Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 11.13
PHYLOPOP.com - Sahabat Phylo, rasa-rasanya hingar bingar aksi demo menolak kenaikan harga BBM tahun ini belum jua berakhir. Bagaimana tidak, kenaikan BBM selalu saja diikuti kenaikan harga bahan pokok kebutuhan sehari-hari. Sungguh ini realita yang mencekik sebagian besar rakyat kita yang masih dilanda kemiskinan. Kenyataan ini memang tidak adil karena pemerintah dinilai hanya mementingkan perutnya sendiri. 

Sudahlah. Daripada berkutat dengan masalah yang pelik ini, kita ambil hikmahnya saja. Kenaikan harga BBM hanya soal waktu, karena sumber daya alam sebagai bahan utama BBM itu merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Parahnya lagi, ketersediaannya di perut bumi kita kian menipis. Barangkali sudah saatnya kita bijak dalam memanfaatkan BBM. Hitung-hitung bisa enyelelamatkan bumi ini dari kehancuran. Satu tetes BBM yang kita hemat, itu adalah napas berharga bagi alam yang kita huni ini. 

Selain hikmah di atas, barangkali kita perlu berpikir positif atas niat pemerintah menaikkan harga BBM. Toh subsidi terhadap BBM tersebut akan dialihakn untuk subsidi pada bidang-bidang lain yang barangkali lebih dibutuhkan masyarakat miskin. Barangkali juga akan lebih tepat sasaran. Untuk itu, kali ini Phylopop juga tidak ingin berkutat seolah tak berujung dengan pro konta kenaikan harga BBM. Kali ini Phylopop akan menyajikan kebijakan subsidi yang ditawarkan pemerintah sebagai akibat dikuranginya subsidi BBM (kenaikan harga BBM). Asal Sahabat Phylo tau, saat ini pemerintah sudah menyediakan empat paket kompensasi jika harga BBM naik. Apa sajakah paket tersebut? Simak penjelasannya berikut ini. 

Penambahan frekuensi jatah beras untuk rakyat miskin
Penambahan ini sebanyak dua bulan, menjadi 14 kali per ta­hun, dari saat ini sebanyak 12 kali per tahun dengan harga tebus tetap Rp 1.600 per kilogram.

Pemberian Bantuan Langsung Sementara Masyara­kat (BLSM) 
Bantuan ini berupa dana tunai senilai Rp 150.000 per bulan. Penerima bantuan ini adalah 18,5 juta rumah tangga yang mencakup 30% rumah tangga dengan tingkat sosial ekonomi terendah di Indonesia. 

Penambahan beasiswa
Penambahan beasiswa ini juga hanya untuk rumah tangga miskin. Penambahahan ini diberikan selama enam bulan.

Kompensasi untuk sektor transportasi 
Kompensasi ini disalurkan sebesar Rp 5 triliun. Tujuannya, agar kenaikan tiket angkutan kelas ekonomi tidak melonjak sejalan dengan kenaikan harga Premium dan Solar

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.