PHYLOPOP.com - Tambora Menyapa Dunia. Itulah tema yang diangkat oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam rangka perayaan dua abad (200 tahun) meletusnya Gunung Tambora. Gunung api aktif ini mengalami aktivitas yang memuncak pada bulan April 1815, yang menyebabkannya meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index (VEI).
Gunung Tambora atau yang lebih sering dikenal dunia dengan nama Tomboro terletak di antara dua kabupaten di NTB, yakni Kabupaten Dompu pada sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut dan Kabupaten Bima di bagian lereng sisi selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara.
Perayaan Tambora Menyapa Dunia dilaksanakan di Doro Ncanga, Desa Sori Tatanga, Kecamatan Pekat, Kabupaten Dompu, NTB. Perayaan ini berlangsung meriah, dan puncak perayaan dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan isteri, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur NTB TGH Zainul Majdi, dan para bupati/walikota serta pejabat pemerintahan se Pulau Sumbawa. Pada puncak perayaan tersebut sekaligus dilakukan penandatanganan prasasti oleh Presiden RI pada Sabtu (11/04/2015) untuk meresmikan Gunung Tambora sebagai taman nasional baru di Indonesia.
Hiruk pikuk kemeriahan perayaan Tambora Menyapa Dunia menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat Indonesia dan dunia terhadap peristiwa bersejarah meletusnya Gunung Tambora pada tahun 1815. Betapa tidak, peristiwa alam yang mengerikan itu telah memakan korban yang meninggal 71.000 jiwa, bahkan ada sumber yang menyebut data korban hingga 92.000 jiwa.
Abu dan debu Tambora melayang dan menyebar mengelilingi dunia, menyobek lapisan tipis ozon, menetap di lapisan troposfer selama beberapa tahun kemudian turun melalui angin dan hujan ke Bumi. Satu tahun berikutnya (1816), sering disebut sebagai tahun tanpa musim panas karena terjadi perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa yang disebabkan oleh debu letusan Tambora ini.Selain itu, terjadi gagal panen di China, Eropa dan Irlandia. Bahkan terjadi tragedi kelaparan di Perancis yang menyulut kerusuhan di negeri itu.
Begitu besar dan dahsat dampak meletusnya Gunung Tambora, sehingga pada puncak perayaan Tambora Menyapa Dunia telah menyedot perhatian 15.000 orang yang secara langsung menyaksikan puncak perayaan tersebut. Kemeriahannya telah menjadi sumber pendapatan bagi kas daerah kabupaten/kota di pulau Sumbawa dan NTB.
Phylovers ingin tahu lebih dalam secara visual bagaimana kemeriahan Perayaan Tambora Menyapa Dunia Tahun 2015? Menjawab rasa penasaran Phylovers yang belum sempat menyaksikan secara langsung, berikut Phylopop tampilkan foto-foto kemeriahan kegiatan tersebut.
Foto-foto ini Phylopop dapatkan langsung dari tempat kejadian dan belum pernah diekspose di media mana pun. Selamat menyaksikan.
|
Presiden Jokowi di Antara Kerumunan Saat Memasuki Panggung Utama |
|
Kerumunan Orang Menyaksikan Rangkaian Acara sementara Awak Media Mengambil Gambar |
|
Jokowi Menyalami Masyarakat dan Tamu Selepas Peresmian Gunung Tambora Sebagai Taman Nasional |
|
Warga dan Awak Media Berebutan Foto |
|
Jokowi Menyalami Masyarakat dan Tamu Selepas Peresmian Gunung Tambora Sebagai Taman Nasional |
|
Jalan Utama Menuju Tempat Perayaan Disesaki Pengunjung dan Peserta Perayaan |
|
Sebanyak 13.009 Wanita Memecahkan Rekor MURI Sebagai Pemakai Rimpu Terbanyak. Rimpu adalah pakaian muslimah tradisional seperti halnya jilbab. |
|
Peserta Tari Tradisional Rai Sa'ida Bersiap Sebelum Pentas |
|
Para Penari Tari Tradisional Rai Sa'ida Menunjukkan Aksinya |
|
Para Penari Tari Tradisional Rai Sa'ida Menunjukkan Aksinya |
|
Para Penari Laki-Laki Berfoto Bersama |
|
Pasangan Penari Berfoto Bersama Pengunjung |
Bagaimana Phylovers? Berminat mengunjungi Pulau Sumbawa dan Gunung Tambora pada
week end mendatang?
Posting Komentar