PHYLOPOP.com – Phylovers yang baik hati dan suka menabung (hehee…). Salam jumpa lagi dengan Phylopop, kali ini masih seputar harga BBM. Saat ini, terutama ketika pemerintah sedang getol-getolnya mengkampanyekan kenaikan harga BBM, tentu benak kita sebagai rakyat bertanya ada apa ini? Kenapa pemerintah bertekad menekan atau pengurangan subsidi harga BBM?
Kali ini, tak ada salahnya Phylopop mengkaji permasalahan ini dari sudut pandang pemerintah. Paling tidak agar Phylovers tau apa sebenarnya yang diinginkan pemerintah ketika ingin menaikkan (mengurangi subsidi) harga BBM yang menjadi urat nadi penggerak perekonomian rakyat.
Menaikkan harga premium dan solar bagi pemerintah bukan semata sebagai langkah untuk menghemat anggaran. Setidaknya ada lima alasan penting kenapa pemerintah berkomitmen mengurangi subsidi BBM, yakni agar lebih berpihak pada si kecil, lebih hemat dan ramah lingkungan, lebih bermanfaat, lebih benar, dan lebih awet.
Lebih berpihak pada si kecil
Selama ini, subsidi bahan bakar minyak (BBM) justru lebih membantu warga kelompok menengah atas yang sudah berkecukupan. Mereka lebih menikmati subsidi karena memiliki mobil pribadi. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, secara rata-rata rumah tangga kaya menikmati subsidi bensin 10 kali lipat lebih besar daripada rumah tangga miskin. Pemotongan subsidi BBM dengan demikian merupakan pilihan yang lebih bijak dalam membelanjakan uang negara. Hasil pemotongan subsidi itu dapat dipakai untuk membiayai berbagai program pengentasan kemiskinan dan lebih dinikmati oleh rakyat kecil.
Lebih hemat dan ramah lingkungan
Pemangkasan subsidi membuat harga Premium dan Solar menjadi lebih wajar. Harga premium dan solar yang jauh lebih murah dari semestinya mendorong orang boros dan ceroboh dalam mengkonsumsi. Padahal, minyak adalah sumber energi yang langka dan tidak terbarukan. Pemakaian BBM yang berlebihan juga menurunkan kualitas lingkung an hidup kita. Harga BBM yang lebih realistis akan mendorong penghematan dan konversi ke sumber energi lain yang lebih bersih, terutama gas.
Lebih bermanfaat
Dana yang seharusnya habis untuk subsidi bisa dialihkan pemakaiannya untuk membiayai belanja lain yang lebih berguna bagi rakyat banyak. Anggaran bisa dipakai membiayai berbagai proyek yang memperbaiki kualitas hidup kaum kurang mampu, seperti membangun infrastruktur maupun perbaikan layanan pendidikan. Pengeluaran seperti ini dampaknya bersifat jangka panjang karena merupakan belanja modal atau investasi pemerintah. Sedangkan subsidi BBM bersifat konsumtif, sekali dipakai habis.
Lebih benar
Pemangkasan subsidi mengurangi dorongan untuk penyelewengan dan penyelundupan. Selama ini, selisih harga BBM bersubsidi dengan BBM non-subsidi yang terlalu besar mendorong terjadinya penyelewengan dan penyelundupan ke luar negeri maupun dipakai oleh pengguna yang tidak berhak. Saat ini, harga BBM non-subsidi hampir dua kali lipat jika dibandingkan harga Premium dan Solar. Akibatnya, banyak pelaku industri yang tergoda untuk mengejar keuntungan secara tidak sah dengan membeli BBM bersubsidi. BBM bersubsidi juga memberikan keuntungan besar jika diselundupkan ke luar negeri. Artinya, anggaran negara berupa subsidi yang semestinya berguna untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat justru lebih dinikmati penyelundup dan penyeleweng.
Lebih awet
Efek positif pengurangan subsidi premium dan Solar akan terasa dalam jangka waktu cukup lama. Bukan hanya bagi anggaran 2012, efek positif pemangkasan subsidi BBM akan meringankan beban negara pada tahun-tahun mendatang. Porsi pengeluaran pemerintah berupa subsidi yang kurang tepat sasaran dan berdampak sementara akan menurun. Dana yang tadinya untuk subsidi itu dapat dialihkan untuk membiayai investasi infrastruktur, perbaikan sumber daya manusia, serta penanggulangan kemiskinan yang efek positifnya lebih bersifat jangka panjang dan permanen.
Demikian Phylovers semoga bisa mencerahkan. Soal pro dan kontra kenaikan harga BBM dikembalikan pada hati nurani masing-masing. Apapun pilihan Phylovers, lakukan melalui tindakan-tindakan yang wajar dan tidak merugikan orang lain. Bangsa ini butuh rakyat yang mampu berpikir cerdas, bukan rakyat yang mengutamakan ketamakan dan emosi sesaat. Selamat berjuang dan tetap semangat lakukan yang terbaik untuk bangsa. Sampai jumpa pada bahasan berikutnya.
