Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 10.00

PHYLOPOP.com - Dua peristiwa besar telah menodai khusuknya ibadah haji jamaah di tahun 2015 ini. Diawali dengan jatuhnya crane di Masjidil Haram yang menelan ratusan korban dari berbagai negara, termasuk Indonesia.

Tak lama setelah peristiwa crane, di pagi hari bersamaan dengan diadakannya shalat idul adha, musibah Mina pun terjadi. Ratusan orang dari berbagai negara meninggal dan luka-luka akibat terinjak ketika saling rebutan jalan menuju lempar jumrah.

Pertanyaannya, benarkan kedua peristiwa itu merupakan sebuah bencana? Atau jangan-jangan itu sebuah rekayasa?

Bencana dalam arti ini adalah sebuah peristiwa yang terjadi di luar kehendak atau kemampuan manusia. Ia terjadi tanpa disadari dan sudah merupakan sebuah takdir yang tak bisa dihindari karena di luar kemampuan manusia atau tidak ada unsur kesengajaan.

Sedangkan rekayasa dimaknai sebagai sebuah peristiwa yang terjadi akibat kelalaian atau unsur kesalahan manusia. Baik itu disengaja atau pun tidak disengaja. Artinya, secara prinsip pada dasarnya peristiwa tersebut dapat dihindari jika pihak terkait dalam hal ini pemerintah Arab Saudi dan atau masyarakat yang menunaikan ibadah haji tidak mengabaikan kewajibannya.

Jika kedua peristiwa tersebut kita maknai sebagai sebuah bencana, maka tak seorang pun bisa menghindarinya meskipun segala upaya telah dilakukan. Tentu tidak ada yang bisa dipersalahakan terkait hal ini.

Namun jika ternyata merupakan sebuah rekayasa dalam arti ada unsur kesengajaan atau kelalaian, maka sudah sepantasnya pihak yang terlibat dimintai pertanggungjawaban. Baik secara hukum maupun dikenai kewajiban untuk membiayai atau mengganti segala biaya yang ditimbulkan, baik materil maupun moril.

Sebagian pihak menuding kedua peristiwa tersebut terjadi karena kelalaian pemerintah setempat, meskipun pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Dalam Negeri menuding balik peristiwa tersebut disebabkan ketidakdisiplinan jemaah dalam mentaati jalur dan jadwal yang telah ditetapkan.

Apapun penyebab kedua tragedi di atas, pemerintah Indonesia layaknya mengambil tindakan tegas. Mengusut tuntas pihak-pihak yang mungkin telah melalaikan kewajibannya, terutama kepada pemerintah Arab Saudi. Bukan untuk menyalahkan, melainkan sebagai langkah antisipatif agar tidak terjadi hal yang sama di musim haji mendatang.

Wallahu'alam bishawab!

* Tulisan ini merupakan pandangan pribadi, tidak mewakili pandangan instansi apapun.


Penulis:
Zainudin
Kementerian Dalam Negeri

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.