Siklus menstrual wanita berada antara 24-35 hari, dengan rata-rata 28 hari. Ovulasi, yakni ketika sel telur dilepaskan dari ovarium ke tuba falopi, adalah ketika Anda sedang berada di pertengahan masa menstruasi, kira-kira 14 hari sebelum dimulainya siklus menstruasi berikutnya.
Hari-hari sekitar ovulasi (antara 10-16 hari sebelum dimulainya masa menstruasi berikut) adalah kondisi tersubur Anda. Jadi, jika Anda merencanakan kehadiran si kecil, inilah masa terbaik dalam sebulan untuk melakukan aktivitas seksual tanpa kontrasepsi.
Di pertengahan siklus menstrual itu, hormon kewanitaan, yang dinamakan oestrogen memproduksi hormon lain yang dinamakan luteinising hormone (LH). Peningkatan LH menyebabkan folikel (kantong kecil berisi cairan di dalam ovarium) untuk melepaskan sel telur. Dalam waktu 24 jam setelah dilepaskan, sel telur tersebut siap dibuahi oleh sperma suami.
Setelah ejakulasi di dalam vagina, sperma bisa hidup selama 48 jam hingga seminggu di dalam vagina atau rahim. Artinya, perempuan bisa hamil jika melakukan hubungan seksual tanpa proteksi sekitar 2 hari atau 2 hari setelah ovulasi, yakni antara hari ke-10 dan ke-16 di antara siklus menstruasi.
Ketika berovulasi, beberapa perempuan merasakan tanda-tanda seperti payudara yang mengencang, nyeri pada perut, sedikit flek pada vagina, atau kenaikan temperatur tubuh. Penambahan cairan yang keluar dari vagina juga biasa terjadi.
* kompas.com
Posting Komentar