PHYLOPOP.com - Bagi sebagian orang, menjalani puasa di bulan Ramadhan terasa sangat berat. Apalagi aktivitas kerja tak berkurang. Tumpukan pekerjaan dan target yang memburu, membuat sebagian orang tak mampu menahan lapar dan dahaga.
Bisa karena kondisi fisik yang memang sedang tidak prima, juga karena reaksi tubuh yang belum terbiasa dengan lapar dan haus.
Berikut kami disarikan tips berpuasa Ramadhan dari sudut pandang kedokteran.
Apa Kata Dokter?
Menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam, masalah yang biasanya terjadi di awal-awal puasa adalah gangguan diare, nyeri ulu hati, dan peningkatan asam lambung.
Dokter Ari menyarankan 6 tips berikut untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Pertama, kurangi makanan yang terlalu pedas dan asam, karena keduanya merupakan makanan pencetus diare.
Kedua, bijak memilih makanan untuk sahur dan berbuka supaya terhindar dari makanan yang sudah terkontaminasi virus atau bakteri.
Ketiga, makan dengan teratur, mengurangi camilan yang tidak sehat, serta mengendalikan diri untuk tidak makan berlebihan.
Keempat, hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas, makanan berserat tertentu, dan makanan yang merangsang peningkatan asam lambung, terutama bagi penderita maag.
Kelima, saat berbuka, sebaiknya hindari langsung makan makanan yang berat dan terlalu banyak. Puasa membuat asupan makanan dikurangi, bukan berbuka dengan jumlah porsi makan siang ditambah porsi makan malam.
Keenam, saat sahur hindari makanan yang sulit dicerna dan perhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Bisa karena kondisi fisik yang memang sedang tidak prima, juga karena reaksi tubuh yang belum terbiasa dengan lapar dan haus.
Berikut kami disarikan tips berpuasa Ramadhan dari sudut pandang kedokteran.
Apa Kata Dokter?
Menurut Dr. dr. Ari Fahrial Syam, masalah yang biasanya terjadi di awal-awal puasa adalah gangguan diare, nyeri ulu hati, dan peningkatan asam lambung.
Dokter Ari menyarankan 6 tips berikut untuk mengantisipasi masalah tersebut.
Pertama, kurangi makanan yang terlalu pedas dan asam, karena keduanya merupakan makanan pencetus diare.
Kedua, bijak memilih makanan untuk sahur dan berbuka supaya terhindar dari makanan yang sudah terkontaminasi virus atau bakteri.
Ketiga, makan dengan teratur, mengurangi camilan yang tidak sehat, serta mengendalikan diri untuk tidak makan berlebihan.
Keempat, hindari makanan dan minuman yang banyak mengandung gas, makanan berserat tertentu, dan makanan yang merangsang peningkatan asam lambung, terutama bagi penderita maag.
Kelima, saat berbuka, sebaiknya hindari langsung makan makanan yang berat dan terlalu banyak. Puasa membuat asupan makanan dikurangi, bukan berbuka dengan jumlah porsi makan siang ditambah porsi makan malam.
Keenam, saat sahur hindari makanan yang sulit dicerna dan perhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Posting Komentar