak orang yang mau merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai hobi mahal. Kemakmuran di China tidak hanya membawa warganya menjadi penikmat anggur mahal atau pemilik yacht. Orang-orang kaya baru itu sedang dicekoki untuk melestarikan tradisi leluhur mereka : memelihara kuda.
Zhang Zihan, manajer umum pada perusahaan Beijing Yanlong, pedagang kuda terbesar di China ingin mengembalikan tradisi memelihara kuda yang dilakukan orang China ribuan tahun lalu. Tiga ekor kuda jenis Ferghana yang dikenal di China dengan nama hanxuema diimpor oleh Beijing Yanlong dari Asia Tengah. Kuda impor itu akan diperlihatkan di tempat wisata Baimajian di Suzhou, Provinsi Jiangzu.
Kawasan ini merupakan kandang kuda Raja Wu, sekitar 2.000 tahun lalu. Kuda Ferghana berasal dari lembah Ferghana di Asia Tengah. Kuda jenis ini diimpor ke China pertama kali pada masa Dinasti Han. Patung kuda dan gambar-gambar China memperlihatkan kuda ini memiliki kaki pendek, dada bidang serta tubuh yang kuat. Menurut kisah, hanxuema secara harafiah berarti kuda berkeringat darah. Kuda itu memang seperti mengucurkan darah ketika sedang bekerja.
Secara ilmiah, fenomena tersebut disebabkan oleh parasit darah, Parafilaria multipapillosa. Parasit ini menyebabkan kuda lebih sering berdarah. Saat ini diperkirakan hanya ada 3.000 ekor ferghana di seluruh dunia, 2.000 ekor di antaranya hidup di Asia Tengah. Kaisar Wu dari Dinasti Han mengubah namanya menjadi Kuda Surgawi. Dia juga mengirimkan 40.000 orang pada tahun 104 sebelum Masehi ke Ferghana untuk membeli kuda. Tetapi mereka dikalahkan. Pasukan lain berkekuatan 60.000 orang dikirim pada 103 Sebelum Masehi.
Mereka berhasil menegosiasikan pembelian 3.000 kuda, walaupun hanya beberapa puluh yang merupakan kuda berkualitas unggul dan hanya 1.000 ekor yang berhasil mencapai China pada tahun 101 Sebelum Masehi, berhasil mengikat orang Ferghana dengan perjanjian, setiap tahun mereka harus mengirim dua ekor kuda kepada kaisar. Pada masa ini juga sempat terjadi peperangan antara China dengan Ferghana karena mereka menutup perdagangan kuda. Pembeli potensial
"Kami merencanakan memperkenalkan Ferghana kepada orang kaya di kawasan Delta Sungai Yangtze. Mereka merupakan konsumen potensial dan mau mengeluarkan uang untuk membudidayakan kuda secara pribadi," ujar Zhang Zihan. Yanlong mengimpor enam ekor Ferghana seharga 20 juta yuan atau sekitar Rp 26 miliar. Sudah ada pembeli potensial dari Shanxi dan Guangdong. "Setiap ekor kuda akan dihargai lebih dari 5 juta yuan (Rp 6,6 miliar) dalam lelang," ujar Zhang optimistis.
Ini bukan kali pertama Beijing Yanglong mengimpor Ferghana. Pada tahun 2007 zhang dan Qu Qindong wakil sekjen Asosiasi Kuda mengimpor tiga Ferghana pertama mereka dari Asia Tengah. Semua kuda itu terjual kepada satu orang seharga lebih dari 6 juta yuan atau Rp 8 miliar. Memelihara seekor Ferghana bukan murah. Dibutuhkan biaya sekitar 10.000 yuan per tahun atau sekitar Rp 14 juta untuk makan, kesehatan serta biaya pelatihan. Saat ini ada 20 ranch pribadi di sekitar Beijing.
Chu Wen, pemilik Beijing Yihe mulai ranchnya pada tahun 1990an. Dia mendapatkan modal membangun ranch dari bisnis properti. Dengan investasi awal lebih"dari 15 juta yuan atau Rp 20 miliar, saat ini Yihe menempati luas 16,7 hektare termasuk istal standar, lintasan kuda serta kolam renang untuk kuda. ?Dengan berkembangnya ranch saya, saya ingin sekali mengimpor kuda bagus dari luar negeri," kata Chu.
Seiring dengan kenaikan pemilik ranch prinadi, para pemilik kuda sudah membentuk perkumpulan kuda. Saat ini, ada 200 perkumpulan di China. Sebagian besar berada di segi tiga emas Beijing-Tianjin-Tangsan juga di Delta Sungai Yangzte, Delta Sungai Mutiara dan Sichuan. Menurut data dari Asosiasi Industri Kuda China, pada April saja ada 120 ekor kura yang dibeli dari AS oleh lima kelompok di China. Selain itu masih banyak yang diimpor dari Rusia, Kazakhstan dan Jepang. Australia dand AS merupakan sumber kuda paling popular bagi orang kaya china. Selain itu, mereka juga membeli kuda dari Argentina, Uni Emirat Arab, Asia Tengah, Jepang dan Rusia.
Posting Komentar