Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 09.23
Professor Ning Li, peneliti dari State Key Laboratories for Agrobiotechnology di China Agricultural University, sedang mengembangkan ASI dari susu sapi. Ia melakukannya lewat proses kloning dan rekayasa genetika sapi perah.

Pengembangan ini dilakukan untuk menyediakan alternatif air susu ibu dan susu formula. ASI diketahui memiliki kelebihan karena mengandung zat yang mampu melawan infeksi yang meningkatkan kekebalan tubuh.

Sejumlah gen manusia akan disisipkan pada DNA sapi perah holstein. Kemudian, embrio yang telah direkayasa genetik akan ditanamkan pada sapi wali. Embrio akan berkembang menjadi sapi yang berkemampuan memproduksi air susu setara ASI.

Ning Li mengklaim bahwa dengan proses tersebut, sapi perah bisa menghasilkan susu sapi dengan kandungan nutrisi setara ASI. Kandungan lemak dalam susu sapi, misalnya, berhasil ditingkatkan sebanyak 20 persen.
Beberapa nutrisi penting yang juga terdapat dalam susu sapi setelah proses tersebut adalah lisosim, senyawa antimikrobia yang secara alami terdapat dalam ASI serta lactoferrin dan alpha lactalbumin yang menunjang kekebalan tubuh.

Ning Li mengatakan, rasa ASI sapi ini sedikit berbeda dengan ASI asli. "Rasa susu ini lebih menyengat dari susu normalnya," katanya. Ia juga mengklaim bahwa ASI yang dihasilkan oleh sapi tersebut aman untuk dikonsumsi.

"Kami berencana untuk mengomersialisasikan riset dalam bidang ini selama tiga tahun. Tentang ASI sapi, 10 tahun atau lebih mungkin dibutuhkan untuk bisa menghidangkan susu ini ke gelas konsumen," kata Ning Li. (kompas.com)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.