“Persiapan pengemudi perlu diperhatikan. Kenyamanan dan kewaspadaan saat mengemudi juga tetap diutamakan,” ujar Rifat Sungkar, pereli nasional yang juga kerap menjadi mentor pada safety driving. Berikut tipsnya.
Stamina
Pastikan kondisi tubuh saat mengemudi benar-benar fit dan tidak dalam pengaruh obat-obatan yang biasanya mengandung obat tidur meski dosisnya beragam. Upayakan waktu tidur cukup.
Hiburan
Berkendara dalam waktu lama kerap membuat jenuh dan menurunkan tingkat konsentrasi. Ditambah lagi macet, udara panas, rasa lelah dan ngantuk. Hiburan adaslah sarana untuk menjaga mood dan menjauhkan diri dari kejenuhan. Tak kalah penting, lagi tidak menyita konsentrasi kala mengemudi. "Tipe hiburan dianjurkan adalah musik, karena tidak mengganggu konsentrasi dan mudah dioperasikan,” jelas Rifat. Ritme musik juga harus dipilih jangan bertempo cepat, karena bisa memacu adrenalin yang mengarah menjadi pengemudi yang agresif.
Air Putih
Bukan hanya sekadar sebagai pelepas dahaga, meminum air putih bisa menyegarkan apalagi saat lesu dan ngantuk menjelang.
Sikap
Sikap menyetir amat penting untuk berkendara dengan nyaman dan mengutamakan keselamatan. Kondisi ini berlaku untuk segala situasi. Tak kalah penting,menguasai mobil dan kondisinya (penumpang dan barang bawaan).
“Perhatikan rambu lalu-lintas dan hargai pengguna jalan lain. Terlalu agresif atau kalem juga tidak baik,” papar Rifat. Menurutnya, laju lalu-lintas memiliki fase atau ritme. Mengemudi terlalu agresif atau santai akan mengggangu fase atau ritme pengemudi lain. Mereka bisa jadi tidak dapat mengikuti atau bereaksi dengan baik.
Lama Mengemudi
Waktu ideal berada di balik kemudi adalah 3 jam. Sebisa mungkin lakukan rehat dan senam ringan setelah melewati batas waktu tersebut untuk merenggangkan otot-otot Anda yang kaku selama duduk. Jangan memaksakan mengemudi terus-menerus karena akan mempengeruhi kewaspadaan berkendara (kompas).
Posting Komentar