PHYLOPOP.com - Hai sahabat phylo, salam jumpa lagi. Kali ini phylopop sedang berada di Kota Bukittinggi, tepatnya di Hotel Ambunsuri yang terletak di pusat Kota Bukittinggi. Bersama tiga rekan seprofesi, phylopop menginap di Hotel Ambunsuri sejak dua hari yang lalu. Rekan phylo seprofesi yang menemani phylopop kali ini adalah Ibu Niluh, Ibu Retno, Mbak Wasti dan Mas Bambang. Mereka adalah teman satu kantor.
Seperti biasa sahabat phylo, jika phylopop ke luar kota dengan rekan kerja tiada lain dalam rangka melaksanakan tugas yang diemban negara kepada kami. Kami semua adalah abdi negara dan bangsa. Untuk itu, sambil menyelam minum air ceritanya. Jadi, sambil menjalankan tugas/dinas, phylopop akan berkeliling nusantara untuk mengkabarkan atau melaporkan informasi dan berita terkait kota yang dikunjungi kepada shabat phylo di mana pun berada. Baik itu, temapt wisatanya, kulinernya, kondisi kota dan masyarakatnya dan bisa juga terkait bagaimana situasi dan kondisi pemerintahan daerahnya. Semua itu merupakan rangkaian cerita yang menarik tentunya untuk dikabarkan pada sahabat phylo di seluruh nusantara.
Kali ini, kami nberlima menyewa dua kamar hotel. Satu kamar saya berdua cowok-cowok. Kamar yang lain bertiga semuanya cewek, dengan tambahan bed tentunya, karena satu kamar hanya diperuntukan bagi dua orang.
Hari ini adalah hari dimana kami memulai aktivitas pagi. Kondisi pagi ini di jantung kota Bukittinggi sangat tenang dan dingin menggigil. Tenang karena masyarakatnya memang tergolong masyarakat yang aman dan damai, dan syarat dengan nilai-nilai Islam. Meski demikian, keragaman suku dan agama juga sangat diterima di sini meskipun mayoritas penduduk beragama Islam. Dingin karena memang Kota Bukittinggi berada di dataran tinggi (pegunungan). Hembusan angin dingin datang beriringan dengan suara-suara lembut dari bukit-bukit nan hijauh. Menambah suasana tentram kota ini. Seperti hotel yang kami tempati ini, kemungkinan besar hotel-hotel di Kota Bukittinggi tidak ber-AC karena sepanjang malam dan siang hari kota ini selalu diselimuti hawa dingin nan segar.
Pagi ini, kami bangun jam enam pagi. Tadi subuh juga kiami sudah bangun sebenarnya untuk menunaikan ibadah shalat subuh. Namun karena masih terlalu pagi dan suasananya yang masih tenang dan dingin, kami lanjut berselimut ditemani guling. hehehee...
Hari ini kami punya agenda untuk jalan-jalan keliling kota sambil menguras sedikit demi sedikit isi kantong. Kemarin kami juga judah keluar untuk belanja-belanja. Tapi rasanya masih belum puas. Jadi kami putuskan untuk melanjukan hari ini. Lagi-lagi di Pasar Atas. Nama Pasar Atas ini identik dengan pasar pakaian, terutama pakaian muslim dan kelengkapan lainnya. Nah, sementara ada juga namanya Pasar Bawah. Biasanya Pasar Bawah menjual bahan-bahan kebutuhan rumah tangga seperti beras, sayur mayur dll. Jadi, sebelum kita menentukan akan berbelanja di mana, kita harus mengetahui dulu barang-barang apa yang akan kita belanja agar tidak nyasar ke Pasar Bawah jika ingin membeli pakaian kkas kota ini.
