PHYLOPOP.com - Memanjakan anak memang tidak ada salahnya. Tapi kalau terlalu berlebihan, apa yang dialami ibu tiga anak ini, bisa terjadi pada Anda. Si ibu merasa anaknya berubah menjadi 'monster'.
Wanita asal Inggris itu terkaget-kaget ketika melihat anaknya tiba-tiba sangat marah. Si anak menendang-nendangkan kakinya ke meja. Penyebabnya? Hanya karena ada sayuran hijau di mie gorengnya.
"Ibu kan tahu aku tidak suka, kenapa ditaruh di situ," teriak si anak. Si ibu pun berusaha menenangkan kemarahan si anak. Tapi yang terjadi, putrinya tersebut malah membuang mie itu ke lantai.
Kemarahan anaknya itu tentu membuat ibu tersebut sedih. Tapi dia tidak menyalahkan siapa-siapa. Si ibu sadar, dia bersama suaminya, sama seperti beberapa orangtua kelas menengah pada umumnya, selalu punya alasan untuk memanjakan anak-anaknya.
Orangtua yang suka memanjakan anaknya tersebut, tidak mau anak menjadi terus-menerus marah. Sehingga ketimbang mengatasi kemarahan anak, mereka memilih meladeni apa yang memang jadi kemauannnya.
Phillip Hodson dari British Association for Counselling and Psychotherapy mengakui anak-anak zaman sekarang memang bisa lebih mudah merasa stres dan marah. "Mereka merasa tak berdaya dengan begitu banyaknya informasi yang masuk, eskpos berlebihan televisi, permainan di komputer dan telepon genggam yang terus berbunyi," ujar Phillip seperti dikutip dari Daily Mail.
Semua hal di atas lah yang membuat anak jadi mudah stres dan marah. Oleh karena itu, Phillip menyarankan cobalah buat anak lebih aktif.
"Buat mereka aktif! Buat mereka bangun dari sofa, meskipun itu hanya naik turun tangga beberapa kali," tukasnya.
Kalau ternyata anak-anak selama ini sudah menjadi anak yang aktif, cobalah Anda para orangtua berkaca diri. Siapa tau ternyata Anda dan suami yang menularkan stres dan kemarahan tersebut pada anak.
"Anak-anak sangat jago meniru. Kalau Anda adalah orang yang pemarah, kemungkinan besar Anda juga akan membesarkan anak yang serupa," ucap Phillip.
Anak-anak yang mudah marah karena dimanjakan orangtuanya ini juga bisa terjadi karena kurangnya waktu untuk mereka. Orangtua yang dua-duanya bekerja, tidak punya waktu yang lama untuk dihabiskan bersama anak-anaknya. Anak-anak pun pada akhirnya bergantung pada pengasuhnya atau orang yang mengasuhnya.
Ketika hal itu terjadi, orangtua pun jadi merasa bersalah. Ketika anaknya melakukan suatu hal yang tidak seharusnya, orangtua merasa hal itu karena mereka, sehingga pembenaran pun terjadi.
Orangtua cuek saja dengan sikap anak yang tidak seharusnya itu. Padahal semakin orangua cuek, makin menjadi-jadi sikap anak tersebut. Anak sebenarnya ingin mendapatkan perhatian orangtuanya. (wolipop.com).
Posting Komentar