PHYLOPOP.com - Aktivitas copas mencopas adalah aktivitas yang biasa dilakukan dalam dunia maya khususnya blogger. Akan tetapi, aktivitas ini lebih sering membuat pemilik blog menjadi jengkel bahkan marah. Bagaimana tidak, tulisan atau artikel yang dihasilkan dari cucuran keringat dan air mata, yang dengan susah payah dipindahkan dari memori/otak ke dalam bentuk tulisan yang menarik dan penuh kreativitas, tanpa belas kasih dan perasaan diambil dan dimasukkan dalam blog orang lain. Tak jarang, tulisan/artikel tersebut diakui sebagai milik pribadi oleh orang tersebut. Sungguh sangat menjengkelkan bukan?
Tapi bagi PHYLOPOP.com, aktivitas copas-mencopas justru bisa membawa hikmah. Daripada menyisakan tenaga khusus untuk jengek-menjengkel, marah memarahi, dan sebel-menyebelin orang yang suka copas (pengcopas), kenapa tidak diikhlaskan saja? Toh aktivitas mereka bermanfaat bagi saya pribadi dan blog saya. Tentu ini tidak jadi masalah. Kenapa ini tidak menjadi masalah? Alasannya adalah sebagai berikut:
Ajang promosi
Aktivitas copas merupakan ajang promosi bagi penulis dan pemilik blog karena pada setiap tulisan yang dicopas, akan disertakan nama penulis atau nama blog sumber tulisan tersebut berasal (ini syarat mutlak bagi siapa saja yang melakukan copas). Hal ini sudah pasti membuat empunya menjadi terkenal layaknya selebritis. Penulis atau blog yang biasa dijadikan ajang copas biasanya selalu diingat dan selalu membuat orang kembali berkunjung untuk membaca.
Membangun jaringan atau link
Jangan meremehkan aktivitas copas-mencopas, karena dengan kegemaran yang membuat jengkel sebagaian besar pemilik blog ini secara langsung atau tidak bisa membangun dan memperkuat jaringan kita di dunia maya (bisa saja berlanjut di dunia nyata). Salah satu aktivitas pengcopas yang bisa dikategorikan membangun jaringan atau link adalah melalui jejak yang ditinggalkannya seperti komentar dan menfollow. Komentar dan follow ini bisa di blog itu sendiri, twitter, facebook dll (kan biasanya kita mencantumkan link facebook, twitter dll di blog). Para pengcopas juga sebenarnya tidak sepenuhnya egois dan tanpa belas kasih. Tak jarang pengcopas meninggalkan jejak di blog kita dan hal ini ia lakukan sebagai bentuk kerjasama dan kepeduliannya pada (blog) kita.
Membagi ilmu
Artikel atau tulisan yang dicopas biasanya hal-hal yang menarik dan memiliki banyak manfaat bagi banyak orang seperti halnya tips kesehatan, olahraga, tempat wisata, hadits dll. Sangat jarang (bahkan mustahil) orang melakukan copas terhadap tulisan atau artikel yang kurang menarik atau tidak memberi manfaat. Bagi pembaca, artikel atau tulisan tersebut akan menjadi tambahan ilmu dan pengetahuan dan akan lanngsung dipraktekkan/diamalkan dalam tindakan nyata sehari-hari.
Memotivasi untuk terus berkarya
Merasa blog dan artikel/tulisan laris manis di dunia maya merupakan kebanggaan tak ternilai karena secara langsung atau tidak pengcopas mengakui bahwa blog atau tulisan/artikel kita berkualitas. Tentu ini juga menunjukkan betapa berkualitasnya diri Anda, ide-ide Anda, dan buah pikiran Anda. Jadi berbanggalah jika blog Anda dicopas. Perasaan bangga ini dapat memotivasi Anda untuk selalu berkreasi menciptakan tulisan/artikel yang berkualitas dan lain dari yang lain. Anda akan terus tertantang. Hal ini sangat baik bagi masa depan blog Anda. Syukur-syukur bisa menarik banyak pengunjung dan pengiklan.
Menjadi ladang amal
Biasanya copas dilakukan karena merasa ada gunannya atau bermanfaat. Bahkan tak jarang, tulisan atau blog mampu merubah perilaku seseorang, misalnya dari yang jarang mandi jadi suka mandi, malas ke kantor jadi rajin, benci olahraga jadi doyan olahraga, dari yang pelit dan suka jahatin orang jadi suka beramal dan berbuat baik pada sesama dll. Bukankah ini menjadi ladang amal bagi pemilik blog? Apalagi ini bulan puasa, Insya Allah pahalanya berlipat-lipat. Tentu dengan syarat, Anda sebagai pemilik blog ikhlas dan mempersilakan pengunjung untuk melakukan copas. Jika jengkel atau marah, bukan pahala yang Anda dapat, jutru dosa yang kian menumpuk. So, pilih dapat pahala atau dosa?
Tulisan ini bukan bermaksud untuk mendukung aktivitas copas-mencopas. Bagaimana pun, blog merupakan cerminan pribadi pemiliknya. Karena itu, sebaik-baiknya sebuah blog adalah yang memuat artikel/tulisan karya sendiri. Karya sendiri dalam blog selain memberi ciri pada pemilik juga memberi kepuasan batin tak ternilai dibanding hasil copas dari blog lain. So, tunjukkan identitas dirimu melalui blog, bukan identitas orang lain. Orang lain bisa, Anda pasti jauh lebih bisa.
