Tari Kolosal Rai Sa'ida |
Kali ini Phylopop mengangkat kegiatan Tambora menyapa dunia yang puncaknya dihadiri oleh Presiden RI pada Sabtu (11/04) lalu. Kegiatan ini diselenggarakan oleh pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bertempat di Doro Ncanga, Desa Sori Tatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Presiden dan rombongan tiba di Doro Ncanga pukuk 10 pagi dengan menggunakan 3 helikopter. Presiden Joko Widodo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya bersama Gubernur NTB TGH Zainul Majdi yang hadir dalam acara puncak turut meresmikan Gunung Tambora sebagai kawasan taman nasional terbaru di Indonesia.
Yang menarik dari acara peresmian ini adalah ditampilkannya tari kolosal Rai Sa'ida (lari tunggang langgang). Tarian ini terinpirasi dari meletusnya Gunung Tambora, yang menceritakan para laki-laki berburu di hutan meninggalkan keluarga untuk mencari tangkapan di hutan.
Iringan musik tradisional yang berirama cepat dan riang membakar semangat mereka di bawah sengatan hebat matahari Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Ketika mereka asyik berburu dan masyarakat menjalankan aktivitasnya masing-masing, tiba-tiba suhu terasa panas pertanda gunung akan meletus. Suara gemuruh terdengar membahana seisi bumi. Terjadilah letusan dahsyat Tambora. Masyarakat mengambil langkah seribu dan lari tunggang langgang. Tak seorang pun warga yang hidup akibat dampak letusan tersebut.
Tarian ini dibawakan oleh 200 penari. Jumlah ini sebagai simbol jumlah tahun metusnya Gunung Tambora.
Setelah menyaksikan tarian kolosal, presiden menyapa masyarakat Tambora dengan cara mendatangi dan menyalaminya.
Rangkaian perayaan Tambora Menyapa Dunia juga dimeriahkan dengan kegiatan pemecahan rekor MURI. Rekor baru ini dipecahkan dengan memakai pakaian adat masyarakat yang dikenal dengan rimpu. Rimpu dikenakan oleh sebanyak 13.009 orang. Sebelumnya rekor ini pernah dilaksanakan di Jakarta dengan jumlah peserta sebanyak 11.000 orang.
Sebagai informasi, Rimpu merupakan busana adat harian tradisional yang berkembang pada masa kesultanan, sebagai identitas bagi wanita muslim di Dompu dan Bima. Rimpu mulai populer sejak berdirinya Negara Islam di Dompu dan Bima pada 15 Rabiul awal 1050 H bertepatan dengan 5 Juli 1640.
Prasasti Peresmian Gunung Tambora Sebagai Taman Nasional |
Rangkaian kegiatan Tambora Menyapa Dunia telah membawa dampak positif bagi Dompu dan Bima di sektor pariwisata. Di Dompu sendiri terdapat Pantai Lakey yang sudah terkenal luas. Juga tempat wisata unggul lainnya seperti Pulau Satonda dan tentu saja Gunung Tambora itu sendiri. Begitupun halnya di Bima, selain wisata andalan Gunung Tambora yang dibagi berdua dengan Dompu, Bima memiliki potensi wisata seperti Pantai Lawata, Pulau Kambing dll.
Drs. H. Bambang M. Yasin selaku Bupati Dompu juga berkesempatan menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya, putra asli Dompu yang lahir pada tanggal 28 Agustus 1965 ini juga menyampaikan akan membangun jembatan yang menguhubungkan tiga teluk, yaitu Teluk Saleh, Teluk Moyo dan dan Teluk Tambora atau yang biasa dikenal dengan singkatan Samota.
Usai peresmian Gunung Tambora sebagai Taman Nasional di Doro Ncanga, presiden langsung menuju ke Kecamatan Manggelewa untuk melaksanakan panen raya jagung bersama rombongan.
Demikian Phylovers. Berminat mengunjungi Gunung Tambora dalam waktu dekat?
Kontributor:
VJ Deni - Kabupaten Dompu
Posting Komentar