Di pasar atas, kemarin kami sudah berbelanja pakain muslim. Saya sendiri membeli tiga buah mukenah, diperuntukkan buat ibu tercinta, nenek dari bapak dan nenek dari ibu. Lenkap deh, biar mereka tidak berantam kalau belinya hanya satu (hihihih... mangnya anak kecil???). Dengan motif yang apik, rapi, cantik dan menggoda iman (cewek kale... pake menggoda iman segala), harga satu pasang tergolong murah. Cukup keluarin uang Rp. 210.000,- per pasang. Murah kan... !! (Mahal kalee... klo gak punya uang..).
bersambung--->
Seperti biasa sahabat phylo, jika phylopop ke luar kota dengan rekan kerja tiada lain dalam rangka melaksanakan tugas yang diemban negara kepada kami. Kami semua adalah abdi negara dan bangsa. Untuk itu, sambil menyelam minum air ceritanya. Jadi, sambil menjalankan tugas/dinas, phylopop akan berkeliling nusantara untuk mengkabarkan atau melaporkan informasi dan berita terkait kota yang dikunjungi kepada shabat phylo di mana pun berada. Baik itu, temapt wisatanya, kulinernya, kondisi kota dan masyarakatnya dan bisa juga terkait bagaimana situasi dan kondisi pemerintahan daerahnya. Semua itu merupakan rangkaian cerita yang menarik tentunya untuk dikabarkan pada sahabat phylo di seluruh nusantara.
Kali ini, kami nberlima menyewa dua kamar hotel. Satu kamar saya berdua cowok-cowok. Kamar yang lain bertiga semuanya cewek, dengan tambahan bed tentunya, karena satu kamar hanya diperuntukan bagi dua orang.
Hari ini adalah hari dimana kami memulai aktivitas pagi. Kondisi pagi ini di jantung kota Bukittinggi sangat tenang dan dingin menggigil. Tenang karena masyarakatnya memang tergolong masyarakat yang aman dan damai, dan syarat dengan nilai-nilai Islam. Meski demikian, keragaman suku dan agama juga sangat diterima di sini meskipun mayoritas penduduk beragama Islam. Dingin karena memang Kota Bukittinggi berada di dataran tinggi (pegunungan). Hembusan angin dingin datang beriringan dengan suara-suara lembut dari bukit-bukit nan hijauh. Menambah suasana tentram kota ini. Seperti hotel yang kami tempati ini, kemungkinan besar hotel-hotel di Kota Bukittinggi tidak ber-AC karena sepanjang malam dan siang hari kota ini selalu diselimuti hawa dingin nan segar.
Pagi ini, kami bangun jam enam pagi. Tadi subuh juga kiami sudah bangun sebenarnya untuk menunaikan ibadah shalat subuh. Namun karena masih terlalu pagi dan suasananya yang masih tenang dan dingin, kami lanjut berselimut ditemani guling. hehehee...
Hari ini kami punya agenda untuk jalan-jalan keliling kota sambil menguras sedikit demi sedikit isi kantong. Kemarin kami juga judah keluar untuk belanja-belanja. Tapi rasanya masih belum puas. Jadi kami putuskan untuk melanjukan hari ini. Lagi-lagi di Pasar Atas. Nama Pasar Atas ini identik dengan pasar pakaian, terutama pakaian muslim dan kelengkapan lainnya. Nah, sementara ada juga namanya Pasar Bawah. Biasanya Pasar Bawah menjual bahan-bahan kebutuhan rumah tangga seperti beras, sayur mayur dll. Jadi, sebelum kita menentukan akan berbelanja di mana, kita harus mengetahui dulu barang-barang apa yang akan kita belanja agar tidak nyasar ke Pasar Bawah jika ingin membeli pakaian kkas kota ini.
Di pasar atas, kemarin kami sudah berbelanja pakain muslim. Saya sendiri membeli tiga buah mukenah, diperuntukkan buat ibu tercinta, nenek dari bapak dan nenek dari ibu. Lenkap deh, biar mereka tidak berantam kalau belinya hanya satu (hihihih... mangnya anak kecil???). Dengan motif yang apik, rapi, cantik dan menggoda iman (cewek kale... pake menggoda iman segala), harga satu pasang tergolong murah. Cukup keluarin uang Rp. 210.000,- per pasang. Murah kan... !! (Mahal kalee... klo gak punya uang..).
bersambung--->
Posting Komentar