Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 01.40
PHYLOPOP.com - Seorang siswa sekolah menengah pertama di Misol Selatan, Kabupaten Radja Ampat, Papua Barat, ditemukan tewas tanpa kepala, setelah dimangsa buaya saat tengah memancing di sungai bersama dua rekan.

Korban diketahui bernama Hanry Rumfabe (14), dimangsa buaya ketika bersama dua temannya, Steven (13) dan Melki (15) memancing di kali Salafem, Distrik Misol Utara, Kabupaten Raja Ampat, akhir pekan lalu.

Informasi yang diperoleh di Radja Ampat, Senin (1/8/2011), Hanry ditemukan warga dua hari setelah kejadian. Selain tidak berkepala, kedua tangan dan kaki serta sejumlah organ tubuh hilang dan jasad yang tersisa adalah tulang punggung berbalut kulit.

Rekan korban, Steven dan Melki menuturkan, mereka memancing ikan di kali yang terletak 500 meter dari perkampungan. Mereka menggunakan perahu kecil, namun setelah 200 meter mengayuh, tiba-tiba Hanry yang berada di hulu perahu disambar buaya dan masuk ke dalam kali yang berkedalaman sekitar lima meter.

Steven dan Melki menuturkan, korban berada di bagian depan perahu sambil mengayuh. Tiba-tiba tubuh korban seperti ditarik keluar dari perahu dan masuk ke dalam air. Perahu yang ditumpangi ketiga anak ini, sempat oleng, bahkan Melki, yang berada tidak jauh dari Hanry sempat menarik kaos Hanry, namun sayang upaya tersebut tidak berhasil.

"Dia ditarik sama buaya, saya sempat lihat," kata Denny kepada ANTARA di kediaman keluarganya, JL Klademak Sorong, Senin (1/8/2011).

Denny yang masih sok dengan kejadian itu, menuturkan, karena ketakukan, ia bersama Steven kembali ke kampung dan memberitahukan kejadian yang dialami Hanry kepada orang tuanya.

Bersama anggota Koramil dan warga setempat, orang tua korban, Yunus Rumfabe melakukan pencarian di sekitar kali. Sayang, hingga malam hari, jasad anak semata wayangnya itu belum ditemukan.

Keesokan harinya, jasad Hanry ditemukan seorang warga, Dominggus (42). Jasad yang tinggal bungkusan punggung itu, terselip di antara pohon bakau dengan kondisi membiru.

Anggota Koramil, Distrik Misol Utara, Sersan Mayor Anwar Lessy mengatakan, saat ini jasad Hanry sudah dibawa ke Sorong untuk dimakamkan. Pihak keluarga sendiri, menolak diotopsi.

Wilayah Papua memiliki banyak sungai yang menjadi habitat buaya, sehingga kerap warga dimangsa, ketika tengah melakukan aktifitas seperti memancing. (vivanews.com). 

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.