Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 03.24

PHYLOPOP.com - Tak dapat dipungkiri, mobil bertransmisi otomatis akhir ini semakin banyak variannya. Hampir semua mobil baru kini memiliki varian transmisi yang tidak melelahkan kaki kiri ini.

Transmisi otomatis pun diperkirakan bakal menjadi tren di masa depan, transmisi manual diyakini bakal tidak populer.

Namun, pada faktanya mobil bertransmisi matik masih diragukan keamanannya dengan alasan mobil bisa meluncur sendiri karena pengguna terbiasa menggunakan mobil kopling. Kecelakaan yang melibatkan mobil matik masih terjadi

Nah, agar paham karakter transmisi otomatis, detikOto ingin berbagi membantu Anda mengenal mobil matik.

Mobil yang beredar di Indonesia biasanya memiliki urutan tuas transmisi otomatis dari depan kebelakang yang diawali dari P,R,N,D-3,2,L. Adapun P itu Parking yang difungsikan ketika kendaraan diparkir atau berhenti total. R atau Reverse berfungsi untuk mundur.

N atau Netral difungsikan ketika mobil dalam keadaan diam seperti ketika berada di lampu merah. Dalam kondisi ini mobil masih bisa maju atau mundur. Selain di lampu merah tuas N dipakai ketika mobil diderek namun Anda sebelumnya harus memfungsikan Shift. Namun, saat ini ada beberapa transmisi yang tidak bisa maju mundur meski transmisi sudah berada di posisi N, salah satunya Toyota Avanza otomatis.

Kita beralih ke tuas selanjutnya yakni D. D ini berarti posisi Drive atau jalan. Jika tuas pada posisi ini berarti mobil dalam kondisi ideal atau normal, Anda tinggal injek peda gal.

D biasa digunakan untuk menjalankan kendaraan atau drive. Transmisi bekerja secara otomatis meningkatkan gear di mesin mobil. Biasanya gigi mulai bekerja dari 1 ke gigi 4 atau lebih sesuai karakter jalan. Mobil menyesuaikan gigi mesin dengan karakter jalan. Ketika kecepatan rendah gigi berada di posisi 1 atau 2, ketika dipacu dalam kecepatan tinggi, gigi pun bertambah.

Ada juga "D3". Anda tinggal memindahkan dari D ke 1,2,3. Secara otomatis mesin mobil lebih responsif. Cocok untuk diajak berakselerasi. Namun, kini kebanyakan mobil baru tidak mengaplikasikan D-1,2,3.

Salah satu contoh pada Mercedes-Benz. Di sebelah tuas transmisi terdapat "S" atau "S+" atau sport. Jika digunakan, mesin mobil pun menjadi sangat responsif. Mobil lebih ngebut dibanding ketika diposisikan pada tuas "D".

Posisi "2", saat anda meletakan tuas transimisi pada posisi ini, gigi transmisi
bekerja secara maksimal di gigi 2. Sebaiknya gunakan tuas ini jika Anda berada di tanjakan. di "2" performa mesin bisa bekerja maksimal saat mobil berjalan di tanjakan curam sekalipun. Karakter mesin jadi responsif.

Posisi "L", posisi ini gigi transmisi hanya bekerja pada gigi 1. Posisi tuas "L"
akan mempertahankan posisi gigi dengan maksimal. Sebaiknya gunakan "L" untuk turunan tajam agar mobil tidak meluncur, atau ketika mobil menanjak.

Sehubungan dengan perkembangan teknologi saat ini sistem otomatis tambah berwarna ketika BMW memproduksi transmisi 6 percepatan kemudian Mercedes-Benz membuat 7 percepatan dengan 7G tronic. Semuanya bisa dikendalikan dengan manual atau otomatis sesuai keinginan.

Jadi sebelum Anda menggunakan mobil bertransmisi otomatis, sebaiknya Anda memahami simbol-simbol pada transmisi yang menyenangkan ini agar tidak terjadi kecelakaan saat di jalan.

Seperti yang disebutkan Instruktur senior dari Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), Dodi Budiono, kecelakaan mobil matik kebanyakan disebabkan oleh perilaku pengemudinya. Boleh jadi, si pengemudi itu belum tahu benar bagaimana menggunakan mobil otomatis.

"Seorang pengemudi yang difensif, dia harus mengetahui batasan dirinya dan batasan kendaraan yang dikendarainya," kata Dodi saat berbincang dengan detikOto, Kamis (29/7/2010).

Batasan diri yang dimaksud Dodi adalah, setiap pengemudi harus sadar diri, seberapa lihai dia menguasai mobil matik. "Apalagi kalau baru pengalihan dari mobil manual ke mobil matik. Biasakan dulu, pahami dulu perbedaan mobil matik dan manual," katanya.

Dodi mengatakan, mobil matik dan manual memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Pada mobil matik, pengendara hanya bisa mengandalkan pedal rem untuk menghentikan laju kendaraan. (detik.com).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.