PHYLOPOP.com - Sebuah bocoran dokumen terbaru dari whistleblower Edward Snowden menguak kehebatan "mesin" National Security Agency (NSA) dalam menjalankan kegiatan mata-mata. Mesin pengintai dan penyadap tersebut berupa aplikasi digital jahat atau biasa disebut malware.
Badan intelejen AS ini memiliki sistem bernama "Turbine" yang bisa menyebarkan jutaan malware dalam satu waktu. Turbine berada di bawah unit peretas NSA yang bernama Tailored Access Operations (TAO).
Dokumen yang dikutip The Register dari The Intercept mengungkapkan bahwa Turbine sanggup menangani malware yang menginfeksi komputer dalam "skala besar (jutaan unit)" melalui sistem otomatis yang mengendalikan implan malware secara berkelompok.
Turbine memiliki "sistem ahli" yang secara otomatis akan memilih jenis malware yang cocok dengan target dan situasi tertentu lalu memasangnya di komputer sasaran. Dengan demikian, sistem ini hanya membutuhkan sedikit campur tangan manusia untuk bisa berjalan.
Jenis malware misalnya yang berkode nama "Grok" yang bisa merekam ketikan keyboard, "CAPTIVATEDAUDIENCE" yang bisa merekam suara lewat mikrofon, atau SALVAGERABBIT yang bisa menyalin data dari media penyimpanan komputer.
Rancangan sistem NSA ini mirip dengan senjata cyber canggih lainnya yang pernah membuat heboh di dunia maya, seperti Stuxnet dan Flame. Kedua program itu diduga juga sengaja dibuat oleh negara tertentu.
NSA telah mengaktifkan Turbine setidaknya sejak Juli 2010 dan telah menginfeksi hingga 100.000 perangkat komputer dan PC.
Turbine juga terhubung ke sistem sensor NSA bernama "Turmoil" yang menyadap jaringan komputer di seluruh dunia untuk memantau lalu lintas data dan mengidentifikasi target potensial. Turmoil bisa melacak sasaran melalui alamat e-mail atau IP, atau cookies dari situs-situs seperti Google, Microsoft, Twitter, dan Yahoo! (kompas.com).
Badan intelejen AS ini memiliki sistem bernama "Turbine" yang bisa menyebarkan jutaan malware dalam satu waktu. Turbine berada di bawah unit peretas NSA yang bernama Tailored Access Operations (TAO).
Dokumen yang dikutip The Register dari The Intercept mengungkapkan bahwa Turbine sanggup menangani malware yang menginfeksi komputer dalam "skala besar (jutaan unit)" melalui sistem otomatis yang mengendalikan implan malware secara berkelompok.
Turbine memiliki "sistem ahli" yang secara otomatis akan memilih jenis malware yang cocok dengan target dan situasi tertentu lalu memasangnya di komputer sasaran. Dengan demikian, sistem ini hanya membutuhkan sedikit campur tangan manusia untuk bisa berjalan.
Jenis malware misalnya yang berkode nama "Grok" yang bisa merekam ketikan keyboard, "CAPTIVATEDAUDIENCE" yang bisa merekam suara lewat mikrofon, atau SALVAGERABBIT yang bisa menyalin data dari media penyimpanan komputer.
Rancangan sistem NSA ini mirip dengan senjata cyber canggih lainnya yang pernah membuat heboh di dunia maya, seperti Stuxnet dan Flame. Kedua program itu diduga juga sengaja dibuat oleh negara tertentu.
NSA telah mengaktifkan Turbine setidaknya sejak Juli 2010 dan telah menginfeksi hingga 100.000 perangkat komputer dan PC.
Turbine juga terhubung ke sistem sensor NSA bernama "Turmoil" yang menyadap jaringan komputer di seluruh dunia untuk memantau lalu lintas data dan mengidentifikasi target potensial. Turmoil bisa melacak sasaran melalui alamat e-mail atau IP, atau cookies dari situs-situs seperti Google, Microsoft, Twitter, dan Yahoo! (kompas.com).
Posting Komentar