Kabar gembira ini datang langsung dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB). Pada pertemuan anggota Badan Pemeriksa Keuangan dengan Wali Kota/Bupati seluruh Bali dan Nusa Tenggara, di Denpasar, Jumat (19/4) yang lalu, Menpan dan RB menyampaikan kepada para bupati/walikota yang hadir bahwa untuk memenuhi kebutuhan tenaga pegawai yang benar-benar dibutuhkan secara khusus, seperti tenaga medis dan pengajar, disediakan kuota 60 ribu orang calon PNS.
Kabar gembira juga bagi Phylovers yang ingin berkarir di kementerian/lembaga pusat, dari kuota 60 ribu orang tersebut, 20 ribu orang adalah jatah pusat. Artinya, jika Phylovers punya niat untuk melayani rakyat di tingkat nasional, yang ditempatkan di berbagai kementerian/lembaga, baik yang berada dan berkantor di pusat maupun di daerah, maka bersiap-siaplah agar Phylovers menjadi salah satu orang yang beruntung dari 20 ribu kuota tersebut. Siapkan diri matang-matang dengan segala kemampuan, karena persaingan di pusat jauh lebih ketat dibanding jika ingin melamar di pemerintah daerah maisng-masing.
Untuk pemerintah daerah yang jumlahnya 40 ribu kuota, kewenangan untuk mengajukan kebutuhan calon pegawai melalui jalur CPNS diserahkan kepada kepada masing-masing daerah tergantung kebutuhan. Yang pasti, jumlah yang diajukan masing-masing daerah akan disaring atau dirampingkan lagi oleh Kemenpan dan RB. Yah.. namanya juga usaha, jadi silakan saja pemerintah daerah mengajukan banyak-banyak. Jika dikabulkan setengahnya sajakan sudah cukup.
Untuk menjamin analisis kebutuhan CPNS tersebut, pihak Kemenpan dan RB akan menyiapkan tenaga analis jabatan untuk menentukan kebutuhan yang pas di masing-masing daerah. Tentu ini hanya disiapkan di tingkat provinsi.
Trus bagaimana dong dengan moratorium sementara penerimaan PNS yang masih berjalan saat ini? Apakah sudah tidak berlaku alias sudah habis masanya? Terhadap pertanyaan ini, Kemenpan dan RB punya jawabannya. Ternyata, moratorium masih tetap berlaku. Penerimaan terhadap 60 ribu CPNS tahun 2012 ini sifatnya terbatas pada jenis jabatan seperti tenaga medis dan pengajar/guru.
Lagipula, dilihat dari perbandingan antara jumlah kuota tahun ini dengan jumlah PNS pensiun akibat berlakunya moratorium, masih tidak imbang. Bayangkan saja, pemerintah hanya menyediakan kuota sebanyak 60 ribu orang sementara yang pensiun selama masa moratorium bisa mencapai 120 ribu orang. Itu artinya, jumlah kuota yang tersedia hanya setengah dari jumlah pegawai yang pensiun.
Jumlah kuota itu masih tergolong wajar daripada tidak sama sekali. Paling tidak, dari jumlah kuota yang terbatas itu bisa merefreshkan kondisi aparatur pemerintah di daerah maupun pusat. Karena sebenarnya, dari segi kualitas dan kompetensi, PNS kita masih sangat kurang. Adapun permasalahan sekarang adalah tidak seimbangnya distribusi PNS dan masih banyaknya PNS yang tidak mampu menjalankan tugasnya. Jangankan di daerah, di pusatpun PNS yang hanya bisa foto copy dan selebihnya duduk-duduk saja berseliweran di hampir semua kementerian/lembaga. Parahnya, sebagian besar dari mereka sudah memiliki golongan yang cukup tinggi. Phylopop jadi berpikir, gimana ya sistem jenjang pangkat, golongan, karir atau apapun namanya, yang sudah diterapkan pemerintahan yang lalu, yang masih menyisahkan SDM yang banyak dan tidak mumpuni seperti saat ini?
Pertanyaan di atas cukup Phylovers jawab dalam hati masing-masing. Yang jelas ke depan kita selalu berharap agar birokrasi kita akan lebih baik. Sekarang, tantangan sudah di depan mata. So, silakan segera mengambil tindakan, terutama bagi Phylovers yang punya minat mengabdi untuk negeri ini, di pusat maupun di daerah, untuk menunjukkan kemampuannya dan bisa berkompetisi dengan fair agar menjadi bagian dari 60 ribu calon PNS yang beruntung yang sudah disediakan pemerintah. Selamat berjuang, semoga sukses. Sampai bertemu di tema berikutnya. Salam hangat selalu.
Posting Komentar