KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
SAMBUTAN KEPALA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI PADA UPACARA PENUTUPAN DIKLATPIM TK. III ANGKATAN KE-92 DI PUSAT DIKLAT KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA
Yogyakarta, 01 Juni 2011
Assalamu‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.
Yang saya hormati :
1. Peserta Diklatpim Tk. III Angkatan ke-92;
2. Kepala Pusat Diklat Kemendagri Regional Yogyakarta;
3. Para Pejabat Struktural dan Fungsional, serta undangan dan hadirin yang berbahagia.
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya pada hari yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan untuk menghadiri upacara penutupan Diklatpim Tk. III Angkatan ke-92 di Pusat Diklat Kemendagri Regional Yogyakarta dalam keadaan sehat wal’afiat.
Hadirin yang berbahagia,
Pertama-tama, saya ucapkan selamat dan sukses atas semangat dan komitmen Saudara/i mengikuti Diklat ini dengan baik. Semoga semangat dan komitmen yang dibangun selama lebih kurang 7 (tujuh) minggu mengikuti Diklatpim ini dapat membimbing Saudara/i untuk terus meningkatkan kompetensi pribadi dengan terus memperluas wawasan dan pengetahuan (knowledge), mengasah keahlian/keterampilan (skill), dan membina aspek sikap/perilaku (attitude). Ketiga kompetensi tersebut selain menjadi bekal bagi Saudara/i agar siap membawa perubahan dan kemajuan di daerah, juga diperlukan untuk mengejar target kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang tertinggal pasca tertimpa berbagai bencana alam akhir-akhir ini. Selain itu, terdapat beberapa hal yang perlu saya kemukakan terkait isu-isu nasional dan internasional yang sedang hangat saat ini.
Pertama, tanggal 23 s/d 27 Mei 2011 yang lalu telah berlangsung Konferensi Tingkat Menteri (KTM) Gerakan Non Blok (GNB) ke-16 di Nusa Dua Bali. Konferensi tersebut berhasil mengesahkan Bali Commemorative Declaration yang berisi pesan GNB kepada masyarakat internasional mengenai 21 sasaran dan prinsip yang ingin dicapai dalam 50 tahun ke depan. GNB bertekad turut mewujudkan dunia yang lebih aman melalui komitmen negara-negara untuk memajukan proses perlucutan senjata dan stabilitas serta keamanan internasional. Salah satu wujud komitmen tersebut adalah memperjuangkan kemerdekaan rakyat Palestina untuk mewujudkan kebebasan, perdamaian dan keadilan.
Kedua, Amnesty International meminta Pemerintah RI menghentikan pemberlakuan hukum cambuk di Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Amnesty International menilai hukum cambuk melanggar Konvensi PBB melawan Penyiksaan yang diratifikasi Indonesia pada tahun 1998. Mendagri Gamawan Fauzi menegaskan bahwa kekhasan yang berlaku di NAD merupakan bentuk penghargaan atas aspirasi lokal, tidak berlaku secara nasional dan sudah diaukui negara melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Aceh.
Peserta Diklatpim yang saya banggakan,
Isu pertama terkait konferensi KTM mengindikasikan bahwa saat ini dan ke depan, perhatian internasional terhadap perdamaian dan keamanan dunia semakin gencar dilakukan. Isu penindasan dan pelanggaran HAM bukan lagi tema yang hanya hangat diperbincangkan melainkan sudah konkrit dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan melalui tindakan-tindakan nyata yang lebih komprehensif dan terorganisir. Hal ini patut menjadi perhatian dan komitmen kita sebagai aparatur pemerintah karena kita adalah bagian dari warga dunia.
Isu kedua mengenai kekhawatiran Amnesty International dapat dimaklumi mengingat kepeduliannya yang tinggi terhadap upaya dunia internasional melawan penindasan dan pelanggaran HAM. Namun yang perlu ditekankan adalah bahwa dunia juga perlu mengakui dan menghargai ciri khas bangsa dan rakyat Indonesia. Ciri khas bangsa tersebutlah yang saat ini sedang gencar diupayakan pemerintah melalui gerakan-gerakan nasional.
Salah satu upaya tersebut adalah dicanangkannya Gerakan Nasional Pendidikan Karakter oleh Kementerian Pendidikan Nasional pada perayaan Hari Pendidikan Nasional tanggal 02 Mei 2011 yang lalu. Sebagai langkah awal, Kementerian Pendidikan Nasional mencanangkan pendidikan karakter melalui gerakan pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai persiapan menyambut 100 tahun kemerdekaan Indonesia serta mengkomunikasikan kebijakan dari hasil pembangunan pendidikan nasional.
Upaya ini sejalan dengan hasil pertemuan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan 7 pimpinan lembaga negara yang berlangsung di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta pada tanggal 24 Mei 2011. Pertemuan tertutup tersebut membahas upaya penguatan Pancasila sebagai dasar ideologi negara, salah satunya melalui pembangunan karakter (character building). Nilai-nilai budaya Indonesia perlu digali kembali melalui kearifan lokal daerah dengan berbagai keragamannya.
Menyadari pentingnya pembangunan karakter tersebut, saat ini Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Diklat Kemendagri salah satunya tengah merevisi Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2002 tentang Diklat Prajabatan dan Diklat Kepemimpinan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Daerah. Revisi Kepmendagri tersebut di antaranya mengusung misi pembangunan karakter bangsa melalui Mata Diklat yang menjadi ciri khas Kementerian Dalam Negeri dan diberikan pada Diklat Kepemimpinan Tingkat IV, III dan II bagi pejabat di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintahan Daerah.
Hadirin yang saya cintai,
Hal lain yang perlu saya sampaikan adalah bahwa Kementerian Dalam Negeri menerbitkan Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 893.3-15 Tahun 2001 tentang Penataran Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Isteri Peserta Diklat Spama dan Spamen (Diklatpim Tk. III dan Tk. II) di Jajaran Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah sebagai wujud komitmen untuk memberi peluang dan peran yang besar kepada Isteri peserta Diklatpim dalam upaya mewujudkan tujuan pembangunan. Untuk mengoptimalkan peran tersebut, Kepmendagri tersebut sedang dalam proses revisi dan berubah menjadi Orientasi Peranan Wanita dalam Pembangunan Keluarga dan Bangsa.
Demikian sambutan saya semoga bermanfaat. Atas suksesnya pelaksanaan Diklat ini saya ucapkan terima kasih kepada Panitia, Tenaga Pengajar/Widyaiswara, juga Pejabat dan Petugas Pusat Diklat Kemendagri Regional Yogyakarta. Dengan mengucap Alhamdulillahirabbil-’alamin, penyelenggaraan Diklatpim Tk. III Angkatan ke-92 di Pusat Diklat Kemendagri Regional Yogyakarta Tahun 2011 secara resmi saya nyatakan ditutup.
Wabillahitaufiqwalhidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
KEPALA BADAN
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Ir. TARMIZI A. KARIM, M.Sc.
* Zainudin, M.Si. (Badan Diklat Kemendagri)* Sambutan ini penulis susun sebagai bahan Sambutan Bapak Kepala Badan Diklat Kemendagri pada Upacara Penutupan Diklatpim Tk. III di Pusat Diklat Kemendagri Regional Yogyakarta pada tanggal 01 Juni 2011.
Posting Komentar