Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 09.00

PHYLOPOP.com - Saat melakukan hubungan seksual, orgasme tentu menjadi 'tujuan akhir' pasangan. Tapi tidak seperti pada pria, wanita cenderung lebih sulit merasakannya. Tak hanya itu, orgasme pada pria dan wanita ternyata juga berbeda.

Secara perubahan fisiologis, orgasme pada pria dan wanita hampir tidak ada bedanya. Tapi meskipun mirip dalam beberapa hal, ada perbedaan antara orgasme pria dan wanita.

Berikut beberapa perbedaan orgasme pada pria dan wanita, seperti dilansir about.com, Sabtu (3/11/2012):

1. Orgasme wanita memiliki efek mengisap sperma menuju sel telur (ovum) di tuba falopi.

2. Wanita dapat mengalami orgasme untuk jangka waktu lebih lama dibandingkan pria.

3. Secara umum, wanita lebih mampu dengan cepat kembali ke orgasme menyusul orgasme awal. Dengan kata lain, wanita cenderung lebih mudah mengalami multiple orgasme (orgasme berulang kali).

Secara fisik, orgasme pada pria dan wanita juga berbeda. Orgasme atau puncak kepuasan seksual pada pria ditandai dengan ejakulasi atau menyemprotnya cairan semen yang mengandung sperma, tapi pada wanita tidak ditandai dengan keluarnya cairan vagina sebanyak ejakulasi pada pria.

"Pada wanita lubrikasi yang membuat vagina basah merupakan tanda wanita terangsang dan siap bersenggama. Namun jika orgasme, wanita mengalami vagina spasm, di mana penis akan merasakan tekanan dengan ritmik seperti diremas dan dilepaskan beberapa kali," jelas Zoya Amirin, M.Psi, psikolog seksual dan pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat UI, dalam konsultasi kesehatan detikHealth.

Selain itu, hasil scan otak wanita dan pria saat orgasme menunjukkan perbedaan yang nyata dalam cara masing-masing mencapai kenikmatan seksual.

Para ilmuwan di Belanda menemukan perbedaan mencolok dalam cara pria dan wanita memandang seks. Pria menilai kebutuhan rangsangan fisik merupakan faktor utama untuk mencapai orgasme, sedangkan orgasme wanita berasal dari rasa nyaman, santai dan tanpa kecemasan.

Bagi wanita, suasana hati, kenyamanan dan rasa kedekatan memainkan peran yang jauh lebih besar dibandingkan rangsangan fisik pada zona erotis untuk mencapai orgasme.

Scan otak pria dan wanita selama aktivitas seksual digambarkan mengurangi aktivitas di amigdala, yaitu bagian otak yang mengontrol ketakutan dan kecemasan.

Pada pria, peningkatan aktivitas otak saat berhubungan seks paling banyak terjadi pada korteks somatosensory sekunder, yang menyiratkan nilai tinggi yang melekat pada sensasi fisik.

Sebaliknya, scan otak wanita hanya menunjukkan sedikit peningkatan pada aktivitas korteks somatosensory primer.

"Untuk pria, sentuhan adalah yang paling penting. Untuk wanita, itu tidak begitu penting," jelas Gert Holstege, Neuroscientist di University of Groningen, seperti dilansir Medindia (detik).

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.