Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 06.22

PHYLOPOP.com - Sambil masih dalam suasana ketakutan dan rasa yang terlihat campur aduk, ponakan saya, Novia Oneng atau Opis bercerita bahwa ada yang terlewat dari pemberitaan media.

"Media belum memuat, siapa sebenaranya yang menjadi korban di pos polisi dan bagaimana ceritanya," demikian tulisan itu diawali.

Novia atau Opis, yang menjadi saksi mata insiden bom dan aksi tembak menembak di seputar Gedung Sarinah itu bercerita, waktu dia lari ke tangga darurat, ia bertemu para Satpam Sarinah Departemen Store lagi pada menangis.

Mereka menangisi kawannya yg meninggal terkena ledakan bom bunuh diri di dekat pos polisi.

Ceritanya, pagi tadi sebelum kejadian bom bunuh diri, Satpam Sarinah Deptstore, seperti biasa, mereka memeriksa pengunjung Dept Store BUMN itu.

Satpam mencurigai satu anak muda yg masuk seperti membawa sesuatu di dalam tubuh orang tersebut.
Karena takut memeriksa sendiri, satpam tersebut menggiring anak muda tersebut ke pos polisi terdekat dan sesampainya di depan Pos Polisi, maka meledaklah bom bunuh diri tersebut yang bukan hanya menewaskan terorisnya sendiri, tapi juga Satpam Sarinah yang menggiring teroris tersebut, dan satu wanita yang lagi menyeberang jalan.

Coba bayangkan, Andai satpam tadi tidak membawa teroris tersebut ke pos polisi (akhirnya pos polisinya ikut hancur), berarti bom bunuh diri tadi akan meledak di dalam Sarinah Dept Store.
Artinya, ratusan jiwa yg akan jadi korban.

Jadi, satpam tadi telah menyelematkan ratusan jiwa di dalam Departemen Store, namun nyawanya sendiri tidak tertolong.

Saya menulis ini, dengan harapan ada pihak-pihak dari pemerintah atau pihak Sarinah memberikan perhatian khusus pada keluarga Satpam yang meninggal tersebut karena ia telah menyelematkan ratusan nyawa pengunjung Sarinah Dept Store.

Semoga Allah mengampuni dosa Satpam Pahlawan ini, memberikan keluarganya kekuatan dan kesejahteraan, Aamiiin.

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.