Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 20.43
Phylopop.com - Berdasarkan liputan Amal Nur Ngazis Viva.co.id, tim arkeolog Inggris mengumumkan sebuah situs kuno merupakan rumah tempat Yesus dibesarkan. Berdasarkan penanggalan dan penelitian, tim peneliti mengatakan rumah Yesus itu menunjukkan abad pertama masehi.

Melansir Live Science, 2 Maret 2015, arkeolog membeberkan rumah Yesus itu tergolong sederhana. Dindingnya terbuat dari adukan tanah lempung-batu dan dipotong menjadi bukit berbatu.

Arkeolog Universitas Reading Inggris, Ken Dark, menegaskan tim sejauh ini belum bisa benar-benar memastikan apakah Yesus mendiami rumah tersebut. Namun, hasil penelitian menguatkan hipotesa peneliti.

"Apakah ini tempat Yesus dibesarkan? Tak mungkin untuk mengatakan dalam basis arkeologi. Tapi, di sisi lain, tak ada alasan yang bagus untuk mengabaikan identifikasi arkeologi ini," jelas Dark.

Ditambahkan Dark, sebenarnya timnya bukan pihak yang pertama kali menemukan dan meyakini situs tersebut sebagai rumah Yesus.

Riwayatnya bermula pada 1880-an. Saat itu, jelas Dark, biarawati Nazareth merupakan penemu pertama situs. Namun, pada waktu itu, biarawati hanya mendasarkan pada keyakinan situs tersebut merupakan lokasi bersejarah Yesus.

Selanjutnya pada 1936, Henri Senes, seorang arsitek yang juga pastur, mengunjungi situs dan mencatat secara detail struktur atas seizin biarawati setempat. Catatan Senes saat itu dirahasiakan, tak dipublikasikan secara luas.

Kemudian pada bibit penelitian pembuktian situs tersebut kembali dirintis mulai 2006. Biarawati mengizinkan Proyek Arkeologi Nazareth mengakses secara penuh ke dalam situs, termasuk dalam gambar dan catatan yang dibuat pastur Senes.

Tim Dark yang meneliti belakangan menggabungkan semua hasil catatan mulai dari analisis Senes, catatan biarawati, penggalian, informasi dan penelitian sebelumnya. Selanjutnya, tim Dark berupaya merekonstruksi situs tersebut hingga sampai pada kesimpulan situs itu merupakan rumah Yesus.

Makam kuno di dekat rumah Yesus
Dibangun gereja

Arkeolog juga mengungkapkan, selama berabad-abad jejak rumah Yesus itu disamarkan dengan bangunan 'Gereja Gizi' yang dibangun di atas situs oleh Kekaisaran Bizantium. Tujuannya yakni untuk melindungi situs. Selain gereja, di dekatnya juga terdapat dua makam kuno.

(Makam kuno di sekitar rumah Yesus/Livescience/Ken Dark)
Bukti penyamaran situs itu sinkron dengan dokumen teks yang dibuat 670 masehi oleh kepala biara Pulau Iona di Skotlandia, Adomnan. Kepala biara itu tercatat pernah menziarahi Nazareth dan menyebutkan ada sebuah gereja yang pernah dibuat yang mana di situs rumah itu merupakan tempat Yesus dibesarkan.

Dalam catatan penelitiannya, Dark menuliskan rumah Yesus itu terlestarikan dengan sangat baik oleh gereja Bizantium dan tentara salib.

"Rumah dan makam dihiasi dengan mosaik periode Bizantium, ini menunjukkan situs itu sangat penting dan mungkin dihormati," jelas dia.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.