Kali ini, tak ada salahnya Phylopop mengkaji permasalahan ini dari sudut pandang pemerintah. Paling tidak agar Phylovers tau apa sebenarnya yang diinginkan pemerintah ketika ingin menaikkan (mengurangi subsidi) harga BBM yang menjadi urat nadi penggerak perekonomian rakyat.
Menaikkan harga premium dan solar bagi pemerintah bukan semata sebagai langkah untuk menghemat anggaran. Setidaknya ada lima alasan penting kenapa pemerintah berkomitmen mengurangi subsidi BBM, yakni agar lebih berpihak pada si kecil, lebih hemat dan ramah lingkungan, lebih bermanfaat, lebih benar, dan lebih awet.
Lebih berpihak pada si kecil
Selama ini, subsidi bahan bakar minyak (BBM) justru lebih membantu warga kelompok menengah atas yang sudah berkecukupan. Mereka lebih menikmati subsidi karena memiliki mobil pribadi. Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2010 oleh Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, secara rata-rata rumah tangga kaya menikmati subsidi bensin 10 kali lipat lebih besar daripada rumah tangga miskin. Pemotongan subsidi BBM dengan demikian merupakan pilihan yang lebih bijak dalam membelanjakan uang negara. Hasil pemotongan subsidi itu dapat dipakai untuk membiayai berbagai program pengentasan kemiskinan dan lebih dinikmati oleh rakyat kecil.
Lebih hemat dan ramah lingkungan
Pemangkasan subsidi membuat harga Premium dan Solar menjadi lebih wajar. Harga premium dan solar yang jauh lebih murah dari semestinya mendorong orang boros dan ceroboh dalam mengkonsumsi. Padahal, minyak adalah sumber energi yang langka dan tidak terbarukan. Pemakaian BBM yang berlebihan juga menurunkan kualitas lingkung an hidup kita. Harga BBM yang lebih realistis akan mendorong penghematan dan konversi ke sumber energi lain yang lebih bersih, terutama gas.
Lebih bermanfaat
Dana yang seharusnya habis untuk subsidi bisa dialihkan pemakaiannya untuk membiayai belanja lain yang lebih berguna bagi rakyat banyak. Anggaran bisa dipakai membiayai berbagai proyek yang memperbaiki kualitas hidup kaum kurang mampu, seperti membangun infrastruktur maupun perbaikan layanan pendidikan. Pengeluaran seperti ini dampaknya bersifat jangka panjang karena merupakan belanja modal atau investasi pemerintah. Sedangkan subsidi BBM bersifat konsumtif, sekali dipakai habis.
Lebih benar
Pemangkasan subsidi mengurangi dorongan untuk penyelewengan dan penyelundupan. Selama ini, selisih harga BBM bersubsidi dengan BBM non-subsidi yang terlalu besar mendorong terjadinya penyelewengan dan penyelundupan ke luar negeri maupun dipakai oleh pengguna yang tidak berhak. Saat ini, harga BBM non-subsidi hampir dua kali lipat jika dibandingkan harga Premium dan Solar. Akibatnya, banyak pelaku industri yang tergoda untuk mengejar keuntungan secara tidak sah dengan membeli BBM bersubsidi. BBM bersubsidi juga memberikan keuntungan besar jika diselundupkan ke luar negeri. Artinya, anggaran negara berupa subsidi yang semestinya berguna untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat justru lebih dinikmati penyelundup dan penyeleweng.
Lebih awet
Efek positif pengurangan subsidi premium dan Solar akan terasa dalam jangka waktu cukup lama. Bukan hanya bagi anggaran 2012, efek positif pemangkasan subsidi BBM akan meringankan beban negara pada tahun-tahun mendatang. Porsi pengeluaran pemerintah berupa subsidi yang kurang tepat sasaran dan berdampak sementara akan menurun. Dana yang tadinya untuk subsidi itu dapat dialihkan untuk membiayai investasi infrastruktur, perbaikan sumber daya manusia, serta penanggulangan kemiskinan yang efek positifnya lebih bersifat jangka panjang dan permanen.
Demikian Phylovers semoga bisa mencerahkan. Soal pro dan kontra kenaikan harga BBM dikembalikan pada hati nurani masing-masing. Apapun pilihan Phylovers, lakukan melalui tindakan-tindakan yang wajar dan tidak merugikan orang lain. Bangsa ini butuh rakyat yang mampu berpikir cerdas, bukan rakyat yang mengutamakan ketamakan dan emosi sesaat. Selamat berjuang dan tetap semangat lakukan yang terbaik untuk bangsa. Sampai jumpa pada bahasan berikutnya.
Posting Komentar