Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Sugiri Syarief, mengingatkan kembali ancaman ledakan penduduk yang kemungkinan terjadi di Indonesia beberapa tahun mendatang.
"Bila tidak dilakukan upaya penekanan laju pertumbuhan penduduk maka akan terjadi ledakan pada beberapa tahun mendatang," kata Sugiri Syarief di Jakarta, Selasa. Pernyataan Sugiri tersebut disampaikan usai membuka Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan BKKBN dengan Kongres Wanita Indonesia.
Sugiri menjelaskan, berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun.
Jika laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk di Tanah Air pada 2045 menjadi sekitar 450 juta jiwa. Itu berarti satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.
Ia menekankan diperlukan langkah konkret guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk melalui berbagai program baik dalam aspek kualitas maupun kuantitas.
"Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan desain induk (grand design) pembangunan kependudukan dan revitalisasi program KB nasional," ujarnya. "Penyebaran penduduk yang baik juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menghindari dampak ledakan penduduk, pada saat ini sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa dan Sumatera karena itu harus dicarikan pemecahannya," katanya.
Sehubungan dengan hal tersebut, BKKBN kembali menggandeng Kowani untuk menyosialisasikan program Keluarga Berencana. Dia menjelaskan kerja sama dengan Kowani sudah dimulai sejak tahun 2005 dan pada tahun ini kembali dimantapkan. (republika.co.id).
"Bila tidak dilakukan upaya penekanan laju pertumbuhan penduduk maka akan terjadi ledakan pada beberapa tahun mendatang," kata Sugiri Syarief di Jakarta, Selasa. Pernyataan Sugiri tersebut disampaikan usai membuka Rapat Koordinasi Nasional Kemitraan BKKBN dengan Kongres Wanita Indonesia.
Sugiri menjelaskan, berdasarkan sensus tahun 2010 diketahui bahwa pertumbuhan penduduk melebihi proyeksi nasional yaitu sebesar 237,6 juta jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk (LPP) 1,49 per tahun.
Jika laju pertumbuhan tidak ditekan maka jumlah penduduk di Tanah Air pada 2045 menjadi sekitar 450 juta jiwa. Itu berarti satu dari 20 penduduk dunia adalah orang Indonesia.
Ia menekankan diperlukan langkah konkret guna menurunkan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kualitas penduduk melalui berbagai program baik dalam aspek kualitas maupun kuantitas.
"Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan desain induk (grand design) pembangunan kependudukan dan revitalisasi program KB nasional," ujarnya. "Penyebaran penduduk yang baik juga bisa menjadi salah satu upaya untuk menghindari dampak ledakan penduduk, pada saat ini sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa dan Sumatera karena itu harus dicarikan pemecahannya," katanya.
Sehubungan dengan hal tersebut, BKKBN kembali menggandeng Kowani untuk menyosialisasikan program Keluarga Berencana. Dia menjelaskan kerja sama dengan Kowani sudah dimulai sejak tahun 2005 dan pada tahun ini kembali dimantapkan. (republika.co.id).
Posting Komentar