Iqyzain I Make Up Artist and Wedding Gallery 10.42

PHYLOPOP.com - Halo Sahabat Phylo, gimana kabarnya kali ini? Sehat dan selalu semangat, tentu itu harapannya. Oh ya, kali ini Phylopop ingin berbagi ilmu tentang bisnis properti. Sebenarnya, Phylopop juga masih sangat minim ilmu dan pengalaman tentang bisnis yang satu ini. Nihil bahkan. Tapi beberapa waktu yang lalu, Phylopop mengikuti sebuah seminar tentang membangun bisnis property yang diadakan oleh Property Plus (PP) di sebuah hotel berbintang di bilangan Jakarta. Dan Sahabat Phylo yang membaca tulisan ini adalah sebagian kecil yang beruntung. Tau kenapa? Karena ilmu dan pengalaman ini limited edition dan tidak akan ditemukan di web atau blog mana pun. Selain itu, juga Sahabat Phylo tidak perlu mengeluarkan kocek sepersenpun untuk mendapatkan ilmunya, apalagi harus mengikuti seminarnya yang bisa dikategorikan mahal untuk ukuran kantong pemula.

Salah satu tips yang diberikan dalam seminar tersebut adalah terkait langkah-langkah dalam membangun sebuah bisnis property. Langkah-langkah ini sangat simpel dan sangat tepat untuk Sahabat Phylo yang mulai tertarik melirik bisnis menggiurkan ini. Setelah membaca langkah-langkah ini sampai 14 langkah, Sahabat Phylo akan sadar bahwa untuk memulai bisnis property yang selama ini dikuasai oleh kalangan elite, ternyata bisa dijalankan dengan sangat sederhana bahkan tanpa modal (uang). Yang terpenting adalah keberanian untuk mencoba dan komitmen dalam membangun bisnis ini.

Pada bagian 1 ini, Phylopop menyajikan 5 langkah seperti berikut ini.

1. Evalusia Kompetitor

Ternyata Sahabat Phylo, melakukan evaluasi terhadap kompetitor merupakan hal yang wajib dilakukan ketika masuk sebuah kawasan untuk membuka dan memulai bisnis developer. Targetnya adalah developer-developer yang ada di sekitar kawasan yang akan kita masuki. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka. Tujuannya hanya satu, keluar sebagai pemenang dalam bisnis ini. Langkah-langkah yang bisa dilakukan cukup banyak, ada 12 langkah, yakni melakukan survey untuk mengumpulkan data harga jual perumahan di kota yang kita masuki, mendata jumlah pengembang perumahan yang ada dan mengukur kekuatan kompetitor, membuat analisa profit dan loss  atas perumahan-perumahan yang sudah ada, mendata harga jual tanah/lahan, menganalisa sistem pemerintahan/perijinan di suatu kota, mencari partner bisnis, menganalisa kekuatan partner, menganalisa budaya daerah dan budaya partner, analisa kekuatan pasar, analisa ekonomi daerah, keberadaan suatu perbankan di suatu daerah ada atau tidak, dan menganalisa kekuatan SDM kita sendiri untuk mengetahui kesiapan penempatan di daerah terkait.

Penjelasan lebih lanjut tentang 12 langkah tersebut bisa langsung menghubungi Property Plus, karena jika Phylopop jelaskan secara detail di sini selain memakan tempat juga dikhawatirkan akan melanggar hak cipta. Property Plus akan selalu siap membantu dan siapa tau berminat untuk bergabung membangun negeri ini lewat program developer yang mereka rancang (bukan promosi lo...).

2. Analisa Penilaian Tanah

Analisa ini dilakukan terhadap hal-hal yang bisa membuat nilai jual perumahan semakin baik atau justru cenderung dapat mengurangi nilai jual. Pada tahap analisa ini juga ada rumusnya dan Phylopop sarankan untuk menghubungi Property Plus untuk mengetahui lebih lanjut. Unsur-unsur yang menjadi penilaian di antaranya adalah seperti rasio lebar tanah depan jalan disbanding panjang 1:2, lebar depan 25m, bentuk tanah ngantong, dekat mall, dekat pasar, dekat rumah sakit, dekat perempatan jalan dll. Unsur-unsur tersebut punya bobot nilai masing-masing, dan bisa saja bobot nilainya cenderung negatif atau positif.

3. Perijinan Perumahan

Langkah awal yang diperhatikan dalam proses perijinan perumahan adalah memastikan apakah pengajuan bisa atas nama pribadi atau berbadan hukum. Masing-masing pilihan tersebut tentu memiliki kekurangan dan kelebihannya tergantung dari jenis ijin perusahaan tersebut. Pada skala kecil, akan lebih menguntungkan jika perijinan atas nama pribadi, tetapi tetap harus melihat aturan proses perijinan pemerintah daerah, karena bisa jadi masing-masing daerah punya proses perijinan yang berbeda. Proses pengajuan perijinan dapat dikategorikan berdasarkan skala perumahan yang akan dibangun, yaitu skala kecil (kurang dari 20 unit) dan skala menengah ke atas. Langkah-langkah masing-masing skala tersebut tentulab berbeda.

4. Pembayaran Tanah dan Proses Negosiasi

Pembelian tanah merupakan proses awal yang sangat penting dalam pengelolaan property karena faktor tanah merupakan komponen terbesar dalam satu kesatuan proyek. Tingkat kehati-hatian menjadi prioritas utama baik dalam hal cara pembayaran maupun dalam isi pasal-pasal perjanjian dengan pemilik tanah. Dalam hal pembayaran, makin lama jangka waktu pembayarannya makin baik, karena selama jangka waktu pembayaran tersebut, biaya untuk pembayaran tanah dapat ditutup dari penjualan rumah yang diperoleh dari konsumen. Ini adalah langkah ampuh dan paling jitu untuk mengatasi keterbatasan modal. Jika ini berjalan mulus sesuai harapan, bisa dipastikan tanah dapat dibayar lunas kepada pemilik tanah tanpa modal.

5. Studi Kelayakan Proyek

Poin-poin yang menjadi pengeluaran proyek dapat diisi sebagai dasar menyusun analisis proyek awal. Hasil studi kelayakan sebuah proyek akan menentukan harga jual dari suatu produk. Faktor-faktor berikut menjadi elemen kelayakan proyek, yakni harga tanah mentah, kompetisi harga di sekitar lokasi, biaya pengolahan lahan, biaya sarana dan prasarana (HPP konstruksi rumah, HPP perijinan proyek, HPP legalitas proyek, dan RAB legalitas penjualan kavling), serta biaya manajemen dan overhead.

Lihat lanjutannya di 14 Langkah Membangun Bisnis Property (Bagian 2)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.