Kabid Prajabatan dan Struktural bersama Sekda Kab. Garut |
Menurut Kabid Prajabatan dan Struktural Bandiklat Kemendagri Edgar Rangkasa, SH, M.Si., Observasi mengangkat tema “Meningkatkan Kompetensi Kepemimpinan Aparatur dalam Bidang Pelayanan Publik guna Mendukung Reformasi Birokrasi menuju Terwujudnya Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik”. Sedangkan topik Kertas Kerja Observasi Lapangan adalah “Meningkatkan Pelayanan Publik di Bidang Kesehatan, Pembinaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), dan Pengoptimalisasian Pelayanan Administrasi Kependudukan di Lingkungan Kecamatan pada Pemerintah Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat”.
Peserta sebanyak 24 orang terdiri dari 10 orang Pemerintah Kab. Natuna, 2 orang Pemerintah Kab. Batang Hari, 8 orang Pemerintah Kota. Bekasi, 2 orang Pemerintah Kab. Tangerang, serta 2 orang Bawaslu-RI. Sebagai bagian integral dari program kurikulum Diklatpim Tk. III, Observasi Lapangan bertujuan untuk menyelaraskan antara teori yang diperoleh di kelas dan pengalaman peserta di tempat kerja dengan implementasi nyata yang diamati di lokasi Observasi Lapangan.
Sekda Kab. Garut menyampaikan rasa bahagia serta kebanggaan atas kepercayaan Badan Diklat Kemendagri yang menjadikan Kab. Garut sebagai locus kegiatan. Kabupaten Garut dengal luas wilayah 3.065, 19 kilometer persegi, terdiri dari 42 kecamatan, 431 desa, dan 21 kelurahan. Jumlah penduduk sampai Maret 2011 menurut Kantor BPS Kab. Garut sebanyak 2,417 juta jiwa.
Lanjut Sekda, berbagai kendala dan keterbatasan yang melingkupi penyelenggaraan pemerintah di Kabupaten Garut tidak menghentikan upaya Pemerintah meningkatkan kapasitas pelayanan publik. Pemkab Garut senantiasa berusaha memperbaiki kinerja birokrasi pemerintahan melalui berbagai instrumen dalam bentuk regulasi sebagai landasan kebijakan, maupun program-program yang terkait dengan peningkatan pemenuhan layanan dasar masyarakat.
Upaya Pemkab Garut meningkatkan kapasitas layanan publik dilakukan untuk merespon terjadinya transformasi nilai di masyarakat yang berdimensi luas dan mengantisipasi dampak pembangunan yang kompleks.
Sumber
Posting Komentar