PHYLOPOP.com - Sebagian besar orang memilih atau ingin memiliki rumah dengan langit-langit yang tinggi. Jarak yang lebar antara lantai dengan langit-langit rumah membuat suasana lebih nyaman dan baik untuk sirkulasi udara sehingga ruangan tidak terasa sumpek. Efek positifnya tidak sampai di situ, langit-langit rumah yang tinggi juga baik bagi kesehatan mental.
Sebuah studi mengungkapkan, rumah beratap tinggi dan luas bisa menstimulasi otak dan merasa lebih bebas. Dr Oshin Vartanian dari University of Toronto-Scarborough, yang melakukan penelitian, menjelaskan bahwa ruangan dengan langit-langit yang tinggi membuat otak terstimulasi untuk lebih bereksplorasi dan di waktu yang sama pikirannya juga lebih bebas.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Dr Oshin telah merekrut sejumlah orang yang bersedia menjadi partisipan penelitian. Mereka diminta memandang 200 gambar ruangan, yang setengahnya merupakan ruangan dengan langit-langit yang tinggi. Kemudian partisipan diminta menilai tingkat estetika dari masing-masing ruangan. Selama itu, para peneliti melakukan scan pada otak mereka.
Dari hasil scan alat fMRI, peneliti menemukan bahwa partisipan menilai ruangan dengan langit-langit tinggi lebih menarik ketimbang yang rendah. Selain itu aktivitas otak mereka juga lebih aktif ketika melihat langit-langit yang tinggi. Ada dua bagian otak yang menjadi aktif, berkaitan dengan hal-hal yang bersifat eksploratif.
Ternyata langit-langit atau atap rumah yang tinggi menarik perhatian orang dan kemudian menstimulasi otaknya untuk lebih aktif. Baik itu berpikir atau berimajinasi. Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Environmental Psychlogy ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan pada 2007 silam.
Menurut studi yang dimuat di Journal of Consumer Research, tinggi/rendahnya langit-langit rumah bisa memengaruhi cara orang berpikir. Pakar pemasaran Joan Meyers-Levy dan Rui Zhu yang melakukan penelitian menemukan bahwa langit-langit rumah yang tinggi membuat orang berpikir lebih bebas, kreatif dan melihat segala kemungkinan yang ada. Sedangkan langit-langit rumah yang pendek pemikirannya cenderung sempit dan terbatas.
Sebuah studi mengungkapkan, rumah beratap tinggi dan luas bisa menstimulasi otak dan merasa lebih bebas. Dr Oshin Vartanian dari University of Toronto-Scarborough, yang melakukan penelitian, menjelaskan bahwa ruangan dengan langit-langit yang tinggi membuat otak terstimulasi untuk lebih bereksplorasi dan di waktu yang sama pikirannya juga lebih bebas.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Dr Oshin telah merekrut sejumlah orang yang bersedia menjadi partisipan penelitian. Mereka diminta memandang 200 gambar ruangan, yang setengahnya merupakan ruangan dengan langit-langit yang tinggi. Kemudian partisipan diminta menilai tingkat estetika dari masing-masing ruangan. Selama itu, para peneliti melakukan scan pada otak mereka.
Dari hasil scan alat fMRI, peneliti menemukan bahwa partisipan menilai ruangan dengan langit-langit tinggi lebih menarik ketimbang yang rendah. Selain itu aktivitas otak mereka juga lebih aktif ketika melihat langit-langit yang tinggi. Ada dua bagian otak yang menjadi aktif, berkaitan dengan hal-hal yang bersifat eksploratif.
Ternyata langit-langit atau atap rumah yang tinggi menarik perhatian orang dan kemudian menstimulasi otaknya untuk lebih aktif. Baik itu berpikir atau berimajinasi. Hasil studi yang dipublikasikan dalam Journal of Environmental Psychlogy ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan pada 2007 silam.
Menurut studi yang dimuat di Journal of Consumer Research, tinggi/rendahnya langit-langit rumah bisa memengaruhi cara orang berpikir. Pakar pemasaran Joan Meyers-Levy dan Rui Zhu yang melakukan penelitian menemukan bahwa langit-langit rumah yang tinggi membuat orang berpikir lebih bebas, kreatif dan melihat segala kemungkinan yang ada. Sedangkan langit-langit rumah yang pendek pemikirannya cenderung sempit dan terbatas.
Posting Komentar