PHYLOPOP.com - Kekurangan zat gizi mikro (vitamin, mineral, dan sekelumit/trace minerals) seringkali tersembunyi dan tidak disadari. Kekurangan zat gizi mikro lebih sering terjadi terutama untuk kasus kekurangan kalsium, zat besi, zinc, asam folat, B12, C, dan D pada anak, perempuan, dan ibu hamil. Defisiensi ini seringkali diakibatkan karena diet atau pola makan yang miskin sumber pangan hewani dan buah.
Tanpa mengonsumsi pangan hewani dan sayuran, maka akan sulit bagi tubuh untuk memenuhi kecukupan asupan zat gizi mikro. Untuk mencukupi kebutuhan zinc, disarankan untuk mengonsumsi bahan makanan seperti daging merah, gandum utuh, biji-bijian dan kacang-kacangan. Dalam jumlah yang lebih sedikit, zinc bisa diperoleh dari konsumsi sereal yang telah diolah, beras, ayam, daging berlemak serta ikan, tiram, umbi-umbian dan beberapa sayuran hijau.
Selain terdapat dalam bahan pangan alami, asupan mineral zinc juga dapat diperoleh melalui konsumsi pangan tambahan yang telah difortifikasi dengan tambahan zat gizi mikro serta beberapa produk makanan pelengkap untuk anak seperti susu pertumbuhan.
Angka kecukupan zinc sendiri berbeda bagi setiap tahapan usia dan jenis kelamin. Beberapa literatur seperti Office Dietary Suplements National Institute of Health misalnya menyebutkan, bayi hanya membutuhkan sekitar sekitar 3 mg/hari, untuk anak usia 1-3 tahun sekitar 3 mg/hari, anak 4-8 tahun butuh sekitar 5 mg/hari, perempuan tidak hamil 8-9 mg/hari, perempuan hamil dan menyusui 11-12 mg/hari dan laki-laki dewasa 13-19 mg/hari.
Sementara itu, Medical Affairs Manager PT Sarihusada, Tria Rosemiarti, mengatakan pihaknya berupaya membantu mengatasi upaya peningkatan asupan gizi mikro melalui formulasi produk nutrisi bagi anak dan ibu yang memiliki kandungan zat gizi mikro maupun makro melalui konsep presinutri (kompas).
Posting Komentar