Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 02.58

PHYLOPOP.com - Selain menimbulkan kesuraman dan bencana kelaparan, tahun tanpa musim panas akibat meletunya Gunung Tambora juga melahirkan suatu temuan yang sangat bermanfaat bagi khalayak masyarakat, yaitu: Sepeda.

Cuaca yang buruk membuat transportasi yang biasanya mengandalkan kuda menjadi tidak nyaman, kuda-kuda banyak yang disembelih, bukan karena manusia tidak memiliki cadangan makanan, melainkan juga karena majikan kesulitan untuk mencari pakan untuk ternak.

Hingga akhirnya Seorang pria Jerman berusia 34 tahun, bernama lengkap Karl Freiherr von Drais, atau biasa disebut sebagai Karl Drais. Berhasil membuat sebuah alat transportasi beroda dua dari bahan kayu, yang diberi nama draisine. Ia menemukannya secara tidak sengaja, sebab saat itu cuaca buruk akibat meletusnya gunung Tambora pada tahun sebelumnya, memaksanya untuk berpikir agar bagaimana peran kuda sebagai pengangkut manusia dapat digantikan oleh manusia sendiri. Satu-satunya cara untuk mengendarai sepeda ini adalah dengan menginjakkan kaki ke tanah agar draisine ini mau meluncur (mirip seperti film the Flinstones).

Rancangan awal sepeda karya Karl Freiherr von Drais 
Penemuan ini juga merupakan titik awal dari prinsip keseimbangan sepeda modern, yang selanjutnya berkembang menjadi sepeda motor dan mobil beroda empat. Setelah ini dalam dua puluh tahun kedepan, rancangan sepeda Karl Drais dikembangkan oleh beberapa orang seperti Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, dan juga Pierre Lallement (1865) yang idenya adalah memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekelilingnya (sekarang dikenal sebagai pelek atau velg). (kompas.com).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.