Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 21.14
KEMENTERIAN  DALAM  NEGERI
REPUBLIK  INDONESIA

SAMBUTAN KEPALA BADAN 
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI PADA UPACARA PENUTUPAN DIKLATPIM TK. III ANGKATAN KE-01 DI PUSAT DIKLAT KEMENDAGRI REGIONAL BUKITTINGGI
Baso, 30 April 2011

Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati :
1.      Peserta Diklatpim Tk. III Angkatan ke-01;
2.      Kepala Pusat Diklat Kemendagri Regional Bukittinggi;
3.      Para Pejabat Struktural dan Fungsional, serta undangan dan hadirin yang berbahagia.
Syukur Alhamdulillah mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan rahmat-Nya pada hari yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan untuk menghadiri upacara penutupan Diklatpim Tk. III di Pusat Diklat Kemendagri Regional Bukittinggi dalam keadaan sehat wal’afiat.
Hadirin yang berbahagia,
Pertama-tama, saya ucapkan selamat dan sukses kepada Saudara/i yang dengan niat yang tulus dan penuh semangat telah merampungkan pelaksanaan Diklat ini dengan baik. Hal ini tiada lain merupakan bentuk apresiasi Saudara/i terhadap loyalitas dan pengabdian sebagai aparatur pemerintah agar lebih siap memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dan pengabdian yang paripurna pada bangsa dan negara.
Akhir-akhir ini kita dihebohkan dengan berbagai kasus yang banyak menimbulkan keresahan dalam masyarakat. Salah satu yang paling hangat adalah aksi terorisme dan gerakan pencucian otak yang dilakukan oleh pengikut Negara Islam Indonesia (NII). Terkait dengan itu, terdapat beberapa hal yang perlu saya sampaikan sebagaimana berikut ini.
Pertama, maraknya aksi terorisme akhir-akhir ini melahirkan beragam persepsi di tengah masyarakat. Tak jarang persepsi tersebut justru memojokkan pemerintah, di antaranya menganggap pemerintah tidak serius dalam hal antisipasi dan penanggulangan berbagai aksi terorisme dan yang lebih mengkhawatirkan adalah tuduhan bahwa aksi terorisme dijadikan pemerintah sebagai ajang pengalihan isu. Sebagai aparatur pemerintah, hal ini perlu kita luruskan bersama karena pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme sangat concern dengan komitmen untuk menanggulangi berbagai bentuk aksi terorisme secara terpadu dan berkesinambungan.
Kedua, aksi terorisme sering dikaitkan dengan agama tertentu. Untuk itu, sangat perlu kiranya kita memahaminya secara historis baik dalam sejarah Islam maupun sejarah Kristen agar tidak salah persepsi. Dalam sejarah Kristen, William B. Riley mendirikan Asosiasi Kristen Fundamentalis Dunia pada tahun 1919. Sembilan tahun kemudian, yakni tahun 1929 lahirlah kelompok fundamentalisme Islam di Mesir dengan nama Ikhwanul Muslimin yang didirikan di Ismailiyyah di bawah pimpinan Hasan al-Bannâ (1906-1949). Yang lebih penting adalah baik dalam Islam maupun Kristen, gerakan fundamentalisme bukanlah gerakan terorisme, melainkan sebagai upaya memurnikan ajaran agama melalui gerakan-gerakan yang lebih humanis tanpa kekerasan. 
Ketiga, Bill Swann, profesor psikologi di University of Texas di Austin, melakukan penelitian terkait alasan kenapa teroris berani mati demi kelompoknya. Penelitian ini dilakukan terhadap sejumlah 506 (lima ratus enam) mahasiswa dari Universidad Nacional de Educacion a Distancia di Spanyol dan dipublikasikan dalam Psychological Science (2011). Hasil penelitian menemukan bahwa sebagian besar orang yang “menyatu”, yaitu orang-orang yang menganggap dirinya benar-benar menyatu dalam kelompoknya, seperti kelompok teroris dan NII, akan bersedia melakukan tindakan ekstrim bahkan siap mati untuk kebaikan kelompoknya. Hal ini didasarkan pada perasaan menyatu dan merasa jiwanya berkembang di dalam kelompok.

Peserta Diklatpim yang saya banggakan,
Menghadapi permasalahan tersebut di atas, melalui forum ini ada beberapa pesan yang perlu saya sampaikan pada Saudara/i.
Pertama, saya berharap Saudara/i dapat merenungi satu atau beberapa alternatif pemecahan masalah yang terkait dengan maraknya berbagai aksi terorisme dan gerakan fundamentalisme akhir-akhir ini di tengah masyarakat, tentunya dengan landasan pengalaman dan pengetahuan yang Saudara/i dapatkan selama pelaksanaan Diklat ini berlangsung. Alternatif tersebut dapat menjadi referensi berharga ketika Saudara/i kembali ke instansi masing-masing sehingga lebih siap menghadapi berbagai fenomena serupa baik di lingkungan kerja lebih-lebih dalam masyarakat.
Kedua, selain menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai aparatur pemerintah, ketika berada di tengah-tengah masyarakat Saudara/i memiliki tanggung jawab sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa. Wujud tanggung jawab tersebut salah satunya menjadi inisiator penggerak terciptanya keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Sebagai inisiator, kita patut berperan aktif dan menunjukkan bahwa kita mampu mengayomi dan melindungi rakyat dengan penuh kesabaran dan tanpa pamrih. Dengan demikian, aksi terorisme serta gerakan NII dan sejenisnya dapat diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak sampai menganggu rasa aman rakyat. 
          Sisi lain yang perlu mendapat perhatian dalam rangka menguatkan peran aparatur sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa adalah mengoptimalkan peran istri. Peran tersebut dapat dimulai dari lingkungan keluarga dengan cara menanamkan nilai-nilai keagamaan, solidaritas, toleransi, kebersamaan dan nilai-nilai humanisme lainnya. Untuk itu, pelaksanaan Diklatpim Tk. III ini dipadukan dengan Orientasi Peranan Wanita dalam Pembangunan Keluarga dan Bangsa selain untuk membantu kelancaran tugas-tugas suami juga untuk memotivasi para isteri agar berperan aktif sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa di tengah masyarakat yang dapat dimulai dari lingkungan keluarga. 

Saudara/i yang Berbahagia,
          Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat. Tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyelenggaraan Diklat ini, mulai dari Panitia, Tenaga Pengajar/Widyaiswara, sampai kepada para Pejabat dan Petugas Pusat Diklat Kemendagri Regional Bukittinggi. Dengan mengucap alhamdulillah-hirabbil’alamin, penyelenggaraan Diklatpim Tk. III Angkatan ke-01 di Pusat Diklat Kemendagri Regional Bukittinggi Tahun 2011 secara resmi saya nyatakan ditutup.

Wabillahitaufiqwalhidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

KEPALA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


Ir. TARMIZI A. KARIM, M.Sc.
* Zainudin, M.Si. (Badan Diklat Kemendagri)
* Sambutan ini penulis susun sebagai bahan Sambutan Bapak Kepala Badan Diklat Kemendagri pada Upacara Penutupan Diklatpim Tk. III di Pusat Diklat Kemendagri Regional Bukittinggi di Baso pada tanggal 30 April 2011.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.