Para pedagang kaki lima menggelar dagangan sepanjang JPO |
Itulah yang terjadi di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang berada di depan Stasiun Juanda Jakarta Pusat. Saat Phylopop memantau lokasi pada Kamis (23/04) lalu, tampak setidaknya empat pedagang kaki lima menjejer jualannya sepanjang JPO. Hanya 1/2 badan JPO yang tersisa untuk pejalan kaki.
Di satu sisi, setiap orang memang dilindungi oleh negara untuk bisa mendapatkan hidup yang layak. Sisi lainnya, apa yang dilakukan para pedagang tersebut tentu mengganggu ketertiban umum, khususnya pengguna jalan.
Pemerintah, pembeli dan tentu saja pedagang itu sendiri sebagai pihak-pihak yang patut dipersalahkan. Dalam hal ini, pemerintah DKI Jakarta lalai menjalankan tugasnya dan tidak sigap melakukan penertiban. Pejalan kaki juga seharusnya tidak membeli dagangan mereka, karena mereka bertahan tentu karena ada pelanggan. Dan sebagai pedagang, sepatutnya bisa menjajakan dagangan di tempat yang seharusnya tanpa melanggar ketertiban umum.
Apa yang terjadi di JPO Stasiun Juanda hanya salah satu potret dari kondisi ril Ibukota yang belum ramah terhadap pejalan kaki. Di tempat lain, keadaan seperti ini lebih banyak lagi bahkan kondisinya mungkin lebih parah.
Ini tentu menjadi perhatian kita semua sebagai warga. Patuh terhadap ketentuan untuk keamanan dan kenyamanan bersama tentu merupakan sebuah kewajiban yang tak dapat dielak.
Semoga tulisan ini juga mengetuk hati pihak yang berwenang dalam hal ini Pemerintah DKI Jakarta agar segera menemukan solusi terbaik dan mengambil tindakan tegas yang tentunya tidak merugikan para pedagang kecil tersebut.
Posting Komentar