Bagi siapa saja yang merasa dan membutuhkan artikel ini, silakan dicopas asal memenuhi rambu-rambu dan etika dalam mencopas. Hidup blogger Indonesia!
Tapi bagi PHYLOPOP.com, aktivitas copas-mencopas justru bisa membawa hikmah. Daripada menyisakan tenaga khusus untuk jengek-menjengkel, marah memarahi, dan sebel-menyebelin orang yang suka copas (pengcopas), kenapa tidak diikhlaskan saja? Toh aktivitas mereka bermanfaat bagi saya pribadi dan blog saya. Tentu ini tidak jadi masalah. Kenapa ini tidak menjadi masalah? Alasannya adalah sebagai berikut:
Ajang promosi
Aktivitas copas merupakan ajang promosi bagi penulis dan pemilik blog karena pada setiap tulisan yang dicopas, akan disertakan nama penulis atau nama blog sumber tulisan tersebut berasal (ini syarat mutlak bagi siapa saja yang melakukan copas). Hal ini sudah pasti membuat empunya menjadi terkenal layaknya selebritis. Penulis atau blog yang biasa dijadikan ajang copas biasanya selalu diingat dan selalu membuat orang kembali berkunjung untuk membaca.
Membangun jaringan atau link
Jangan meremehkan aktivitas copas-mencopas, karena dengan kegemaran yang membuat jengkel sebagaian besar pemilik blog ini secara langsung atau tidak bisa membangun dan memperkuat jaringan kita di dunia maya (bisa saja berlanjut di dunia nyata). Salah satu aktivitas pengcopas yang bisa dikategorikan membangun jaringan atau link adalah melalui jejak yang ditinggalkannya seperti komentar dan menfollow. Komentar dan follow ini bisa di blog itu sendiri, twitter, facebook dll (kan biasanya kita mencantumkan link facebook, twitter dll di blog). Para pengcopas juga sebenarnya tidak sepenuhnya egois dan tanpa belas kasih. Tak jarang pengcopas meninggalkan jejak di blog kita dan hal ini ia lakukan sebagai bentuk kerjasama dan kepeduliannya pada (blog) kita.
Membagi ilmu
Artikel atau tulisan yang dicopas biasanya hal-hal yang menarik dan memiliki banyak manfaat bagi banyak orang seperti halnya tips kesehatan, olahraga, tempat wisata, hadits dll. Sangat jarang (bahkan mustahil) orang melakukan copas terhadap tulisan atau artikel yang kurang menarik atau tidak memberi manfaat. Bagi pembaca, artikel atau tulisan tersebut akan menjadi tambahan ilmu dan pengetahuan dan akan lanngsung dipraktekkan/diamalkan dalam tindakan nyata sehari-hari.
Memotivasi untuk terus berkarya
Merasa blog dan artikel/tulisan laris manis di dunia maya merupakan kebanggaan tak ternilai karena secara langsung atau tidak pengcopas mengakui bahwa blog atau tulisan/artikel kita berkualitas. Tentu ini juga menunjukkan betapa berkualitasnya diri Anda, ide-ide Anda, dan buah pikiran Anda. Jadi berbanggalah jika blog Anda dicopas. Perasaan bangga ini dapat memotivasi Anda untuk selalu berkreasi menciptakan tulisan/artikel yang berkualitas dan lain dari yang lain. Anda akan terus tertantang. Hal ini sangat baik bagi masa depan blog Anda. Syukur-syukur bisa menarik banyak pengunjung dan pengiklan.
Menjadi ladang amal
Biasanya copas dilakukan karena merasa ada gunannya atau bermanfaat. Bahkan tak jarang, tulisan atau blog mampu merubah perilaku seseorang, misalnya dari yang jarang mandi jadi suka mandi, malas ke kantor jadi rajin, benci olahraga jadi doyan olahraga, dari yang pelit dan suka jahatin orang jadi suka beramal dan berbuat baik pada sesama dll. Bukankah ini menjadi ladang amal bagi pemilik blog? Apalagi ini bulan puasa, Insya Allah pahalanya berlipat-lipat. Tentu dengan syarat, Anda sebagai pemilik blog ikhlas dan mempersilakan pengunjung untuk melakukan copas. Jika jengkel atau marah, bukan pahala yang Anda dapat, jutru dosa yang kian menumpuk. So, pilih dapat pahala atau dosa?
Tulisan ini bukan bermaksud untuk mendukung aktivitas copas-mencopas. Bagaimana pun, blog merupakan cerminan pribadi pemiliknya. Karena itu, sebaik-baiknya sebuah blog adalah yang memuat artikel/tulisan karya sendiri. Karya sendiri dalam blog selain memberi ciri pada pemilik juga memberi kepuasan batin tak ternilai dibanding hasil copas dari blog lain. So, tunjukkan identitas dirimu melalui blog, bukan identitas orang lain. Orang lain bisa, Anda pasti jauh lebih bisa.
Bagi siapa saja yang merasa dan membutuhkan artikel ini, silakan dicopas asal memenuhi rambu-rambu dan etika dalam mencopas. Hidup blogger Indonesia!
Posting Komentar