Country Manager Ruckus Wireless Satuko Tamtama menyampaikan bahwa dari 60 juta pengguna internet di Indonesia, setengahnya merupakan pengguna perangkat bergerak. "Bayangkan saja diprediksi pada 2015 jumlah tersebut meningkat menjadi 100 juta pengguna internet," katanya di Jakarta, Selasa (25/9).
Operator seluler juga mengkalkulasi ulang strategi wi-fi mereka dalam menghadapi kepadatan jaringan yang disebabkan meledeaknya lalu lintas data bergerak. Operator menggunakan wi-fi secara strategis untuk menghilangkan beban lalu lintas data sehingga menguranngi kemacetan layanan data mereka.
"Pertumbuhan kapasitas wi-fi setiap tahunnya 15%-20%. Bagi kami artinya, orang-orang begitu lapar dengan informasi dan para penyedia jasa layanan internet harus siap untuk melakukan peningkatan kapasitas," ujar Satuko.
Ruckus yang bergerak pada penyediaan solusi smart wi-fi memungkinkan operator untuk mengintegrasikan fungsi wi-fi ke inti jaringan mereka sehingga konsumen dapat menikmati konektivitas internet bergerak di mana pun.
Beberapa perusahaan terkenal di Indonesia yang menggunakan solusi smart wi-fi Ruckus adalah Marriot Hotel Group, Shangri-la Hotels and Resorts, Mulia Hotel, Astra Graphia, Tim SAR Indonesia, CBN, Telkom, Telkomsel, dan Indosat.
Belum lagi Ruckus melihat potensi besar rencana pemerintah kota Jakarta yang ingin menyediakan hotspots nirkabel di berbagai area publik. Upaya tersebut memang inisiatif ibukota negara menjadi salah satu kota di dunia yang paling terkoneksi di 2015.
"Selain itu Indonesia juga dikenal sebagai pengguna situs jejairng sosial terbesar di dunia, misalkan saja untuk Facebook. Lebih dari 40 juta orang memiliki akun di situs tersebut," tambah Satuko.
Ruckus sendiri memperkenalkan produk soulsi akses poin smart wi-fi three-stream kapasitas tertinggi, yaitu Zone Flex 7982 dan dual-stream, yaitu Zone Flex 7321 paling terjangkau di industri untuk operator telekomunikasi dan perusahaan.
Kedua produk tersebut dinilai dapat menghadirkan kinerja konsisten dan kestabilan koneksi dalam lingkungan yang banyak penggunanya dalam waktu bersamaan khususnya perangkat bergerak yang terus-menerus berpindah lokasi maupun orientasi telah menjadi perhatian utama.
"Perubahan dari orientasi setiap perangkat dapat menurunkan kinerja hingga lima kali dan umumnya produk-produk wi-fi sulit untuk beradaptasi. Untuk mengatasi masalah tersebut, Zone Flex 7982 dan Zone Flex 7321 mengintegrasikan berbagai teknologi unik yang tidak ditemui pada sistem wi-fi lain," jelas Satuko.
Ia melanjutkan kemampuan unik tersebut membuat kedua produk tersebut mengurangi interfensi atau gangguan frekuensi radio. Pada akhirnya Zone Flex bisa beradaptasi dengan perubahan sinyal wi-fi dari perangkat bergerak yang terhubung.
Satuko menuturkan, Zone Flex 7982 ideal untuk lokasi padat seperti bandara, stadion, sekolah, hotel, dan tempat-tempat publik lainnya karena bisa mendukung hingga 500 klien bersamaan, menawarkan 2-4 kali kinerja dan jangkauan, serta peningkatan sinyal 4 dB sehingga lebih sensitif penerimaannya.
Sementara Zone Flex 7321 berukuran ringan dapat mendukung 256 pengguna bersamaan. Menurut Satuko, produk itu merupakan solusi entry-level 802.11n AP yang paling terjangkau dan kaya fitur.
"Ideal untuk penggunaan sederhana dengan cakupan lebih kecil seperti UKM (usaha kecil menengah) dan kantor-kantor di daerah-daerah maupun di negara berkembang yang membutuhkan solusi handal dengan harga lebih terjangkau," pungkasnya (media indonesia).
Posting Komentar